Mohon tunggu...
RAYHAN ARYADWIPANDU GEMILIO
RAYHAN ARYADWIPANDU GEMILIO Mohon Tunggu... Operator - Electrode Production Coater at Hyundai Motor LG Energy Solution Indonesia

NIM : 41322110008 Fakultas Teknik Prodi Teknik Mesin Dosen : POLLO, PROF. DR, M.SI.AK

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Model bisnis Wheelen-Hunger, Strategic Bussiness Management Model

15 Juni 2024   10:57 Diperbarui: 15 Juni 2024   11:04 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.researchgate.net/figure/Adopted-from-Strategic-Management-Models-Wheelen-Hunger-2012_fig3_305175410Input sumber gambar

Model Wheelen-Hunger adalah model manajemen strategis yang menguraikan proses yang diperlukan bagi organisasi untuk mencapai tujuan strategisnya. Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang keempat tahap dalam model Wheelen-Hunger:

Analisis PESTLE:

https://safetyculture.com/es/temas/analisis-pestle
https://safetyculture.com/es/temas/analisis-pestle

Political (Politik):


    • Stabilitas Politik: Stabilitas politik mempengaruhi prediktabilitas operasi bisnis. Ketidakstabilan dapat menyebabkan perubahan regulasi yang tiba-tiba yang mempengaruhi operasi sehari-hari. Misalnya, dalam negara dengan ketidakstabilan politik, sering terjadi perubahan kebijakan yang bisa mengganggu kelancaran operasional bisnis.
    • Regulasi Pemerintah: Kebijakan dan peraturan pemerintah, seperti peraturan lingkungan, pajak, dan perdagangan internasional, dapat mempengaruhi biaya dan operasi. Contohnya, peraturan lingkungan yang ketat dapat meningkatkan biaya kepatuhan bagi perusahaan manufaktur.
    • Kebijakan Pajak: Tingkat pajak dan kebijakan perpajakan lainnya bisa mempengaruhi profitabilitas bisnis. Perusahaan harus mempertimbangkan kebijakan pajak saat merencanakan strategi keuangan mereka.
    • Hubungan Internasional: Perjanjian perdagangan, embargo, dan hubungan diplomatik antara negara dapat mempengaruhi ekspor dan impor produk atau jasa. Misalnya, sanksi perdagangan terhadap negara tertentu dapat membatasi akses perusahaan ke pasar internasional.

Economic (Ekonomi):


    • Pertumbuhan Ekonomi: Laju pertumbuhan ekonomi suatu negara atau wilayah mempengaruhi daya beli konsumen dan investasi. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi biasanya meningkatkan pendapatan dan konsumsi.
    • Inflasi: Tingkat inflasi yang tinggi dapat meningkatkan biaya produksi dan harga jual, yang dapat menurunkan daya saing. Inflasi yang tidak terkendali juga dapat mengurangi daya beli konsumen.
    • Suku Bunga: Suku bunga mempengaruhi biaya pinjaman dan investasi. Suku bunga yang tinggi dapat meningkatkan biaya modal dan menghambat investasi baru.
    • Nilai Tukar Mata Uang: Fluktuasi nilai tukar dapat mempengaruhi keuntungan dari operasi internasional. Perusahaan yang melakukan bisnis di berbagai negara harus mengelola risiko nilai tukar dengan hati-hati.

Social (Sosial):


    • Demografi: Perubahan demografi, seperti usia, jenis kelamin, pendidikan, dan pendapatan, dapat mempengaruhi kebutuhan dan preferensi konsumen. Misalnya, populasi yang menua mungkin lebih memerlukan produk-produk kesehatan.
    • Gaya Hidup: Tren gaya hidup dan nilai-nilai sosial mempengaruhi permintaan untuk produk dan jasa tertentu. Contohnya, peningkatan kesadaran akan kesehatan mendorong permintaan untuk makanan organik dan produk kebugaran.
    • Perubahan Kebiasaan Konsumen: Perubahan dalam preferensi dan perilaku konsumen, seperti meningkatnya kesadaran akan kesehatan atau keberlanjutan, mempengaruhi pasar. Perusahaan perlu menyesuaikan produk mereka dengan tren ini untuk tetap relevan.

Technological (Teknologi):


    • Inovasi Teknologi: Kemajuan teknologi membuka peluang baru untuk inovasi produk dan efisiensi operasional. Misalnya, penggunaan kecerdasan buatan dapat meningkatkan proses produksi dan pelayanan pelanggan.
    • Otomatisasi dan Digitalisasi: Peningkatan otomatisasi dan digitalisasi dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya. Perusahaan yang berinvestasi dalam teknologi ini dapat meraih keunggulan kompetitif.
    • Penelitian dan Pengembangan: Investasi dalam penelitian dan pengembangan mempengaruhi kemampuan organisasi untuk bersaing di pasar dengan produk inovatif. Perusahaan yang inovatif cenderung lebih berhasil dalam jangka panjang.

Legal (Hukum):


    • Hukum Perburuhan: Peraturan ketenagakerjaan mempengaruhi biaya tenaga kerja dan fleksibilitas operasi. Kepatuhan terhadap hukum perburuhan yang ketat mungkin meningkatkan biaya operasional.
    • Perlindungan Konsumen: Peraturan perlindungan konsumen memastikan produk aman dan sesuai standar. Kegagalan untuk mematuhi dapat mengakibatkan denda dan kerusakan reputasi.
    • Hak Kekayaan Intelektual: Perlindungan terhadap paten, merek dagang, dan hak cipta mempengaruhi keunggulan kompetitif. Melindungi inovasi dapat membantu perusahaan mempertahankan posisi di pasar.

Environmental (Lingkungan):


    • Perubahan Iklim: Perubahan iklim mempengaruhi sumber daya alam dan operasional bisnis. Perusahaan mungkin perlu menyesuaikan strategi mereka untuk menghadapi perubahan iklim dan cuaca ekstrem.
    • Keberlanjutan: Praktik keberlanjutan dan tanggung jawab lingkungan menjadi semakin penting bagi reputasi dan keberlanjutan bisnis. Perusahaan yang berfokus pada keberlanjutan dapat menarik lebih banyak pelanggan dan investor.
    • Regulasi Lingkungan: Peraturan tentang emisi, pembuangan limbah, dan penggunaan sumber daya mempengaruhi operasi dan biaya bisnis. Kepatuhan terhadap regulasi ini bisa mahal, tetapi juga dapat membuka peluang baru.

Analisis Five Forces Porter:

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun