Mohon tunggu...
R Meagratia
R Meagratia Mohon Tunggu... Dokter - pekerja lepas di sebuah rumah sakit

perhatikan - cari kebenaran - kembangkan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pita Hitam atas Matinya Logika, Akal Sehat, dan Hati Nurani

13 April 2020   10:58 Diperbarui: 16 April 2020   00:50 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Asosiasi Rumah Sakit Daerah Seluruh Indonesia (ARSADA) Provinsi Jawa Tengah mengeluarkan surat edaran tertanggal 12 April 2020 tentang penggunaan pita hitam di lengan kanan saat tenaga kesehatan bertugas selama 4 hari terhitung Senin, 13 April 2020. 

Aksi keprihatinan ini dilakukan untuk menyikapi penolakan pemakaman jenazah salah seorang perawat RS dr. Kariadi oleh oknum masyarakat di Ungaran, Jawa Tengah. Perawat tersebut merupakan kasus konfirmasi COVID-19, yaitu pasien yang terinfeksi COVID-19 yang ditegakkan berdasar hasil pemeriksaan pemeriksaan PCR.

Sehari sebelumnya, enam organisasi profesi, IDI, PPNI, IDGI, IAI, IBI, dan IAKMI mengecam tindak penolakan dan stigma negatif atas kasus penolakan pemakaman jenazah perawat tersebut. 

Melalui pernyataan bersama, mereka mendesak pemerintah dan aparat penegak hukum untuk mengambil tindakan agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

Apa arti pita hitam?

Tanda berkabung atas wafatnya perawat? Atas tindak penolakan pemakaman jenazah dan stigma negatif?

Sejatinya, pita hitam ini merupakan tanda berkabung atas matinya logika, akal sehat, dan hati nurani. Kepada siapa? Semua yang telah kehilangnya.

Sejak COVID-19 dinyatakan sebagai pandemi, atau malah sebelumnya, sejak itulah timbul kepanikan global. Masyarakat, pemerintah, dan dunia mengalami kepanikan dengan kadar dan kemampuan mengatasinya masing-masing. 

Berulang kali kita dengar ajakan untuk tidak panik menghadapi virus Corona. Katanya, panik dapat membunuhmu. Panik dapat juga membuat seseorang tidak bisa berpikir sebagaimana mestinya. Ketakutan itu mematikan. Bagaimana bisa?

Sistem perlindungan tubuh terdiri dari dua mekanisme besar, sistem neuroendokrin dan sistem imun. Sistem neuroendokrin yang diwakili oleh poros hipotalamus-pituitari-adrenal (HPA) sistem saraf pusat berperan terutama merespon ancaman eksternal. 

Sementara sistem imun yang terdiri dari pasukan sel-sel imun merespon kuman-kuman yang telah menginvasi tubuh maupun kondisi cedera internal. Kedua mekanisme ini banyak menghabiskan pasokan energi tubuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun