Mohon tunggu...
Rayhana Syahidah
Rayhana Syahidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Menulis seputar isu internasional

Selanjutnya

Tutup

Politik

Politik Luar Negeri Indonesia dalam Kerja Sama Bilateral dengan China: Kebijakan One Belt One Road (OBOR)

5 Oktober 2022   15:57 Diperbarui: 5 Oktober 2022   16:13 542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tahun 1990 mulai ada pemulihan hubungan bilateral Indonesia China dilatarbelakangi oleh krisis ekonomi Indonesia. Indonesia yang memiliki kebutuhan modal yang sangat tinggi dapat menjadi salah satu mitra terdekat China dengan kebijakan Belt and Road Initiative yang ditawarkan China dalam bentuk pinjaman dana infrastruktur.

Kebijakan China ini dilengkapi dengan Kebijakan Poros Maritim Global Presiden Joko Widodo 2014. Kebijakan tersebut memiliki visi untuk mengoptimalkan potensi kekuatan nyata sektor maritim dan menjadikan Indonesia lebih kuat secara ekonomi menjadi middle power yang beroperasi di kawasan Asia-Pasifik baik secara politik maupun defensif.

Poros Maritim Global mengacu pada negara atau kekuatan maritim yang secara strategis mengelilingi samudra Hindia dan Pasifik. Jadi ide ini bisa mengubah Indonesia menjadi kekuatan di Indo-Pasifik sebagaimana visi Jokowi bahwa yang paling utama sebagai negara maritim, Indonesia dapat menghubungkan pulau-pulau di negara kepulauan yang besar dengan layanan transportasi reguler melalui jalan raya laut. Peningkatan konektivitas di Indonesia sangat penting untuk memanfaatkan peningkatan konektivitas dengan seluruh dunia.

Di bidang ekonomi, Indonesia juga melihat ada peluang akses ke dana dalam jumlah besar dari China yang dapat digunakan untuk mendorong infrastruktur dengan dana yang besar. Indonesia sangat membutuhkan investasi infrastruktur untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan dan meningkatkan kesejahteraan umum masyarakat Indonesia. Investasi besar ini juga dilakukan secara Business to Business atau B2B dimana pembiayaan akan dibebankan pada pihak swasta dan tidak mengeruk anggaran dari APBN. Namun dari pemerintah disini juga akan melibatkan BUMN dalam membantu pelaksanaan dan regulasinya.

Proyek tersebut juga menguntungkan Indonesia karena sejalan dengan program pemerintah untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur di Indonesia, namun yang penting Indonesia dapat memanfaatkan OBOR semaksimal mungkin dengan tetap memperhatikan faktor risiko. Infrastruktur merupakan salah satu aspek yang paling penting dan esensial untuk mendorong perekonomian dan mempercepat proses pembangunan suatu bangsa. 

Dengan OBOR, percepatan pembangunan nasional Indonesia dapat diwujudkan melalui kegiatan perdagangan internasional yang dibiayai oleh arus modal dari China. Terciptanya China Silk Road akan meningkatkan hubungan perdagangan antara China dengan negara-negara lain di sepanjang benua Asia, Eropa dan Afrika.

Disamping keuntungan-keuntungan yang diperoleh, Pemerintah dan masyarakat mengkhawatirkan akan adanya ketergantungan Indonesia terhadap negara lain seperti negara Sri Lanka, Laos dan lain-lain. Karena pemberian hutang yang sangat besar juga dapat mengakibatkan negara lain mengambil alih proyek infrastruktur di Indonesia produk dalam negeri akan tergerus karena kalah dengan produk asing. 

Namun tetap pada pembahasan di awal bahwa kerjasama antara Indonesia dan China ini tidak lepas dari kepentingan dan politik luar negeri Indonesia dalam bidang politik maupun ekonomi. Hubungan kerjasama ini juga dapat meningkatkan persahabatan diplomatik antara Indonesia dan China serta membawa keuntungan yang besar untuk kedua negara.

Referensi :

Marwah, S., & Ervina, R. The China Soft Power: Confucius Institute in Build Up One Belt One Road Initiative in Indonesia. Wen Chuang, 1(1), 22-38.

Damayanti, A. (2019). China's Belt and Road Initiative (BRI) in ASEAN Countries: Indonesia's Perspective.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun