Mohon tunggu...
Rayhan Abi Priyanto
Rayhan Abi Priyanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi 23107030111 UIN Sunan Kalijaga

Saya memiliki sebuah hobi mendengarkan musik, juga mengikuti berita Tentang ototomotif Seperti motor, mobil dan lain sebagainya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pemilihan dan Persiapan Hewan Qurban: Langkah-langkah Menjaga Kualitas Ibadah

13 Juni 2024   14:36 Diperbarui: 13 Juni 2024   15:28 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Hari Raya Idul Adha atau yang sering disebut juga sebagai Hari Raya Qurban, merupakan momen penting bagi umat Muslim di seluruh dunia. Pada hari tersebut, umat Islam melakukan penyembelihan hewan qurban sebagai simbol ketaatan dan pengorbanan kepada Allah SWT. Namun, untuk memastikan bahwa qurban yang dilakukan sesuai dengan syariat dan memberikan manfaat maksimal, pemilihan dan persiapan hewan qurban menjadi hal yang sangat krusial.

Pemilihan hewan qurban bukan hanya sekedar memilih hewan yang besar atau gemuk. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar hewan tersebut sah dijadikan qurban. Ust. Salim A. Fillah , menjelaskan beberapa kriteria utama yang harus diperhatikan. " Hewan qurban harus sehat dan tidak cacat. Hewan yang cacat seperti pincang, buta, atau memiliki penyakit yang jelas, tidak sah untuk dijadikan qurban," ujar Ust.Salim A.Fillah "Selain itu, umur hewan juga menjadi faktor penting. Untuk sapi dan kerbau, umurnya harus minimal dua tahun, sementara kambing dan domba minimal satu tahun." Tambah nya

Proses pemilihan hewan qurban ini biasanya dilakukan jauh-jauh hari sebelum Hari Raya Idul Adha. Ini untuk memastikan bahwa hewan yang dipilih benar-benar sesuai dengan syarat dan masih memiliki waktu untuk dikarantina jika diperlukan.
Setelah hewan dipilih, persiapan selanjutnya adalah memastikan hewan tersebut dalam kondisi baik hingga waktu penyembelihan tiba. Samsuri, seorang peternak hewan qurban di Dusun Dahromo, Pleret, mengungkapkan bahwa pemeliharaan yang baik sangat penting untuk menjaga kualitas hewan qurban.
"Kami memberikan makanan yang cukup dan bergizi serta memastikan kebersihan kandang. Selain itu, kami juga melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk memastikan hewan-hewan kami dalam kondisi prima," jelas Samsuri .

Proses karantina juga penting untuk menghindari penularan penyakit. Hewan qurban yang baru dibeli dari pasar atau peternakan lain harus dikarantina minimal selama satu minggu untuk memastikan mereka bebas dari penyakit menular.

Dalam pelaksanaan qurban, kesejahteraan hewan harus diperhatikan. Ini bukan hanya soal menjaga kesehatan fisik hewan, tetapi juga memperlakukan mereka dengan baik dan mengurangi stres. Dr. Nani Suryani, seorang ahli kesejahteraan hewan dari Institut Pertanian Bogor (IPB), memberikan beberapa panduan penting.

"Saat penyembelihan, hewan harus diperlakukan dengan lembut dan tidak kasar. Gunakan alat yang tajam agar proses penyembelihan cepat dan mengurangi rasa sakit pada hewan," kata Dr. Nani. "Selain itu, hindari memperlihatkan proses penyembelihan kepada hewan lain untuk mengurangi stres"

Penyembelihan hewan qurban harus dilakukan oleh orang yang memahami tata cara penyembelihan menurut syariat Islam. Proses ini meliputi penyebutan nama Allah dan doa sebelum memotong leher hewan dengan cepat dan tepat pada bagian yang sesuai.

Hj Suripto, seorang pemuka agama di Masjid Nur Rahim Dahromo, menekankan pentingnya tata cara penyembelihan yang benar. "Penyembelihan harus dilakukan dengan menyebut nama Allah dan memotong tiga saluran utama di leher: saluran makanan, saluran udara, dan pembuluh darah utama. Ini memastikan hewan mati dengan cepat dan dagingnya tetap halal dikonsumsi," jelas Hj. Suripto

Setelah proses penyembelihan, daging qurban harus segera didistribusikan. Sebagian dari daging qurban biasanya dibagikan kepada mereka yang membutuhkan, seperti fakir miskin. Hal ini bukan hanya merupakan bagian dari ibadah, tetapi juga bentuk solidaritas sosial.

"Distribusi daging qurban harus dilakukan dengan adil dan merata. Kami biasanya membagi daging dalam beberapa bagian: untuk keluarga, untuk tetangga, dan untuk fakir miskin," kata Bagastirta, seorang ketua panitia qurban di Masjid Nur Rahim di Pleret Yogyakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun