Mohon tunggu...
M RayhanHanif
M RayhanHanif Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa, Hubungan Internasional Universitas Jember

Berusaha untuk menjadi penulis dan menganalisis fenomena sosial ekonomi politik. Namun ini bukan hal yang sederhana... But.. why don't we give a try ?

Selanjutnya

Tutup

Financial

Waspada Nilai Tukar Rupiah Alami Depresiasi Akibat Impor di Bulan Ramadan 2023

2 April 2023   21:56 Diperbarui: 2 April 2023   22:27 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Nilai tukar mata uang bersifat fluktuatif. Nilai tukar memiliki sifat depresiasi dan apresiasi. Pertama, nilai tukar dikatakan depresiasi jika harga mata uang domestik melemah terhadap mata uang asing, sedangkan nilai mata uang dapat mengalami apresiasi apabila harga mata uang domestik menguat terhadap mata uang asing. Oleh karena itu, nilai tukar perlu dijaga agar tidak mengalami penurunan yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi suatu negara.

Oleh karena itu, perlu diketahui bahwa perdagangan impor suatu negara akan mempengaruhi pergerakan nilai tukar mata uang domestik terhadap mata uang asing. Apabila impor meningkat maka arus valuta asing yang keluar dari negara akan meningkat sehingga akan berujung pada depresiasi, sedangkan jumlah valuta asing akan semakin menurun atau akan terjadi apresiasi.

Meskipun demikian, perubahan nilai tukar tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap perdagangan impor. Apabila suatu negara memiliki ekspor yang lebih besar dibanding impor, maka sudah jelas bahwa negara tersebut mengalami surplus, sehingga nilai tukar mata uang akan menguat atau mengalami apresiasi, dan begitu sebaliknya.

Saat ini, Bank Indonesia menyampaikan bahwa nilai tukar rupiah Indonesia terhadap Dollar AS menguat. Rupiah bergerak pada level Rp 15.045 per dollar AS. Indonesia juga berhasil menyeimbangkan antar perdagangan ekspor ataupun impor. Berdasarkan data dari BPS Bulan Februari 2023 bahwa nilai ekspor Indonesia mencapai US$ 21,40 milliar. Sedangkan nilai impor Indonesia Bulan Febuari 2023 sebesar US$ 15,92 milliar.

Maka, berdasarkan pemaparan diatas nilai tukar Rupiah tidak mengalami depresiasi karena adanya keseimbangan antara ekspor dan impor. Namun meski begitu, kita tidak boleh lengah. Perlu diketahui bahwa jika pemerintah terus menerus melakukan impor, maka nilai tukar mata uang akan mengalami depresiasi.

Daftar Pustaka                                 

BPS (2023) Ekspor Februari 2023 Mencapai US$21,40 miliar, turun 4,15 persen dibanding Januari 2023 dan Impor Februari 2023 senilai US$15,92 miliar, turun 13,68% dibanding Januari 2023. https://www.bps.go.id/pressrelease/2023/03/15/1963/ekspor-februari-2023-mencapai-us-21-40-miliar--turun-4-15-persen-dibanding-januari-2023-dan-impor-februari-2023-senilai-us-15-92-miliar--turun-13-68-persen-dibanding-januari-2023.html

CNBC (2023) Jelang Ramadhan, RI Impor Gila -- Gilaan Daging dan Gula https://www.cnbcindonesia.com/news/20230221070648-4-415486/jelang-ramadhan-ri-impor-gila-gilaan-daging-dan-gula

Dewi Natalia (N.d) Pengaruh Ekspor, Impor, Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Nilai Tukar di Indonesia. https://jurnal.untan.ac.id/index.php/JEDA2/article/view/45214 

                                                         

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun