Komunikasi antar budaya adalah proses pertukaran informasi, ide dan pemikiran antara individu atau kelompok dari budaya yang berbeda. Komunikasi antar budaya melibatkan berbagai faktor seperti bahasa, norma sosial, nilai, dan budaya yang mempengaruhi bagaimana individu atau kelompok berkomunikasi dan memahami informasi.
Menurut Ting-Toomey dan Chung, komunikasi antarbudaya terjadi ketika faktor-faktor budaya (misalnya, nilai-nilai budaya) dari berbagai kelompok mempengaruhi proses komunikasi. Komunikasi antar budaya adalah proses yang melibatkan pertukaran simbol antara individu atau kelompok yang mewakili budaya yang berbeda dengan tujuan mencapai pemahaman dalam konteks.
Strategi komunikasi antar budaya merupakan strategi yang sangat penting dalam membangun sebuah organisasi. Latar belakang munculnya strategi komunikasi antar budaya adalah globalisasi yang saat ini sedang berkembang dan didukung oleh keragaman budaya suatu negara. Oleh karena itu lahirlah strategi komunikasi multikultural, dimana dalam strategi ini terdapat peluang untuk mengatasi perbedaan budaya.
Di era globalisasi, komunikasi bisnis antar budaya menjadi semakin penting karena semakin banyak perusahaan beroperasi di pasar global. Komunikasi bisnis antar budaya adalah proses komunikasi antara orang atau organisasi dari latar belakang budaya yang berbeda, yang tujuannya adalah untuk mencapai kesepakatan atau mencapai tujuan bisnis bersama. Komunikasi antarbudaya sangat penting dalam lingkungan bisnis global karena dapat membantu membangun hubungan yang kuat antara individu atau organisasi dari budaya yang berbeda, serta memfasilitasi kesepakatan bisnis yang sukses.
Komunikasi bisnis antarbudaya dapat diartikan sebagai komunikasi bisnis yang terjalin antara komunikator dan komunikator dengan perbedaan budaya. Dalam komunikasi antar budaya ini terdapat konsep budaya dan juga konsep komunikasi. Ketika hubungan antara keduanya saling menguntungkan dan fungsional. Budaya itu sendiri berkaitan dengan penciptaan dan pemeliharaan realitas budaya dalam masyarakat yang beradab.
Globalisasi dunia bisnis yang semakin meningkat menuntut organisasi untuk lebih berhati-hati dan selektif dalam strateginya untuk mengatasi perbedaan budaya. Observasi dan evaluasi harus dilakukan seefektif mungkin untuk menentukan dan menciptakan strategi komunikasi antar budaya yang efektif. Perbandingan dengan teori yang ada dapat mendukung strategi komunikasi antar budaya.
Tentunya saat kita berkomunikasi dengan seseorang, terlebih dahulu kita perlu mengetahui latar belakang lawan bicara. Lalu mengapa? Seperti yang kita sendiri di Indonesia tahu, banyak perusahaan asing tapi Indonesia yang tentunya memiliki latar belakang dan budaya yang berbeda dengan kita. Kegagalan negosiasi antar budaya dapat disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya karena lemahnya pemahaman antar budaya perusahaan sehingga menimbulkan banyak kesalahpahaman dalam negosiasi bisnis, atau standar kualitasnya sendiri yang masih rendah di pandangan perusahaan lain.
Selain itu juga terdapat beberapa faktor yang menyebabkan keberhasilan suatu negosiasi bisnis yaitu, pertama membangun hubungan, membangun hubungan adalah aset penting karena kita saling mengenal tentang perbedaan budaya di antara para pihak. Setidaknya kita bisa meluangkan waktu untuk bertemu dengan rekan bisnis. Hubungan bisnis tidak berarti bahwa kita hanya berdiskusi di lingkungan yang sangat formal di sekitar meja rapat. Namun terkadang ada baiknya kita meluangkan waktu untuk mengenal mitra bisnis kita dan dunia dengan lebih baik.
Kedua, hormati budaya setempat, ikuti beberapa adat setempat, ketika kita ingin berbisnis dengan orang lain selain orang ini, kita juga harus mengikuti adat mereka. Saat kita ingin berbisnis dengan orang lain selain orang itu, kita juga harus mengikuti kebiasaan mereka.
Ketiga, memberikan perhatian kepada pihak lawan. Jika kita ingin bernegosiasi dengan seseorang, kita tidak boleh egois terhadap kepentingan dan tujuan yang ingin kita capai. Kita juga harus mengetahui maksud, tujuan, dan manfaat apa yang ingin mereka ciptakan sebagai hasil dari proses pencapaian hasil negosiasi tersebut. Karena jika tidak mempertimbangkan kepentingan lawan, tidak jarang emosi masing-masing tim negosiasi mengakibatkan negosiasi tidak mengarah pada kesepakatan.
Keempat, ketidaksepakatan, dalam budaya non-kolektivis ketidaksepakatan tentang sesuatu adalah hak yang diperbolehkan dan bahkan diharapkan. Maka dari itu, sebagai negosiator, kita harus sangat berhati-hati ketika melihat ciri-ciri budaya ini, karena budaya non-kolektivis memiliki karakter dan sikap yang kuat dalam penyampaiannya.
Kelima, mencari bantuan ahli, jika kita merasa kesulitan dalam berkomunikasi dengan orang dari budaya yang berbeda, jangan ragu untuk mencari bantuan dari ahli atau konsultan yang memiliki pengalaman dalam komunikasi bisnis antarbudaya.
Untuk mencapai tujuan negosiasi bisnis, kita harus memperhatikan untuk memahami budaya yang berbeda yang ada di negara yang berbeda, memahami lintas budaya tentu akan membantu para negosiator untuk melakukan negosiasi negosiasi bisnis lintas budaya. Pemahaman antar budaya sebelum melakukan negosiasi bisnis antar budaya tentunya akan memperbesar peluang keberhasilan negosiasi tersebut. Negosiasi bisnis sangat mudah ketika salah satu negosiator telah bertemu dengan mitra bisnisnya sebelum negosiasi resmi dan dia harus melakukan percakapan yang menyenangkan dan memahami budaya.
Terciptanya pasar bersama, baik secara regional maupun internasional, membuka ruang pertemuan antar budaya. Dengan demikian, hubungan bisnis global pada dasarnya adalah interaksi bisnis lintas budaya. Kemampuan kita untuk bersaing dalam arena perdagangan bebas global membutuhkan kepekaan dan pemahaman akan perbedaan budaya komersial yang ada.Â
Setiap budaya harus diperlakukan sebagaimana adanya, bukan sebagaimana seharusnya. Di sinilah komunikasi bisnis antarbudaya memegang peranan penting, karena komunikasi antarbudaya mengajarkan dan memberlakukan masing-masing budaya sebagai entitas yang setara dan harus dipahami dengan kuat.
Komunikasi bisnis antar budaya menjadi semakin penting di era globalisasi. Dengan memahami perbedaan budaya, bahasa, dan norma serta menemukan cara untuk berkomunikasi secara efektif, kita dapat membangun hubungan bisnis yang sukses dengan orang-orang dari budaya yang berbeda.
Sumber :
Depok Pos. 2022. Memahami Komunikasi bisnis dalam hubungan lintas budaya. https://www.depokpos.com/2022/12/memahami-komunikasi-bisnis-dalam-hubungan-lintas-budaya/
Natasya, N. I. 2022. Komunikasi Bisnis Lintas Budaya: Pengertian, Manfaat dan Hambatan. https://haloedukasi.com/komunikasi-bisnis-lintas-budaya
Wayne, Faules. 2001. Komunikasi Organisasi, Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Bandung. Remaja Rosdakarya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H