Mohon tunggu...
RAYHAN ARYADWIPANDU GEMILIO
RAYHAN ARYADWIPANDU GEMILIO Mohon Tunggu... Operator - Electrode Production Coater at Hyundai Motor LG Energy Solution Indonesia

NIM : 41322110008 Fakultas Teknik Prodi Teknik Mesin Dosen : POLLO, PROF. DR, M.SI.AK

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Model bisnis Wheelen-Hunger, Strategic Bussiness Management Model

15 Juni 2024   10:57 Diperbarui: 15 Juni 2024   11:04 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.researchgate.net/figure/Adopted-from-Strategic-Management-Models-Wheelen-Hunger-2012_fig3_305175410Input sumber gambar

Kekuatan Pemasok:

  • Jumlah Pemasok: Jumlah pemasok yang terbatas dapat meningkatkan kekuatan negosiasi pemasok. Jika hanya ada beberapa pemasok yang dapat menyediakan bahan baku tertentu, mereka dapat menaikkan harga.
  • Keunikan Produk Pemasok: Pemasok yang menawarkan produk unik atau penting bagi operasi bisnis memiliki kekuatan yang lebih besar. Produk yang sulit digantikan memberikan pemasok leverage yang lebih besar.
  • Biaya Beralih Pemasok: Tingginya biaya untuk beralih ke pemasok lain meningkatkan kekuatan pemasok. Perusahaan mungkin enggan untuk mengganti pemasok jika biaya dan risiko beralihnya tinggi.
  • Kekuatan Pembeli:

    • Jumlah Pembeli: Jumlah pembeli yang banyak mengurangi kekuatan negosiasi mereka. Ketika pelanggan tersebar luas dan tidak terpusat, mereka memiliki lebih sedikit pengaruh individu.
    • Pembelian dalam Jumlah Besar: Pembeli yang membeli dalam jumlah besar memiliki kekuatan negosiasi yang lebih besar. Mereka dapat menuntut harga yang lebih rendah atau layanan tambahan.
    • Produk Standar: Produk yang standar memudahkan pembeli untuk beralih ke pemasok lain, meningkatkan kekuatan mereka. Pembeli akan memiliki lebih banyak pilihan dan dapat menggunakan ini untuk menegosiasikan harga yang lebih baik.
  • Ancaman Pendatang Baru:

    • Hambatan Masuk: Hambatan masuk yang tinggi, seperti biaya awal yang besar dan peraturan yang ketat, mengurangi ancaman dari pendatang baru. Industri dengan hambatan masuk tinggi cenderung lebih stabil.
    • Skala Ekonomi: Perusahaan yang sudah mapan memiliki skala ekonomi yang dapat menurunkan biaya dan harga, menghalangi pendatang baru. Skala ekonomi dapat menciptakan penghalang masuk yang signifikan.
    • Loyalitas Merek: Loyalitas pelanggan terhadap merek yang ada mengurangi peluang sukses bagi pendatang baru. Perusahaan baru harus berinvestasi besar dalam pemasaran untuk membangun basis pelanggan.
  • Ancaman Produk Pengganti:

    • Produk Alternatif: Ketersediaan produk alternatif yang memenuhi kebutuhan pelanggan dapat mengurangi permintaan. Jika produk pengganti lebih murah atau lebih efisien, mereka dapat menarik pelanggan.
    • Harga Pengganti: Produk pengganti yang lebih murah meningkatkan ancaman terhadap produk yang ada. Perusahaan harus terus berinovasi untuk menjaga produk mereka tetap kompetitif.
    • Kualitas Pengganti: Produk pengganti yang menawarkan kualitas yang lebih baik atau fitur yang lebih menarik dapat mengalihkan preferensi pelanggan. Perusahaan harus memastikan produk mereka tetap relevan dan berkualitas tinggi.
  • Persaingan di Antara Pesaing yang Ada:

    • Jumlah Pesaing: Banyaknya pesaing dalam industri meningkatkan persaingan. Industri yang padat cenderung memiliki persaingan yang lebih intens.
    • Pertumbuhan Industri: Pertumbuhan industri yang lambat meningkatkan persaingan untuk pangsa pasar yang terbatas. Perusahaan mungkin harus berkompetisi lebih keras untuk mempertahankan atau meningkatkan pangsa pasar mereka.
    • Diferensiasi Produk: Produk yang tidak terdiferensiasi meningkatkan persaingan berdasarkan harga. Perusahaan perlu menemukan cara untuk membedakan produk mereka dari pesaing.
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_SWOTInput sumber gambar
    https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_SWOTInput sumber gambar

    Analisis SWOT:


      • Strengths (Kekuatan): Mengidentifikasi kekuatan internal organisasi yang dapat digunakan untuk memanfaatkan peluang dan mengatasi ancaman. Kekuatan bisa berupa sumber daya yang kuat, keunggulan kompetitif, dan reputasi yang baik.
      • Weaknesses (Kelemahan): Mengidentifikasi kelemahan internal organisasi yang perlu diperbaiki untuk mencegah ancaman dan memanfaatkan peluang dengan lebih baik. Kelemahan bisa berupa kekurangan sumber daya, proses yang tidak efisien, dan kelemahan dalam manajemen.
      • Opportunities (Peluang): Mengidentifikasi peluang eksternal yang dapat dimanfaatkan oleh organisasi untuk pertumbuhan dan ekspansi. Peluang bisa berupa pasar baru, perubahan regulasi yang menguntungkan, dan kemajuan teknologi.
      • Threats (Ancaman): Mengidentifikasi ancaman eksternal yang dapat membahayakan keberhasilan organisasi. Ancaman bisa berupa perubahan regulasi yang merugikan, persaingan yang meningkat, dan perubahan preferensi konsumen.

    Dengan melakukan penilaian yang komprehensif, organisasi dapat memperoleh gambaran yang jelas tentang posisi strategisnya dan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilannya. Penilaian ini menjadi dasar yang kuat untuk merumuskan strategi yang efektif dan tepat sasaran.

    2. Analisis Lingkungan Internal

    Sumber Daya:

    1. Sumber Daya Manusia:

      • Keterampilan dan Kompetensi: Tingkat keterampilan dan kompetensi karyawan menentukan kemampuan organisasi untuk melaksanakan strateginya. Karyawan yang terlatih dan berpengalaman dapat membantu perusahaan mencapai tujuannya dengan lebih efisien.
      • Pengembangan Karyawan: Program pelatihan dan pengembangan untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi. Investasi dalam pelatihan dan pengembangan karyawan meningkatkan produktivitas dan loyalitas.
      • Motivasi dan Kepuasan Kerja: Tingkat motivasi dan kepuasan kerja karyawan mempengaruhi produktivitas dan retensi. Karyawan yang puas dan termotivasi lebih cenderung memberikan kontribusi yang signifikan.
    2. HALAMAN :
      1. 1
      2. 2
      3. 3
      4. 4
      Mohon tunggu...

      Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
      Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
      Beri Komentar
      Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

      Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun