Mohon tunggu...
Rayhan Fakhriza
Rayhan Fakhriza Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiwa

Mahasiswa biasa yang sedang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Cerdas Memanfaatkan Produk Keuangan dengan Analogi Telur

29 Agustus 2020   19:41 Diperbarui: 29 Agustus 2020   19:37 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Dari keresahan saya ini, saya memunculkan sebuah analogi yang terinspirasi dari pembicaraan saya dengan Ayahanda saya. Saya menyebutnya sebagai analogi telur. Teman-teman, mungkin banyak dari kalian yang masih heran. Bagaimana caranya telur bisa membantu kita dalam mengoptimalkan produk keuangan? Mari saya jelaskan, analogi seperti apa analogi telur itu.

Misal hari ini kita memiliki 10 telur yang kita peroleh dari seorang peternak ayam petelur. Telur yang kita miliki masih dalam keadaan bagus dan baru ditelurkan oleh indukan ayam kemarin sore. Kita menginginkan agar 10 telur ini bisa memberikan manfaat yang lebih banyak ketimbang hanya untuk makanan. Karena kalau semua telur kita goreng atau kita buat telur dadar, paling lama hanya akan bertahan satu minggu.

Supaya bertahan lebih lama, marilah kita siapkan beberapa keranjang. Keranjang ini nantinya akan kita isi dengan telur-telur sejumlah kebutuhan kita. contohnya keranjang pertama untuk telur yang ingin dimakan, keranjang kedua untuk telur yang ingin dimasukan ke incubator dan keranjang ketiga untuk telur yang ingin dibuat kue atau panganan lainnya yang bisa bertahan lebih lama. Setelah keranjang-keranjang ini siap, mari kita tentukan berapa banyak telur yang akan dimasukkan tiap keranjangnya.

Misalkan kita suka makan telur, tapi apabila kebanyakan maka badan kita bisa tumbuh bisul. Jadi kita letakkan 3 telur di keranjang pertama. Kemudian kita bisa membuat kue tapi butuh telur yang agak banyak. Tidak mengapa, kita letakkan 5 telur di keranjang untuk kue. Lalu 2 telur sisanya kita masukkan ke incubator, siapa tahu bisa menetas menjadi anakan ayam. Analogi telur di dalam keranjang inilah yang ingin saya aplikasikan dalam mengoptimalkan penggunaan produk keuangan.

Analogi telur dalam keranjang merupakan salah satu penggambaran sederhana dalam mengalokasikan uang yang kita miliki.

Dari uang yang kita peroleh dari gaji atau sebagainya, alokasi cermat perlu dilakukan. Mana uang yang perlu digunakan sekarang, mana uang untuk masa depan, mana pula uang yang bisa memberikan keuntungan lebih. Mana uang yang kita tempatkan dalam rekening bank, mana uang yang kita investasikan dalam bentuk barang, mana uang yang kita jadikan modal usaha dan sebagainya.

Untuk mencapai keuntungan yang optimal di kemudian hari, kita tidak bisa mengalokasikan semua uang kita di satu bidang investasi. Kecuali apabila kita benar-benar mahir dalam investasi tersebut.

Misalnya dari analogi telur tadi, anda adalah pengusaha telur asin yang sudah bertahun-tahun malang melintang di dunia telur asin. Maka sebagai orang yang berpengalaman dan mengetahui potensi yang lebih menguntungkan, anda mengalokasikan 10 telur tadi dengan cara yang berbeda. Misalnya dari 10 telur tadi, 8 telur dijadikan telur asin untuk kemudian di jual. Dari 2 telur sisanya, anda konsumsi atau ditetaskan. Begitu pula dengan uang dan memanfaatkan produk keuangan.

Semisal kita sudah memiliki pengalaman dan pengetahuan yang mumpuni, kita tidak perlu ragu untuk menempatkan uang untuk keperluan investasi dan transaksi lainnya. Misalnya kita sudah mahir berinvestasi di bidang saham, pasar uang dan sebagainya. Maka proporsi alokasi dananya juga akan berbeda dan lebih banyak diinvestasikan di saham. Namun apabila kita masih memiliki keterbatasan ilmu atau pengalaman, tidak ada salahnya kita menempatkan uang di produk keuangan berbasis elektronik dan konvensional.

Dari analogi telur, kita perlu menyadari bahwa modal utama adalah wawasan dan pengalaman. Dengan penguasaan tentang produk keuangan tertentu, kita dapat memperoleh keuntungan yang optimal. Dari pengalaman serta wawasan tersebut, kita dapat menimbang resiko maupun untung-rugi dari penggunaan produk keuangan. Dengan begitu, kita dapat menakar semua resiko yang mungkin terjadi termasuk hal-hal yang tergolong worst case scenario.

Produk keuangan tidak akan terlepas dari kehidupan kita, terutama di era perkembangan teknologi. Optimalisasi penggunaan produk keuangan bagaimanapun juga perlu untuk dilakukan dengan cermat serta mempertimbangkan banyak kemungkinan. Alokasi dana yang cermat layaknya analogi telur dalam keranjang merupakan salah satu cara berpikir sederhana guna mengetahui kemampuan dan potensi diri sendiri dalam menggunakan produk keuangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun