Permasalahan Utama dalam pengelolaan Taman Nasional di BPTN Wil. Il Kutacane adalah konversi hutan yang terus meningkat dari sepanjang tahun akibat sempitnya lahan untuk budidaya, pertumbuhan penduduk menyebabkan tingginya kebutuhan akan lahan pertanian sebagai sumber penghasil pangan yang luasannya sangat terbatas, sehingga alternatif utama masyarakat untuk pernenuhan kebutuhan tempat bertani adalah dengan mengkonversi Kawasan hutan tarnan nasional menjadi lahan pertanian atau perkebunan.
Kondisi ini mengakibatkan sebagian Kawasan telah mengalami degradasi dengan adanya pola pemanfaatan hutan yang tidak sesuai, banyaknya kegiatan Illegal logging dan perambahan secara illegal hal ini mengakibatkan kawasan hutan telah mengalami kerusakan yang akan menyebabkan rawan timbulnya bencana alam.
Dalam upaya penanggulangan kegiatan-kegiatan illegal tersebut maka perlu diupayakan tindakan atau usaha perlindungan dan pengamanan kawasan TNGL dari tindakan illegal atau perusakan berupa kegiatan patroli pengamanan hutan pada Seksi Pengelolaan Tarnan Nasional (SPTN) Wilayah III Blangkejeren, Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah Il Kutacane.
Kegiatan patroli perlindungan dan pengamanan hutan berupa Patroli Terresterial Partisipatif Bersama Masyarakat ini dimaksudkan untuk:
Melakukan pencegahan kegiatan pelanggaran/kejahatan/tindakan illegal dan perusakan kawasan TNGL dan atau melakukan tindakan represif apabila menemukan pelanggaran/kejahatan/tindakan illegal dan perusakan kawasan TNGL yang tertangkap tangan.
Menghadirkan petugas dilapangan.
Tertata dan terkumpulnya data gangguan dan potensi TSL kawasan TNGL
Serta salah satu upaya untuk melengkapi bahan dan keterangan yang sudah ada yang masih diperlukan pengembangan lebih lanjut.
Sedangkan tujuan dari pelaksanaan kegiatan patroli perlindungan dan pengaman hutan ini adalah:
Mengurangi dan menekan kegiatan pelanggaran/kejahatan/tindakan illegal dan perusakan kawasanTNGL dengan kehadiran petugas dilapangan.
Sebagai salah satu upaya untuk penyelamatan kawasan TN. Gunung Leuser dan potensi keanekaragaman hayati dan non hayati didalamnya.
Pengumpulan data,keterangan kondisi kawasan dan mengindentifikasi kawasan Yang rawan terhadap ancaman kerusakan serta memetakannya.
Mengupdate data potensi kawasan TNGL baik dari flora, fauan, potensi serta kondisi sosial disekitar kawasan TNGL.
Logging dan perambahan secara illegal hal ini mengakibatkan kawasan hutan telah mengalami kerusakan yang akan menyebabkan rawan timbulnya bencana alam. Dalam upaya penanggulangan kegiatan-kegiatan illegal tersebut maka perlu diupayakan tindakan atau usaha perlindungan dan pengamanan kawasan TNGL dari tindakan illegal atau perusakan berupa kegiatan patroli pengamanan hutan pada Seksi Pengelolaan Tarnan Nasional(SPTN) Wilayah III Blangkejeren, Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah Il Kutacane.
Tim patroli perlindungan dan pengamanan hutan berupa Patroli Terresterial Partisipatif bersama Masyarakat dimaksudkan untuk melakukan pencegahan kegiatan pelanggaran/kejahatan/tindakan illegal dan perusakan kawasan TNGL dan atau melakukan tindakan represif apabila menemukan pelanggaran/kejahatan/tindakan illegal dan perusakan kawasan TNGL yang tertangkap tangan, Menghadirkan petugas dilapangan, tertata dan terkumpulnya data gangguan dan potensi TSL kawasan TNGL, serta salah satu upaya untuk melengkapi bahan dan keterangan yang sudah ada yang masih diperlukan pengembangan lebih lanjut.
Patroli perlindungan dan pengaman hutan ini bertujuan untuk mengurangi dan menekan kegiatan pelanggaran/kejahatan/tindakan illegal dan perusakan kawasanTNGL dengan kehadiran petugas dilapangan, sebagai salah satu upaya untuk penyelamatan kawasan TN. Gunung Leuser dan potensi keanekaragaman hayati dan non hayati didalamnya, pengumpulan data,keterangan kondisi kawasan dan mengindentifikasi kawasan Yang rawan terhadap ancaman kerusakan serta memetakannya. mengupdate data potensi kawasan TNGL baik dari flora, fauan, potensi serta kondisi sosial disekitar kawasan TNGL.
Sasaran dari kegiatan patroli ini adalah kawasan Taman Nasional Gunung Leuser dan sekitarnya mengidentifikasi awal kemungkinan terjadinya tindak pidana kehutanan dan potensi TSL di dalam Kawasan pada wilayah kerja Resor Sangir, SPTN Wil. III Blang kejeren, BPTN Wil.ll Kutacane.
Patroli dilaksanaka rnulai camp dilanjutkan mengarah ke daerah yang telah di tetapkan sebagai lokasi smart patrol teresterial, adapun kegiatan dan temuan dilapangan adalahMelakukan Pemantauan menggunakan Drone di Blok yang bertujuan mengurangi atau menghentikan ancaman agar tidak melakukan aktivitas illegal. Patroli melanjutkan trak yang sudah di tempuh menuju pada grid, tim melakukan pemantauan melakukan pelaksanaaan Sosialisasi bersama masyarakat setempat dan melakukan monitoring pada area perkebunan Masyarakat
Tim melakukan Pemantauan kembali dilokasi grid . Tim juga melakukan pemantauan dengan menggunakan drone, hal ini dilakukan tim dilokasi grid agar tetap terpantau dan mencegah terjadinya aktivitas yang illegal, setelahnya tim melakukan perjalanan pulang dan dalam patrol melakukan persiapan belanja logistik kebutuhan patrol, melakukan pernantauan diBlok Hutan, melakukan Pendataan Temuan Tanda Sarang Orangutan, melakukan smart patrol teresterial di blok hutan , melakukan persiapan menginap dilapangan.
Patroli berikutnya melihat hasil pemantauan dirnulai camp dilanjutkan mengarah ke daerah yang telah di tetapkan sebagai lokasi smart patrol teresterial, adapun kegiatan dan temuan dilapangan melakukan Pemantauan menggunakan Drone diBlok yang bertujuan mengurangi atau menghentikan ancaman agar tidak melakukan aktivitas illegal, melaksanakan Sosialisasi bersama masyarakat setempa, melakukan monitoring pada area perkebunan Masyarakat.
Pemantauan kembali dilokasi grid, Tim juga melakukan pemantauan dengan menggunakan drone, hal ini dilakukan tim agar di grid tetap terpantau dan mencegah terjadinya aktivitas yang illegal, tim melakukan perjalanan pulang dan dalam perjalanan pulang tim juga menyempatkan diri melakukan pemantauan dengan menggunakan drone diBlok hutan, dapat mengcover areal kawasan TNGL yang dilakukan perlindungan dan pengamanan kawasan TNGL seluas 230,1 ha Sebagaimana peta pada lampiran laporan pelaksanaan kegiatan ini.
Dari Hasil Patroli yang telah dilaksanakan Tim patroli sangat banyak menemukan masyarakat yang sadar akan perlunya menjaga hutan khususnyaTaman Nasional Gunung Leuser,hal ini dapat di jumpai dengan fakta dilapangan diantaranya:
Banyak masyarakat yang menyadari pentingnya menjaga hutan (dengan menjaga hutan permukiman warga tidak rawan longsor dan banjir) juga bisa menarik wisatawan ke Jalur Pedakian gunung leuser.
Berkurangnya tindakan ilegal (ilegal Perburuan liar,pembakaran lahan, dll) dari hari kehari.
Seringnya masyarakat datang berkoordinasi kekantor resor Kedah sebagai bentuk
Walaupun masih ada di jumpai tindakan ilegal, dan pelanggaran Iainnya, namun sudah sangat sedikit.
Dari hasil pelaksanaan smart Patroli Terrestrial di wilayah kerja Resor Jamur Gele, SPTN Wilayah III Blangkejeren, Bidang Pengelolalaan Taman Nasional Wilayah Il Kutacane dapat disimpulkan Petugas melakuan Pengamatan pernantaun menggunakan drone diBlok Hutan dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang bertujuan pencegahan dan tidak melakukan aktivitas ilegal.
Saran dan tindaklanjut untuk mengatasi illegal logging dan perambahan hutan maka harus meningkatkan pengamanan kawasan di Resor Jamur Gele dengan melakukan patroli rutin., menindak tegas terhadap pelaku perusakan kawasan Taman Nasional Gunung Leuser terutama terhadap pelaku Perburuan liar, meningkatkan sosialisasi tentang batas kawasan, perburuan liar serta tentang pentingnya menjaga kelestarian kawasan Taman Nasional Gunung Leuser kepada Masyarakat sekitar kawasan untuk menghindari bencana yang setiap saat dapat mengancam masyarakat sekitar jika kawasan hutan rusak, bekerja sama dengan berbagai pihak dalam penanganan permasalahan dan meningkatkan sosialisasi tentang batas kawasan, perburuan liar serta tentang pentingnya menjaga kelestarian kawasan Taman Nasional Gunung Leuser kepada Masyarakat sekitar kawasan untuk menghindari bencana yang setiap saat dapat mengancam masyarakat sekitar jika kawasan hutan rusak juga bekerja sama dengan berbagai pihak dalam penanganan permasalahan didalam kawasan Taman Nasional Gunung Leuer.
Sumber : Dinas Kehutanan Kab. Gayo Lues.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H