Kelembapan udara juga perlu dijaga agar tanaman tidak layu. "Lokasi penempatan bonsai juga penting. Idealnya, bonsai ditempatkan di tempat yang terkena sinar matahari pagi, tetapi terlindungi dari sinar matahari siang yang terik. Kelembapan juga perlu diperhatikan, terutama jika kita tinggal di daerah yang udaranya kering," kata Handini.
Meski memiliki daya tarik yang luar biasa, budidaya bonsai juga penuh tantangan. Salah satunya adalah hama dan penyakit yang bisa menyerang kapan saja. Tanaman bonsai, karena ukurannya yang kecil dan perawatannya yang intensif, lebih rentan terhadap serangan hama seperti kutu daun dan ulat.
Mas Wandi mengungkapkan, "Hama adalah musuh utama bonsai. Kita harus rutin memeriksa setiap bagian tanaman, dari akar hingga daun. Penggunaan insektisida alami sangat dianjurkan agar tidak merusak tanaman."
Selain itu, perubahan iklim dan cuaca ekstrem juga bisa menjadi tantangan. Bonsai yang diletakkan di luar ruangan harus dilindungi dari angin kencang, hujan deras, dan suhu ekstrem yang bisa merusak strukturnya. "Di musim hujan, saya biasanya memindahkan bonsai ke tempat yang lebih terlindungi untuk menghindari kerusakan akibat hujan deras. Di musim kemarau, saya meningkatkan frekuensi penyiraman dan menjaga kelembapan udara dengan menggunakan semprotan air," Tambah Handini.
Budidaya bonsai adalah perpaduan antara seni dan dedikasi yang membutuhkan ketelatenan dan pengetahuan mendalam tentang tanaman.Â
Dari pemilihan tanaman, pembentukan, hingga perawatan sehari-hari, setiap langkah membutuhkan perhatian dan ketelitian. Meski penuh tantangan, keindahan dan ketenangan yang dihasilkan dari sebuah bonsai adalah imbalan yang sepadan bagi para pecintanya.
Bagi Mas wandi dan Handini, bonsai bukan hanya sekadar hobi, tetapi juga sebuah cara untuk mengekspresikan kreativitas dan menemukan ketenangan. Seperti yang Bambang katakan, "Bonsai adalah refleksi dari jiwa kita. Dengan merawat bonsai, kita belajar tentang kesabaran, keseimbangan, dan harmoni dalam hidup."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H