Mohon tunggu...
Rayhan Oktariza
Rayhan Oktariza Mohon Tunggu... Lainnya - Student

I study sociology

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Binge-Watching sebagai Salah Satu Kebiasaan Umum Masyarakat Indonesia di Masa Pandemi COVID-19

3 Juli 2021   22:56 Diperbarui: 4 Juli 2021   14:11 1605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Binge-watching atau nonton maraton (Anghelcev, 2021:130) merupakan istilah yang belakangan ini sangat populer digunakan, binge-watching merujuk pada kegiatan menonton sejumlah tv serial atau beberapa film secara berturut-turut dengan waktunya cukup lama melalui streaming services. Kegiatan binge-watching berawal dari penikmat film atau tv serial dengan menggunakan DVD player. Namun, saat ini sudah banyak streaming service platforms baik itu dalam bentuk situs web atau aplikasi desktop dan mobile. 

Sebagian orang menganggap binge-watching merupakan kegiatan mereka yang sudah direncanakan untuk menghabiskan waktunya. Sebagian lagi menganggap binge-watching sebagai cara yang ideal untuk menyaksikan tv serial atau film favorit mereka. Menanggapi hal ini, sebagian besar dari mereka menganggap kegiatan menonton berjam-jam ini atau binge-watching sebagai hal yang mereka sedikit sesali, namun akan tetap dilakukan karena sudah menjadi bagian kebiasaan dan hobi mereka (guilty pleasure). Tidak hanya itu, kegiatan ini merupakan hal yang dianggap membanggakan dan layak diunggah di media sosial mereka sekaligus untuk memberitahukan para pengikut media sosialnya tentang film atau tv serial apa saja yang sedang mereka tonton atau nikmati.

Kegiatan binge-watching mulai sering dilakukan serta dijadikan kebiasaan sehari-hari oleh banyak kalangan masyarakat, mulai dari anak muda yang masih sekolah, mahasiswa, pekerja, bahkan orang tua sekalipun melakukan kegiatan binge-watching sebagai aktivitas dan cara mereka untuk bisa bertahan dan menghilangkan rasa bosan saat di situasi seperti pandemi COVID-19 ini yang mengharuskan orang untuk bisa jaga jarak, mengurangi kontak sosial, meminimalisir kegiatan di luar dan tetap di rumah saja (stay at home).

Ada banyak streaming service platforms yang menawarkan penggunanya untuk dapat menonton berbagai macam jenis tv serial dan film untuk menemani penggunanya menonton secara maraton atau binge-watching, di antaranya ada Netflix, Vidio, iflix, Viu, dan Disney plus.

Netflix merupakan tempat atau situs streaming service langganan yang memungkinkan penggunanya untuk bisa menonton berbagai macam film dan tv serial mulai dari anime, drama korea, drama hollywood, kartun, dan lain-lain. Netflix juga merupakan tempat layanan streaming favorit di Indonesia. Dilansir dari suara.com, menurut survei Media Partners Asia (MPA) pengguna layanan Netflix di Indonesia per Januari 2021 berjumlah 850.000 juta. Jumlah pengguna Netflix di Indonesia menunjukan bahwa Netflix merupakan streaming service favorit di Indonesia hingga saat ini.

Selain itu ada Vidio, Vidio merupakan layanan video streaming yang terdiri dari berbagai macam konten, mulai dari tv streaming, film, sinetron, tv serial, dan olahraga. Vidio adalah streaming service milik Indonesia dan salah satu streaming service terbesar di Asia Tenggara.

Iflix merupakan layanan Video On Demand dengan layanan streaming film dan acara elevisi melalui Internet. Sama dengan Netflix, iflix juga menyediakan penawaran langganan untuk penggunanya agar dapat mengakses semua fitur dengan lengkap.

Selain itu ada Viu, Viu merupakan streaming service milik Hong Kong dan juga menjadi salah satu tempat pilihan masyarakat Indonesia untuk binge-watching. Viu juga tidak berbeda dengan streaming service lainnya yang menyediakan penawaran langganan untuk penggunanya untuk bisa mengakses fitur tanpa ada batasan. Namun, sebagian besar tv serial dan film yang tersedia di aplikasi Viu merupakan drama Asia dan anime.

Terakhir ada Disney plus, Disney plus merupakan salah satu aplikasi streaming service yang tidak berbeda dengan aplikasi lainnya. Bedanya, Disney plus menghadirkan beragam katalog konten yang diproduksi oleh studio-studio terkenal yang berada di bawah naungan Disney, seperti Pixar, Marvel, 20th Century Fox, dan National Geographic. Disney plus juga menjadi salah satu aplikasi streaming service yang baru hadir Indonesia, tetapi sudah memiliki banyak pengguna dan menjadi salah satu streaming service yang laku dan sering digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk binge-watching. 

Berbagai macam aplikasi dan situs streaming service yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia dalam nonton maraton atau binge-watching sebagai kegiatan pilihan mereka untuk mengatasi kebosanan dalam situas pandemi COVID-19, namun kegiatan atau kebiasaan yang sudah umum ini ternyata memliki dampak positif dan negatif.

Faktanya, dampak positif  dari menonton film atau tv serial atau film (binge-watching) yaitu dapat menciptakan rasa nyaman, sehingga menghilangkan rasa stress dan bagus untuk kesehatan mental (Pittman dan Steiner, 2019:99). Menonton maraton baik itu sendiri atau dengan keluarga sambil makan cemilan untuk mendukung suasana seperti nonton bioskop tampaknya memang terdengar cukup asyik dan menghibur.

Tidak hanya dampak positif yang dapat diberikan oleh binge-watching atau nonton secara maraton, namun terdapat dampak negatif yang diakibatkan oleh aktivitas ini. Pertama, binge-watching dapat memengaruhi cara berinteraksi dengan orang lain. Bagi anak-anak, mereka akan cenderung berperilaku anti sosial maupun gangguan kepribadian lainnya. Pada orang dewasa, binge-watching juga dapat memengaruhi hubungan sosialnya. Apabila seseorang sudah ketagihan menonton, mereka bisa menunjukan sikap tidak peduli pada orang-orang di sekitarnya, baik keluarga maupun teman. Kedua, dengan binge-watching yang dapat menghabiskan waktu lebih dari dua jam tiap hari, dikatakan dapat mempengaruhi risiko penyakit diabetes dan penyakit jantung. Hal ini diakibatkan karena jarangnya bergerak dan terlalu seringnya duduk. Pola hidup minim gerak ini akan membuat tubuh kesulitan untuk membakar kalori dan karbohidrat yang ada di dalam tubuh, sehingga akan terjadi penumpukan kalori yang dapat membahayakan kesehatan tubuh. Ketiga, binge-watching berpotensi memengaruhi tingkat kesuburan sperma bagi laki-laki. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa laki-laki yang menghabiskan waktu menonton lebih dari 20 jam per minggu, cenderung memiliki jumlah sperma yang sedikit. Kemungkinan hal ini dapat terjadi karena binge-watching membuat seseorang tidak banyak bergerak, sehingga mengalami peningkatan suhu pada testis yang mengakibatkan produksi sperma pun dapat menurun.

Setelah mengenal pengertian binge-watching dan mengapa kegiatan tersebut menjadi kebiasaan umum masyarakat Indonesia saat ini di masa pandemi COVID-19, dapat dihubungkan dengan konsep Budaya Populer (Popular Culture). Menurut Raymond Williams (John Storey, 2018:1), budaya merupakan sesuatu yang dapat digunakan untuk merujuk pada proses umum perkembangan intelektual, spiritual, dan estetika. Kedua, budaya dapat menyarankan cara hidup, baik itu hidup orang, era, atau kelompok. Misalnya, keaksaran, liburan, olahraga, dan festival keagamaan. Dengan kata lain, budaya di sini berarti teks dan praktik yang fungsi utamanya adalah untuk menandakan, menghasilkan, atau menjadi tempat untuk menghasilkan makna. Ada empat makna budaya yang dijelaskan dalam konsep Budaya Populer, salah satunya disukai oleh banyak orang. Pada pembahasan mengenai binge-watching yang sudah menjadi kebiasaan umum yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia di tengah pandemi COVID-19, merupakan salah satu pemaknaan budaya menurut Budaya Populer. Hal ini dapat dihubungkan karena kegiatan binge-watching dilakukan dan disukai oleh banyak masyarakat Indonesia karena dinilai mampu menghilangkan rasa bosan saat pandemi COVID-19 berlangsung, sehingga hal ini sudah menjadi bagian dari budaya mereka.

Dapat disimpulkan bahwa binge-watching merupakan kegiatan yang ada kaitannya dengan konsep Budaya Populer (Popular Culture) dan hingga saat ini sudah menjadi kebiasaan umum masyarakat Indonesia sejak pandemi COVID-19. Terdapat banyak cara yang dapat dilakukan untuk bisa menikmati nonton maraton atau binge-watching, salah satunya dengan menggunakan streaming service platforms yang legal dan tersedia di Indonesia, baik itu melalui Netflix, Viu, iflix, Vidio, atau Disney plus. Akan tetapi, aktivitas binge-watching tampaknya memiliki dampak positif dan negatif yang perlu diketahui dan dipertimbangkan. Dampak positif tersebut untuk kesehatan mental, yaitu dapat menghilangkan rasa stress akibat bosannya di rumah, karena binge-watching dapat menimbulkan rasa nyaman dan puas. Dampak negatif yang dapat ditimbulkan dari aktivitas binge-watching di antaranya adalah menimbulkan sikap anti sosial pada anak hingga orang dewasa. Binge-watching juga dapat menimbulkan kemungkinan penyakit diabetes dan penyakit jantung, sebab aktivitas ini membuat orang tidak banyak bergerak dan menghabiskan waktunya hanya dengan duduk santai, bahkan berbaring di tempat tidur. Selain itu, binge-watching mampu mengakibatkan penurunan jumlah sperma pada laki-laki. Hal ini mungkin terjadi karena kurangnya bergerak dan terlalu seringnya duduk dapat meningkatkan suhu pada testis, sehingga produksi sperma pun dapat menurun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun