Mohon tunggu...
Rayhana Fakhira
Rayhana Fakhira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiwa Departemen Biologi FMIPA UI

Hallo!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengenal Biota Laut: Si Kecil yang Bercahaya di Laut Dalam

26 Desember 2021   22:02 Diperbarui: 26 Desember 2021   22:10 661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 6. Pola fotofor yang berbeda-beda pada setiap spesies Lanternfish | Sumber: amnh.org

Gambar 6. Pola fotofor yang berbeda-beda pada setiap spesies Lanternfish | Sumber: amnh.org
Gambar 6. Pola fotofor yang berbeda-beda pada setiap spesies Lanternfish | Sumber: amnh.org
Reproduksi

Selain digunakan dalam mencari mangsa dan menghindari predator, bioluminescence yang dihasillkan oleh Lanternfish juga digunakan dalam mencari pasangan untuk bereproduksi. Proses pemijahan pada Lanternfish betina berlangsung selama sepanjang tahun. Lanternfish betina akan melepaskan telurnya secara bebas di perairan yang terbuka dan kemudian proses pembuahan akan dilakukan oleh jantan secara eksternal. Lanternfish betina dapat memproduksi sebanyak 8-900 telur dalam sekali bereproduksi dengan distribusi larva Lanternfish yang terjadi disekitar musim semi atau musim dingin. Telur yang telah menetas menjadi larva kemudian akan kembali menuju perairan laut dalam. Hal ini dapat dilakukan oleh larva Lanternfish karena larva tersebut telah memiliki organ fotofor kecil yang dapat membantu perjalanannya dalam kondisi gelap.

Gambar 7. Perkembangan larva Lanternfish | Sumber: Olivar et al. 1999
Gambar 7. Perkembangan larva Lanternfish | Sumber: Olivar et al. 1999

Ancaman

Berdasarkan IUCN, Lanternfish dikategorikan sebagai organisme Least Concern (LC) dengan jumlah kelimpahan yang tinggi di perairan sekitar, meskipun jumlahnya yang melimpah di perairan, tetapi ikan ini berpotensi mengalami eksploitasi secara komersial. Kandungan biomassa yang tinggi pada Lanternfish dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan manusia. Hal ini menyebabkan terjadinya eksploitasi pada Lanternfish akibat terdapat peningkatan permintaan terhadap nutrisi yang dibutuhkan oleh manusia.

Gambar 8. Eksploitasi Lanternfish secara komersial dengan pukat hela | Sumber: Greenpeace
Gambar 8. Eksploitasi Lanternfish secara komersial dengan pukat hela | Sumber: Greenpeace
Nutrisi yang terkandung di dalam Lanternfish dapat digunakan untuk menyediakan bahan baku industri makanan, seperti tepung ikan dan minyak ikan. Penangkapan Lanternfish yang berada di wilayah pelagis dengan menggunakan pukat hela dapat menyebabkan kerusakan pada ekosistem perairan pelagis karena ikan lantera yang tertangkap merupakan jenis Lanternfish yang sedang bermigrasi.

Gambar 9. Produk berbahan baku Lanternfish | Sumber: infofish.org
Gambar 9. Produk berbahan baku Lanternfish | Sumber: infofish.org

Daftar Acuan

de Busserolles, F., & N.J. Marshall. 2017. Seeing in the deep-sea: visual adaptations in lanternfishes. Phiolosophical Transactions Royal Society B 372: 1-9.

Flynn, A.J., & J.R. Paxton. 2012. Spawning aggregation of the lanternfish Diaphus danae (family Myctophidae) in the north-western Coral Sea and associations with tuna aggregations. Marine and Freshwater Research 63: 1255-1271.

Flynn, A.J., & A. Williams. 2012. Lanternfish (Pisces: Myctophidae) biomass distribution and oceanographic-topographic associations at Macquarie Island, Southern Ocean. Marine and Freshwater Research 63: 251-263.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun