Bu Suprih  berharap dukungan ini terus berlanjut dan semakin banyak generasi muda yang tertarik untuk melanjutkan usaha pembuatan tempe tradisional. "Tempe bukan hanya makanan, tapi juga bagian dari budaya kita. Melalui tempe, kami ingin melestarikan tradisi dan memberikan manfaat kesehatan bagi masyarakat," tutup Bu suprih  dengan senyum semangat.
Usaha pembuatan tempe kedelai tradisional seperti yang dijalankan oleh Bu suprih merupakan contoh nyata bagaimana kekayaan budaya dan kearifan lokal dapat tetap relevan di tengah perkembangan zaman. Dengan inovasi dalam pemasaran dan dukungan pemerintah, UMKM seperti ini memiliki potensi besar untuk terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal serta kesehatan masyarakat. Tempe tradisional, dengan segala keunikan dan kelebihannya, menjadi simbol keberlanjutan tradisi dan inovasi dalam satu produk sederhana namun kaya makna.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H