Suatu fajar, di hari minggu, ayah mengajak saya ke alum-alun kota, untuk meminjam buku, sampai disana saya melihat ada mobil perpustakaan keliling yang sengaja diparkir di pinggir jalan. Saya dan ayah lantas melihat buku-buku yang ada disana hingga ayah menyarankan sebuah buku dengan judul Kisah Sukses Di Balik Proses Penulisan Harry Potter. Saya yang ketika itu masih SD dan tak tahu Harry Potter menjadi penasaran membacanya, dan itu adalah buku yang pertama saya baca.
Setiap lembar buku saya nikmati dengan mata membelalak karena rasa ingin tahu. Minggu-minggu berikutnya, saya meminjam buku yang berbeda, dan rasa ingin tahu yang besar selalu jadi alasan utama saya meminjam buku. Hari ke hari, minggu ke minggu, saya rasakan manfaat membaca buku.
Hari yang tak pernah saya lupakan adalah ketika hari dimana pertama kalinya saya membeli buku, dan saya menamakannya Quantum Changing, sebuah lompatan perubahan. Akhirnya, saya jadi tergoda untuk membeli yang ketiga, keempat, kelima, hingga kesekian kali pun tak pernah membuat saya bosan.
Bagi saya,membaca buku ibarat mengunjungi sebuah Taman Ensiklopedia yang penuh dengan berbagai disiplin ilmu, berbagai petuah insipirasi dan motivasi, serta kisah-kisah yang sarat dengan hikmah terpatri dalam lembaran-lembaran buku yang berjajar rapi. Siap memberi ilmu tatkala dibaca, siap menenangkan jiwa tatkala hati resah dan gelisah, siap memberi pengarahan tatkala ada yang tak dipahami, dan siap menjadi pisau penajam intelektual.
Tahu tidak? Dengan membaca, kita bisa melihat isi tubuh kita tanpa membedah,
Dengan membaca, kita bisa melihat ruang angkasa tanpa terbang,
Dengan membaca, kita bisa melihat isi biru lautan tanpa berenang,
Dengan membaca, kita bisa merasakan gawatnya perang Badar, perang Diponegoro, perang Dunia ke II,
Dengan membaca, dunia seakan ada dalam genggaman kita, itulah dahsyatnya membaca.
Dan seperti potongan ayat pertama yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW,
"IQRA..."( Bacalah...)
