Mohon tunggu...
rayhan
rayhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

main bola/membuat artikel

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kemiskinan Struktural di Indonesia: Menggali Akar Masalah dan Solusi Berkelanjutan

3 Desember 2024   15:05 Diperbarui: 3 Desember 2024   15:10 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama: Muhammad Rayhan Arzaq Ramadhan
NIM: 142241257
Fakultas: Ekonomi dan Bisnis
Prodi: Manajemen
PDB: 50
Tugas Artikel Logika dan Pemikiran Kritis

Kemiskinan Struktural di Indonesia: Menggali Akar Masalah dan Solusi Berkelanjutan

Masalah Kemiskinan di Indonesia

Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang dihadapkan pada masalah kemiskinan yang
tidak bisa di abaikan. Angka kemiskinan masyarakat setiap tahunnya seolah tidak pernah
berkurang. Hal ini kemudian menimbulkan pertanyaan,apa sebenarnya penyebab utama
kemiskinan di Indonesia? Faktor penyebab kemiskinan di Indonesia sangat beragam dan menarik untuk di telusuri. Kemiskinan sendiri adalah sebuah masalah global yang di hadapi oleh seluruh negara di dunia, tak terkecuali Indonesia. Isu kemiskinan termasuk dalam masalah kemanusiaan, dan di butuhkan upaya yang sangat terintegrasi untuk mengatasinya. Kemiskinan sendiri merupakan persoalan klasik yang telah ada saat zaman penjajahan. Bahkan sampai saat ini, masih belum di temukan suatu rumusan maupun formula penanganan kemiskinan yang di anggap jitu dan sempurna untuk mengatasi penyebab kemiskinan, sehingga harus terus menerus di kembangkan. Badan Pusat Statistik atau BPS merilis garis kemiskinan pada September tahun lalu naik jika dibandingkan pada bulan Maret tahun yang sama. Garis kemiskinan adalah jumlah rupiah minimum yang di butuhkan untuk memenuhi kebutuhan minuman dan makanan, dan kebutuhan bukan makanan per kapita per hari. Pada September 2022, garis kemiskinan masyarakat Indonesia berada
di angka Rp.535.000 per kapita per bulan. Sementara jika di bandingkan September 2021, terjadi kenaikan 10,16%. Lalu apa yang menjadi penyebab naiknya garis kemiskinan di Indonesia?.
Menurut BPS, kenaikan garis kemiskinan ini di sebabkan efek domino kenaikan harga BBM,
tingginya angka PHK, dan tingginya harga bahan pokok pada saat itu. BPS bahkan mengklaim
kenaikan garis kemiskinan pada september 2022 menjadi yang tertinggi dalam 9 tahun terakhir.
Selain itu BPS juga mengatakan distribusi kenaikan garis kemiskinan di sebabkan oleh kebutuhan makanan yang total mencapai 75,15%, kebutuhan ini di ukur dari uang yang di keluarkan warga untuk membeli beras,tepung terigu,telur,gula pasir, dan cabai merah.
Sementara bukan makanan mencapai 25,85%, yang di sebabkan di antaranya oleh BBM,
Kontrakan rumah, dan Elpiji. Sementara itu, menurut BPS sejumlah penduduk miskin di Indonesia pada saat September 2022 mencapai 26,36 juta jiwa, yang setara dengan 9,57%. Jumlah penduduk miskin ini naik menjadi 200.000 jiwa di bandingkan pada Maret 2022, akan tetapi lebih rendah dari September 2021. Selain itu tidak hanya berkaitan dengan kemiskinan yang terkait kebutuhan akan makanan, BPS juga memotret kemiskinan akan kepulauan di Indonesia. Menurut BPS, berdasarkan pulau kenaikan kemiskinan tertinggi terjadi di Maluku dan di Papua. Sedangkan penurunan jumlah
penduduk miskin hanya terjadi di Sumatra pada September 2022 menjadi 5,76 juta jiwa. Adapun
angka kemiskinan tertinggi tetap berada di pulau Jawa yang jumlahnya mencapai 13,94 juta jiwa.
Sedangkan kemiskinan di pulau lainnya bervariasi, mulai dari 1-2 juta jiwa.

Meskipun demikian, simulasi berupa bantuan yang di berikan pemerintah menurut BPS efektif
menekankan garis kemiskinan. Lantas apa saja peran pemerintah dan peran generasi muda
sebagai penerus bangsa dalam membantu mengurangi angka kemiskinan di Indonesia?.
Peran pemerintah dalam mengurangi angka kemiskinan di Indonesia yakni:
1. Melindungi keluarga dan kelompok masyarakat yang mengalami kemiskinan sementara
2. Membantu masyarakat yang mengalami kemiskinan kronis dengan memberdayakan dan
mencegah terjadinya kemiskinan baru.

Sedangkan peran generasi muda dalam mengurangi angka kemiskinan di Indonesia yakni:

1. Berperan dalam pengontrolan pemanfaatan sumber daya alam Indonesia.

2. Berperan dalam pembuatan home industri kebutuhan sandang pangan, sandang, dan papan.

3. Berpartisipasi dalam kegiatan bansos untuk membantu desa maupun masyarakat yang kurang
mampu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun