Mohon tunggu...
Raya
Raya Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Raya Reflections: Life, Love, and Lessons

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Etika dan Etiket: Apa Sih Bedanya?

3 Januari 2025   12:49 Diperbarui: 3 Januari 2025   13:09 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://id.pinterest.com/pin/663647695121527057/

Etika dan etiket sebenarnya saling melengkapi dalam interaksi sosial. Etika itu lebih ke prinsip dasar yang ngajarin kita tentang mana yang benar dan salah sesuai nilai-nilai kehidupan, sedangkan etiket itu lebih ke aturan sosial yang mengatur bagaimana kita bersikap dengan cara yang sopan dan menghargai orang lain. 

Dua-duanya penting sekali untuk membangun hubungan yang sehat. Misalnya, kita bisa tahu harus bersikap bagaimana dalam situasi tertentu berkat etiket, tapi di saat yang sama, kita tetap perlu ngikutin etika supaya apa yang kita lakuin nggak cuma sopan, tapi juga benar dan sesuai nilai-nilai yang kita anut. Dua istilah ini memang mirip-mirip, tapi sebenarnya berbeda. Jadi, keduanya itu kayak pasangan yang nggak bisa dipisahin buat menciptakan suasana yang nyaman dan penuh respek dalam berinteraksi.

Bikin Kita Nggak Salah Tempat di Dunia Sosial

Pernah nggak, lagi makan di restoran fancy terus tiba-tiba bingung, sendok garpunya yang mana duluan? Atau, lagi ngobrol sama orang penting dan nggak yakin gimana cara menyapa yang benar? Ini tentang dua hal yang sering bikin kita mikir: etika atau etiket? Yuk, kita bahas bedanya, biar nggak salah lagi. 

Etika: Panduan Hidup Nggak Tertulis

Simplenya, etika itu seperti moral compass kita. Ini tentang nilai-nilai yang ngebedain mana yang benar, mana yang salah, dan mana yang acceptable dalam kehidupan. Etika itu biasanya dipengaruhi sama budaya, agama, atau norma sosial di tempat kita tinggal.

Contohnya, kalau lagi antri di kafe, etika ngajarin kita buat nggak nyelak antrian. Kenapa? Karena itu nggak adil, dan kita pasti nggak mau orang lain nyelak kita, kan? Etika itu pada dasarnya soal respect sama orang lain dan hidup berdampingan dengan harmonis. Jadi, bisa dibilang, etika itu universal dan berlaku kapan saja, di mana saja.

Etiket: Panduan Praktis di Situasi Tertentu

Sementara itu, etiket lebih ke aturan spesifik yang berlaku di situasi tertentu. Misalnya, cara makan di meja formal, cara berpakaian buat acara tertentu, atau bagaimana caranya memperkenalkan diri di event profesional. Etiket itu biasanya nggak se-universal etika karena beda tempat, beda juga aturannya.

Contoh gampangnya, etiket di Indonesia dan Jepang soal makan itu berbeda. Di sini, kita mungkin diajarin buat nggak nyeruput kuah sup keras-keras. Tapi di Jepang? Nyeruput ramen itu tanda menikmati makanannya. Jadi, etiket itu juga bukan cuma tentang aturan, tapi juga situasional, soal adaptasi.

Kenapa Etika dan Etiket Sering Dianggap Sama?

Sumber: https://id.pinterest.com/pin/631629916486875850/
Sumber: https://id.pinterest.com/pin/631629916486875850/

Sekilas, etika dan etiket memang kelihatan mirip karena dua-duanya ngajarin kita untuk jadi manusia yang lebih baik di mata orang lain. Tapi, perbedaan mendasarnya ada di cakupan dan tujuannya.

Etika lebih ke prinsip yang ngebantu  buat jadi individu yang punya moral baik. Sedangkan etiket lebih seperti "aturan main" yang bikin kita nggak salah langkah di situasi tertentu. Jadi, meskipun keduanya saling melengkapi, mereka beda fungsi.

Etika dan Etiket Di Dunia Kerja

Kita ambil contoh di dunia kerja. Etika kerja itu lebih ke prinsip seperti: integritas, kejujuran, dan tanggung jawab. Kalau datang telat tiap hari atau nyolong ide rekan kerja buat dipresentasiin ke bos, itu berarti namanya melanggar etika kerja.

Sementara itu, etiket kerja lebih ke "cara bersikap" yang sesuai di kantor. Misalnya, gimana cara mengirim email formal, atau bahkan gimana cara duduk di meeting biar nggak keliatan santai banget kayak lagi di kafe. Etiket bikin terlihat lebih profesional dan nggak bikin orang lain risih.

Di Dunia Digital, Etika dan Etiket Juga Berlaku

Zaman sekarang, etika dan etiket juga berlaku di dunia maya alias digital. Etika digital, misalnya, ngajarin untuk nggak nyebar hoax, nggak body-shaming orang di komentar Instagram, atau nggak nge-spam grup WhatsApp keluarga pake broadcast jualan. Ini semua tentang gimana berinteraksi dengan orang lain secara online tanpa ngerugiin mereka.

Sedangkan etiket digital lebih ke aturan praktis seperti gimana cara bikin email yang proper, kapan waktu yang pas buat kirim pesan kerja (jangan jam 11 malam, please), atau gimana cara menanggapi DM tanpa terkesan kasar. Etiket bikin komunikasi di dunia digital lebih smooth. Coba deh inget-inget, pernah nggak salah kirim emoji atau pakai capslock semua waktu chat? Itu hal kecil yang kalau nggak dipikirin bisa bikin percakapan jadi awkward dan memberi kesan kurang baik.

Kenapa Harus Peduli?

Mungkin banyak yang  mikir, "Kenapa sih harus repot-repot mikirin etika dan etiket?" Jawabannya simpel: karena dunia sosial itu nggak cuma soal kita doang. Dengan ngerti etika dan etiket, kita nggak cuma jadi orang yang lebih disukai, tapi juga bikin lingkungan kita jadi lebih nyaman buat semua orang.

Bayangin aja kalo semua orang nggak peduli etika dan etiket. Antrian bakal kacau, obrolan akan awkward, dan hubungan sosial akan berantakan. Jadi, penting untuk tahu perbedaan dan tahu betapa pentingnya kedua hal tersebut buat hidup kita sehari-hari.

Tips Biar Tetap On-Point

Buat yang pengin lebih paham soal etika dan etiket, ini ada beberapa tips simple:

Observasi Lingkungan: Selalu perhatiin situasi sekitar. Apa yang acceptable di satu tempat, belum tentu oke di tempat lain.

Belajar dari Pengalaman: Nggak apa-apa salah sekali-dua kali. Yang penting belajar dan nggak ngulangin kesalahan yang sama.

Tanya Kalau Ragu: Jangan malu buat nanya ke orang yang lebih paham, entah itu soal etiket di acara formal atau cara bersikap di lingkungan baru.

Empati Itu Kunci: Coba bayangin posisi orang lain. Kalau kita nggak nyaman diperlakukan kayak gitu, jangan lakuin ke orang lain.

Etika dan etiket memang berbeda, tapi dua-duanya sama-sama penting buat bikin kita survive di dunia sosial. Etika ngajarin buat jadi manusia yang lebih baik secara moral, sedangkan etiket bikin kita nggak awkward di situasi tertentu. Dengan ngerti keduanya, kita nggak cuma jadi orang yang lebih dihargai, tapi juga bikin lingkungan sekitar kita jadi  lebih nyaman. 

Jadi, yuk mulai perhatiin lagi etika dan etiket dalam keseharian kita! 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun