Dalam hal ini, Pemerintah Indonesia dan Tiongkok bertemu di Kuala Tanjung, Sumatra Utara melalui pertemuan Global Maritime Fulcrum Belt And Road Initiatives (GMF-BRI), disana Tiongkok sudah menyiapkan rancangan Framework Agreement untuk bekerja sama sebagai tahap pertama. Selanjutnya, di dalam tahap kedua Tiongkok dan Indonesia telah menyepakati kerja sama Kawasan Industri Sei Mangkei dan Bandara Internasional Kuanalanamu sebagai proyek kerjasama strategis. Indonesia dan Tiongkok juga bekerja sama sebanyak 28 proyek besar yang nilainya mencapai US$ 91 miliar atau lebih dari Rp 1.288 triliun. Dalam hal ini, pemerintah Indonesia terlihat sangat bersungguh -- sungguh untuk memanfaatkan fasilitas Tiongkok tersebut.
Indef Enny Sri Hartati, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economic and Finance menilai bahwa Indonesia sepenuhnya mendukung OBOR. Enny juga menyampaikan jika proyek ini akan mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia jika pemerintah bisa menyikapi dengan tepat, maka dari itu Enny menambahkan jika Indonesia harus meningkatkan produktivitas dan mengupayakan laju investasi.
Wijayanto Samirin, Staf Khusus Wapres Bidang Ekonomi dan Keuangan menyampaikan di dalam OBOR, Indonesia berupaya memaksimalkan keuntungan dalam transportasi laut, meski OBOR lebih memberikan peluang kepada transportasi darat. Mengingat Indonesia adalah negara kepulauan, maka proyek pengembangan pelabuhan dan pembangkit listrik menjadi prioritas utama Indonesia.
Dalam konteks One Belt One Road, ini adalah salah satu bentuk globalisasi ekonomi, karena mampu meningkatkan interdepedensi ekonomi antar negara - negara. Maka, Indonesia dapat memanfaatkannya untuk perdagangan internasional, dan siap menjual produk - produk Indonesia untuk bersaing di pasar internasional. Ini juga dapat meningkatkan daya saing dan keunggulan kompetitif di perdagangan luar negeri.  Maka dari itu, sekiranya Indonesia mampu mengoptimalisasi program OBOR, maka Indonesia akan semakin membuka peluang untuk mendapatkan kucuran modal perekonomian. Â
Daftar Pustaka
CNBC (2019) One Belt One Road, Perdagangan Antar Negara Lebih Lancar https://www.cnbcindonesia.com/news/20190430105746-8-69633/one-belt-one-road-perdagangan-antar-negara-lebih-lancar
CNBC (2019) Selain China, Siapa yang Untung dari Program One Belt and Road ? https://www.cnbcindonesia.com/news/20190428195341-4-69297/selain-china-siapa-yang-untung-dari-program-one-belt-road
Fahrizal, Muhammad (N.d) Implementasi Konsep Kebijakan One Belt One Road (OBOR)Â China dalam Kerangka Kerjasama Pembangunan Infrastruktur Indonesia
Kurniawan, Yandry (2016) One Belt One Road Agenda Keamanan Liberal Tiongkok ?
Shanquan, Gao (2000) Economic Globalization : Trends, Risks, and Risk Prevention
Tempo.co (2019) Indonesia ikut OBOR, Untung atau Rugi ? https://fokus.tempo.co/read/1189679/indonesia-ikut-one-belt-one-road-cina-untung-atau-rugi?page_num=1