Mohon tunggu...
Rayhan Putra
Rayhan Putra Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa

Mahasiswa Ekonomi Pembangunan semester 7 dengan minat kuat di bidang analisis data. Memiliki pemahaman yang baik tentang statistik dan ekonometrika. Mampu mengolah data menggunakan software seperti stataMP dan EViews untuk menghasilkan insight yang berharga. Memiliki kemampuan komunikasi yang baik untuk menyampaikan hasil analisis kepada berbagai pihak. Berorientasi pada detail dan memiliki kemampuan problem-solving yang baik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Uang dalam Pandangan Konvensional dan Islam

8 Oktober 2024   19:19 Diperbarui: 8 Oktober 2024   19:46 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Konsep-konsep perbankan dan keuangan Islam perlu dikaji agar dapat ditempatkan dalam kerangka keimanan dan pemikiran Islam. Bab ini membahas permasalahan yang berkaitan dengan penebusan dosa dalam hukum Islam dan meletakkan landasan bagi landasan penting lainnya dalam akuntansi Islam. Ini adalah inti dari hukum syariah pada semua jenis pembayaran mata uang saat ini. 

Pertanyaan utamanya adalah apa itu uang, bagaimana pandangan mereka dan bagaimana pandangan Islam tentang uang? Bab ini membahas tentang konsep uang, apa itu uang dan cara kerjanya, uang pra logam, uang dan uang logam, uang kertas, uang digital dan era uang. 

Karena akuntansi berkaitan dengan uang dan aset, penting untuk memahami konsep uang baik dalam perekonomian tradisional maupun Islam. Pepatah terbaik tentang pentingnya uang dalam kehidupan kita sehari-hari adalah, "uang mengubah dunia", namun di sisi lain, "cinta akan uang adalah akar segala kejahatan". Dalam konteks ini, Al-Qur'an juga mengatakan[ QS. ali Imran (3) : 14].

Untuk menganalisis uang harus dipelajari secara luas dalam konteks masyarakat tertentu yang bersangkutan. Karena ini masalah hati dan juga pikiran: perasaan adalah alasan juga. Uang selalu dikaitkan dalam berbagai tingkat kedekatan dengan agama, sebagian ditafsirkan di zaman modern sebagai psikologi kebiasaan dan sikap, harapan, ketakutan dan harapan. 

Jadi, yang membatasi pengeluaran dalam masyarakat primitif pada dasarnya tidak berbeda dengan memiliki saham, yang juga mengurangi pengeluaran melalui perubahan penilaian subjektif nilai dan pendapatan.

Jika uang hanyalah alat teknis yang berwujud sehingga persediaannya bisa dibatasi dengan jelas, manusia dengan mudah mampu menguasai dan mengontrol itu.

Kepribadian umum dianggap sebagai teori analitis tentang kepribadian. Beradaptasi dengan suatu situasi berarti beradaptasi dengan situasi di mana situasi itu ada.Formulir kami adalah laporan yang kami kirimkan tentang keadaan saldo kami. 

Citra publik dapat diartikan sebagai gambaran suatu zaman,gambaran penonton yang menghadiri suatu pertunjukan publik,ikatan yang terjadi antar tubuh yang saling melekat.

Barter

Sejarah barter sama tuanya, bahkan dalam beberapa hal jauh lebih tua, dari pada sejarah manusia itu sendiri. Sebelum koin logam ditemukan, cara untuk membayar barang memiliki banyak bentuk; ratusan benda digunakan sebagai uang.

Pertukaran menurut Islam

Dalam pandangan Islam, teori pertukaran dapat dilihat dari beberapa aspek. Di antaranya adalah Obyek pertukaran dan waktu pertukaran. Dalam Islam Objek pertukaran, dibedakan menjadi dua jenis, yaitu : 1. 'Ain (real asset) berupa barang dan jasa . 

2. Dain (financial asset) berupa uang dan surat berharga. Dari objek pertukaran tersebut, dapat diidentifikasi tiga jenis pertukaran yaitu : 1. Pertukaran real asset ('Ain) dengan real asset ('Ain), 2. Pertukaran real asset ('Ayn) dengan financial asset (Dayn), 

3. Pertukaran financial asset (Dayn) dengan financial asset (Dayn).

Menurut Al-Ghazal dalam kitabnya Ihy 'Ulm al-Dn14, sangat sulit menyatukan kehendak dan ukuran suatu benda yang memiliki karakter yang berbeda. Seperti orang yang memiliki za'farn misalnya ia membutuhkan unta untuk tunggangan, begitu pula orang yang memiliki unta membutuhkan za'farn, meskipun keduanya memiliki kehendak yang selaras namun sangat sulit ditentukan berat dan ukuran yang adil diantara kedua benda tersebut, terlebih kedua pihak memiliki kebutuhan yang tidak selaras, maka sangat sulit adanya pertukaran.

Penulis : 

Rayhan Putra Bunga Mayang - Prodi Ekonomi Pembangunan Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun