Dari sini kita dapat memproyeksikan, mana daerah yang lebih efektif menjalankan pembelajaran secara daring mana yang tidak. Tentu masyarakat di kota-kota besar tidak akan kesulitan dengan pembelajaran secara daring dan masyarakat di daerah perlu memaksimalkan pembatasan sosial apabila hendak melakukan pembelajaran secara tatap muka. Menurut saya, langkah ini bisa dilakukan guna mengatasi masalah pembelajaran yang masih berdilema antara kesehatan dan kompetensi pelajar.
Tapi ada satu permasalahan lagi yang perlu dipertimbangkan. Masalahnya yakni penyebaran virus dari zona merah ke zona hijau. Bagi saya, hal inilah yang betul-betul harus dijaga jangan sampai terjadi penularan dari zona merah ke zona hijau yang dapat menyebabkan perubahan status zona dari hijau ke merah. Masyarakat perlu meminimalisir perjalanan dan interaksi antar zona. Perlu ada pengawasan ketat di perbatasan zona merah dan hijau agar meminimalisir terjadinya penularan. Tidak perlu sampai menutup suatu zona, cukup melakukan pemetaan secara jelas tentang perpindahan orang dari zona merah ke hijau maupun sebaliknya.
Sebelum tulisan ini berbicara terlalu jauh, saya perlu menggarisbawahi bahwa, Jangan sampai kita kehilangan zona hijau! Ibaratkan zona hijau ini adalah permata yang jangan sampai hilang. Hilangnya zona hijau dapat mengubah pola hidup masyarakat termasuk pola pembelajaran di daerah. Hal ini sangat krusial karena rendahnya aksesibilitas teknologi di daerah menyebabkan zona-zona hijau ini harus dilindungi betul-betul. Masyarakat di zona hijau belum tentu memiliki kemampuan dan aksesibilitas yang sama sebagaimana di zona merah yang kebanyakan di daerah perkotaan.
Pandemi ini telah memaksa kita untuk beradaptasi dengan pola hidup yang baru termasuk pola pembelajaran. Pendidikan yang harus dijamin oleh negara kepada seluruh rakyat sebagai amanat UUD 1945 perlu dikedepankan dan menyesuaikan dengan kondisi yang ada di setiap daerah. Pembelajaran berbasis daring tidak bisa diaplikasikan di seluruh wilayah Indonesia akibat rendahnya aksesibilitas teknologi informasi dan komunikasi di daerah. Oleh karena itu, penyesuaian metode pembelajaran berbasis zona penyebaran virus merupakan salah satu langkah yang dapat dilakukan guna memastikan pembelajaran tersampaikan sampai ke pelosok negeri. Salam hangat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H