Mohon tunggu...
RAYHAN ARYADWIPANDU GEMILIO
RAYHAN ARYADWIPANDU GEMILIO Mohon Tunggu... Operator - Electrode Production Coater at Hyundai Motor LG Energy Solution Indonesia

NIM : 41322110008 Fakultas Teknik Prodi Teknik Mesin Dosen : POLLO, PROF. DR, M.SI.AK

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Modal oleh Modiglani-Miller Persamaan Dua Pilihan Persamaan Pendapatan, Minus Biaya, dan Keuntugan

20 Juni 2024   04:08 Diperbarui: 20 Juni 2024   04:11 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada CV, nilai risiko (diwakili oleh b^2 - a) lebih berdampak pada sekutu pasif. Sekutu pasif adalah pihak yang menginvestasikan modal (b) di perusahaan. Semakin besar selisih antara modal yang diinvestasikan (b) dan keuntungan yang dibagikan (a), semakin besar pula potensi kerugian yang ditanggung sekutu pasif.

Return pada CV

Keuntungan tetap sebesar 43 pada CV dibagikan kepada dua pihak, yaitu sekutu aktif dan sekutu pasif. Sekutu aktif adalah pihak yang menjalankan operasional perusahaan dan menerima keuntungan berdasarkan kinerja perusahaan. Pembagian keuntungan ini telah ditentukan sebelumnya, berbeda dengan PT yang keuntungannya "tetap" didapat perusahaan.

Contoh:

Misalnya, CV diibaratkan sebagai restoran yang dikelola oleh seorang koki (sekutu aktif) dengan modal dari investor (sekutu pasif). Keuntungan restoran (43) dibagi sesuai kesepakatan, misalnya 30 untuk koki dan 13 untuk investor. Risiko terbesar ada pada investor jika restoran sepi pengunjung (keuntungan kecil) sementara ia sudah mengeluarkan modal yang besar (risiko tinggi).

Kesimpulan: Memilih Antara PT dan CV

Keputusan memilih antara mendirikan PT atau CV bergantung pada beberapa faktor, antara lain:

  • Toleransi Risiko: Jika Anda menyukai tantangan dan bersedia menghadapi risiko yang lebih tinggi dengan harapan potensi keuntungan yang besar pula, PT mungkin lebih cocok. Sebaliknya, jika Anda menginginkan stabilitas dan batasan risiko yang jelas, CV bisa menjadi pilihan.
  • Modal yang Dimiliki: Jika modal terbatas, CV bisa menjadi pilihan karena sekutu aktif tidak perlu mengeluarkan modal yang besar. Namun, jika Anda memiliki modal yang cukup, PT memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan modal tersebut.
  • Struktur Kepemilikan: PT memberikan kontrol penuh kepada pemilik modal, sedangkan CV memiliki struktur kepemilikan yang terbagi antara sekutu aktif dan pasif.
  • Tujuan Pendirian: Pertimbangkan tujuan pendirian perusahaan. Apakah untuk jangka pendek atau jangka panjang? Apakah untuk fokus pada keuntungan atau stabilitas?

Catatan Penting

Penjelasan di atas adalah gambaran umum mengenai risiko dan return pada PT dan CV. Dalam praktiknya, perlu dipertimbangkan berbagai faktor lain yang lebih kompleks. Sebaiknya konsultasikan dengan ahli hukum dan keuangan sebelum membuat keputusan untuk mendirikan perusahaan.

Dalam memilih antara dua tipe perusahaan (Perusahaan Tipe PT dan Perusahaan Tipe Persekutuan Komanditer/CV) berdasarkan persamaan pendapatan minus biaya dan keuntungan serta mempertimbangkan teori Modigliani-Miller (MM), ada beberapa pertimbangan yang dapat dipertimbangkan:

  1. Efisiensi Struktur Modal: Pertimbangkan bagaimana struktur modal masing-masing tipe perusahaan memengaruhi biaya modal dan nilai perusahaan. Perusahaan Tipe PT (Perusahaan Terbuka) mungkin memiliki akses yang lebih baik ke pasar modal untuk ekuitas, sementara Perusahaan Tipe CV mungkin lebih bergantung pada utang atau modal internal. Evaluasi efisiensi dari segi biaya modal dan nilai perusahaan dapat menjadi faktor penting dalam memilih antara keduanya.
  2. Risiko Keuangan: Tinjau tingkat leverage (penggunaan utang) yang diperlukan oleh masing-masing tipe perusahaan dan dampaknya terhadap risiko keuangan. Dengan teori MM, penggunaan leverage dapat meningkatkan return yang diharapkan bagi pemegang saham, namun juga membawa risiko leverage yang harus dikelola dengan hati-hati. Perhatikan juga toleransi risiko perusahaan dan kemampuannya untuk menghadapi fluktuasi pasar dan keuangan.
  3. Preferensi Investor: Perhatikan preferensi investor terhadap struktur modal perusahaan. Investor mungkin lebih cenderung memilih perusahaan dengan struktur modal yang lebih kuat dan risiko keuangan yang lebih terkendali. Evaluasi kepentingan pemegang saham dan investor eksternal dapat membantu dalam menentukan pilihan yang lebih disukai.
  4. Kondisi Pasar dan Ekonomi: Tinjau kondisi pasar finansial saat ini dan proyeksi ekonomi untuk mempertimbangkan dampaknya terhadap strategi pendanaan dan struktur modal. Keputusan struktur modal dapat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi yang lebih luas dan proyeksi pertumbuhan perusahaan.

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor di atas dan melakukan analisis lebih lanjut berdasarkan data spesifik untuk masing-masing tipe perusahaan, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih informan tentang tipe perusahaan yang lebih sesuai dengan kebutuhan, tujuan, dan kondisi saat ini dan di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun