Mohon tunggu...
Raya
Raya Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Raya Reflections: Life, Love, and Lessons

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tes MBTI: Tes Kepribadian Mengungkap Sisi Terbaikmu

14 Januari 2025   13:18 Diperbarui: 14 Januari 2025   13:18 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://id.pinterest.com/pin/943644928170491119/

Memahami Diri dan Orang Lain Melalui MBTI

Kalian mungkin pernah melihat di bio profil seseorang bertuliskan INFP atau ENFJ, dan lain sebagainya. Mungkin banyak yang sudah tahu bahwa tulisan tersebut adalah bagian dari MBTI, tetapi ada juga yang belum tahu apa maksudnya. Mari kita bahas lebih dalam tentang apa itu MBTI dan bagaimana kita bisa menggunakannya untuk memahami diri sendiri serta orang lain.

Bagi yang penasaran dan belum tahu tipe MBTI, kalian bisa mencoba tes di sini: Tes MBTI

MBTI atau Myers-Briggs Type Indicator adalah salah satu alat tes kepribadian yang paling populer di dunia. Dikembangkan oleh Isabel Briggs Myers dan ibunya, Katharine Cook Briggs, MBTI bertujuan untuk membantu individu memahami cara mereka berpikir, merasakan, dan berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka. Berdasarkan empat dimensi utama, tes ini mengklasifikasikan kepribadian manusia ke dalam 16 kategori berbeda.

Empat Dimensi dalam MBTI

MBTI mengklasifikasikan kepribadian berdasarkan empat pasangan sifat berikut:

Ekstrovert (E) vs. Introvert (I)

Ekstrovert cenderung mendapatkan energi dari interaksi sosial, suka berbicara, dan menikmati aktivitas yang melibatkan banyak orang.

Introvert lebih nyaman dengan kesendirian, reflektif, dan mendapatkan energi dari waktu yang mereka habiskan sendiri.

Sensing (S) vs. Intuition (N)

Sensing lebih fokus pada fakta dan realitas, mengandalkan pengalaman langsung dan detail konkret.

Intuition cenderung melihat gambaran besar, mengandalkan insting, serta lebih tertarik pada konsep dan kemungkinan di masa depan.

Thinking (T) vs. Feeling (F)

Thinking menggunakan logika dan objektivitas dalam membuat keputusan.

Feeling mengedepankan perasaan, norma pribadi, serta bagaimana keputusan mempengaruhi orang lain.

Judging (J) vs. Perceiving (P)

Judging lebih terstruktur, menyukai rencana, dan cenderung menghindari kejutan.

Perceiving lebih terbuka terhadap perubahan, bertindak secara spontan, dan tidak terganggu oleh ketidakpastian.

16 Tipe Kepribadian MBTI

Berdasarkan kombinasi dari empat dimensi di atas, MBTI menghasilkan 16 tipe kepribadian unik, seperti INFJ (The Advocate) yang idealis dan penuh empati, ENTP (The Debater) yang kreatif dan suka tantangan, hingga ISTJ (The Logistician) yang teliti dan disiplin, dan 13 karakter lainnya.

Sumber: https://id.pinterest.com/pin/86483255338336871/
Sumber: https://id.pinterest.com/pin/86483255338336871/

 Mengetahui MBTI

Meskipun MBTI bukan alat yang mutlak dalam menilai kepribadian seseorang, tes ini memiliki banyak manfaat, antara lain:

Mengenali Diri Sendiri

MBTI membantu seseorang memahami kekuatan dan kelemahan dirinya. Misalnya, seorang INFP mungkin menyadari bahwa mereka lebih nyaman dalam lingkungan yang memberi ruang untuk ekspresi kreatif.

Memahami Orang Lain

Dengan mengetahui tipe MBTI orang lain, kita bisa lebih memahami cara berpikir dan berkomunikasi mereka. Ini berguna dalam hubungan personal maupun profesional.

Meningkatkan Karier

Beberapa tipe kepribadian lebih cocok dengan bidang pekerjaan tertentu. Misalnya, seorang ENTJ yang visioner dan tegas mungkin cocok dalam posisi kepemimpinan, sementara ISFP yang artistik bisa menonjol di bidang kreatif.

Kritik terhadap MBTI

Meskipun MBTI banyak digunakan, ada juga kritik terhadap validitasnya. Beberapa psikolog berpendapat bahwa kepribadian manusia tidak dapat dikategorikan secara kaku dalam 16 tipe saja. Selain itu, hasil tes MBTI bisa berubah seiring waktu tergantung pada pengalaman dan perkembangan individu.

MBTI adalah alat yang menarik untuk mengenali diri sendiri dan memahami orang lain. Namun, penting untuk tidak menjadikan hasil MBTI sebagai satu-satunya acuan dalam menilai kepribadian seseorang. Yang terpenting adalah bagaimana kita menggunakan pemahaman ini untuk meningkatkan hubungan sosial, mengembangkan potensi diri, dan menjalani hidup dengan lebih baik.

Apakah kamu sudah pernah mencoba tes MBTI? Jika sudah, tipe kepribadian apa yang paling mencerminkan dirimu? Yuk, bagikan pengalamanmu di kolom komentar!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun