Mohon tunggu...
Rayhan Ibnu Mubarok
Rayhan Ibnu Mubarok Mohon Tunggu... Wiraswasta - Panggil saja mas Rehan

I am trying my best

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengenal Islam

11 Januari 2022   13:42 Diperbarui: 11 Januari 2022   13:44 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

"Satu dinar yang engkau keluarkan di jalan Allah, lalu satu dinar yang engkau keluarkan untuk memerdekakan seorang budak, lalu satu dinar yang engkau yang engkau keluarkan untuk satu orang miskin, dibandingkan dengan satu dinar yang engkau nafkahkan untuk keluargamu maka pahalanya lebih besar.  (HR. Muslim no. 995).

Tidak ada salahnya seorang guru mendapat upah, yang salah ketika ia mengajarkan hal buruk. Tidak ada salahnya aparatur sipil negara mendapat gaji dari pajak rakyat, kesalahannya jika ia mengambil uang rakyat dengan cara yang tidak benar.

Bersedekah ialah ibadah mulia. Bahkan tersenyum bisa menjadi sedekah, Nabi Muhammad Saw bersabda:

( )

Artinya: "Senyum manismu dihadapan saudaramu adalah shadaqah" (HR. Tirmidzi)
Berkata baik juga sedekah.

  - - : - -: (( ))

Diriwayatkan Abu Hurairah Radhiyaallahu 'anhu, Nabi Muhammad Saw bersabda: Perkataan baik itu sedekah. (Muttafaq 'alaih)

Pengenalan kita terhadap islam terkadang terdapat teori takut terhadap islam. Sebab kita memperhatikan neraka, disiksa, terkekang oleh aturan, dicabut nyawanya, kejadian kiamat, potong tangan, cambuk, dirajam, sengsara di dunia, perhatian menjadi terlalu fokus sehingga lupa bahwa islam cinta damai, toleransi, surga, bahagia dunia dan akhirat, hati tenang, keberkahan, kemakmuran, membangun peradaban, kesejahteraan dan  mejunjung keadilan.

Islam adalah agama yang lurus maka dari itu setiap shalat pengikutnya meminta petunjuk jalan yang lurus.

Beridentitas islam belum tentu islam menyeluruh, manusia memang makhluk sempurna akan tetapi tidak suci dari segala dosa. Khilaf serta lupa kerap kali dirasakan manusia, salahkanlah dosa dan kesalahannya bukan agama maupun orangnya.

Islam sudah sempurna maka jangan dikurang-kurangi, waallahu 'alam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun