Mohon tunggu...
Rayhan IqbalulHanif
Rayhan IqbalulHanif Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Masih Berproses

Tetaplah Bahagia

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat dan Ilmu Pengetahuan Cegah Dogmatisme dalam Beragama

1 Januari 2022   10:37 Diperbarui: 1 Januari 2022   10:41 1434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 filsuf zaman Yunani sumber : https://pixabay.com/

Sejatinya dogmatism agama yang memiliki dampak buruk terhadap lingkungan masyarakat adalah akibat dari seorang yang menafsirkan wahyu Tuhan dengan pemahaman tekstualis tanpa kritis terhadap faktor lain. Karena dalam hakikatnya tidak ada agama samawi yang mengajarkan tentang keburukan.

Andaikan jika tindakan dan praktek beragama diambil dari al-quran dan hadits, tidak dipertanyakan lagi kebenarannya karena berasal dari Tuhan dan rosul-Nya,pasti agama akan menjadi sangat kaku dan keras. Dan sekarang ini seakan --akan kita sudah lengah untuk menyadari bahwa setelah berganti generasi ke generasi, al- qur'an dan hadits tidak bisa menafsirkan sendiri isinya kecuali ada para ahli ulama yang menafsirkan kandungan dan nilai pengetahuan didalamnya. Artinya teks suci akan menemui jalan yang tertutup jika tidak dihadapkan pada pedoman penafsiran lain yang berkaitan dengan konteks sejarah,sosial,kultur,dan budaya. 

Dalam menjalani agama seseorang tidak bisa hanya mengutamakan akal , Namun harus ada keterlibatan intuisi dan emosi yang lahir dari berbagai pengalaman, sehingga agama dapat dihayati secara mendalam. Menjadi beriman bukan hanya sekedar membaca kitab suci, melainkan karena telah mengalami gejolak spiritual.

Filsafat dan ilmu pengetahuan bukanlah suatu barang yang haram dan harus dijauhi, apalagi dibuang jauh-jauh karena dianggap sebagai sebuah alat perusak keimanan, sebagaimana sering terjadi dalam isu bertentangannya antara filsafat, ilmu pengetahuan dengan nilai-nilai agama di Indonesia. Karena hakikatnya, tidak ada salahnya sama sekali menjadikan segala sesuatu ciptaan Tuhan sebagai jalan mendekatkan diri dan beriman kepada-Nya. 

Di dalam kehidupan bermasyarakat, yang terpenting adalah bagaimana caranya kita dapat hidup dengan memiliki rasa kemanusiaan,simpati dan empati. Karena, tidak peduli seseorang memeluk agama atau tidak, jika ia tidak memiliki rasa kemanusiaan, dia tidak akan hidup dengan baik di masyarakat. Sebaliknya dia akan membahayakan dirinya sendiri dan orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun