Sudah menjadi rahasia publik bahwa kita harus antre cukup lama untuk bisa berangkat haji. Di Jawa Tengah, daftar tunggu haji reguler mencapai angka 21 tahun. Jika kita mendaftar tahun ini, maka insyaallah akan berangkat haji pada musim haji tahun 2039. Jika saat ini kita berusia 40-an tahun atau lebih, maka kita akan berhaji jelang lansia atau bahkan sudah lansia. Semoga Allah memampukan kita untuk menggenapi semua rukun haji walaupun usia geriatri.Â
Tapi kan berangkat 2039 itu kalau kita mendaftar haji tahun ini, sementara mendaftar haji butuh duit yang tidak sedikit. Kalau tak kunjung berduit, bagaimana bisa kita segera berhaji dan memenuhi panggilan-Nya? Apa dipikir biaya pendaftaran haji semurah harga cimol yang dijual di depan sekolahan? Kalau keburu tua dan belum juga berhaji bagaimana?
Tenangno pikirmu!
Kalau tukang bubur saja bisa naik haji, kenapa kita tidak? Kalau ada banyak jalan menuju Roma, kenapa menuju Mekah tidak? Banyak jalan untuk kita mengupayakan segera berhaji dan memenuhi panggilan Allah. Berikut beberapa jalan yang bisa ditempuh untuk menyegerakan berhaji.
1. Mendaftar Haji Reguler
Ini adalah jalan paling mudah yang bisa dilakukan siapapun yang ingin berhaji. Prosedur pendaftaran haji reguler pun tidak rumit, tinggal datang ke Bank Penerima Setoran (BPS), buka tabungan haji, kemudian mulai menabung. Jika telah terkumpul 25 juta rupiah, maka bisa dilakukan setoran awal Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH). Ingat, ini setoran awal, tidak lantas dengan 25 juta kita bisa langsung cus ke Mekah. Biaya haji reguler tahun 2018 sekitar 35-an juta, jadi masih ada sekitar 10-an juta lagi yang harus dikumpukan untuk bisa berhaji.
Tapi bagaimana bisa terkumpul setidaknya 25 juta, kalau bahkan untuk kebutuhan sehari-hari saja pas-pasan?Â
Hey, kalau tukang bubur saja bisa naik haji, kenapa kita tidak? Luruskan niat, bulatkan tekad, jangan tunggu kondisi finansial yang "lebih baik", jangan tunggu saat yang tepat untuk berhaji. Dengan waktu tunggu yang lama, mau kapan lagi memulai upaya untuk berhaji? Sekarang ini saatnya berhaji, mengupayakan panggilan, mengupayakan agar segera dipanggil haji. Ayo pergi ke bank, buka tabungan haji! Istiqomah dalam menyisihkan uang untuk menabung haji. Sadari bahwa rizki sudah ada yang mengatur, termasuk urusan haji, dan bukan tidak mungkin kamu dapat hadiah tabungan haji dari Bank Danamon! #kodeÂ
2. Mendaftar Haji Khusus
Sebelumnya haji khusus dikenal dengan istilah Ongkos Naik Haji (ONH) Plus. Perbedaan haji khusus dengan haji reguler terletak pada waktu antre keberangkatannya. Waktu tunggu berangkat haji untuk para pendaftar haji khusus lebih singkat dibanding haji reguler. Tidak perlu lagi menunggu waktu belasan sampai puluhan tahun untuk bisa berhaji. Fasilitas yang diterima oleh jamaah haji juga berbeda, jika dianalogikan maka haji reguler adalah travel kelas ekonomi, sementara haji khusus adalah travel kelas eksekutif. Tapi, Kawan, jer basuki mawa beya, ada harga yang harus dibayar untuk mendapatkan kelebihan tersebut. Biaya haji khusus bisa mencapai 4-5x lipat dibanding biaya haji reguler. Untuk menempuh jalan ini kita dituntut kerja lebih keras bagai quda, menghasilkan duit banyak sedemikian rupa, tapi tetap kerja cerdas dan ikhlas. Pendaftaran dan informasi lainnya bisa ditanyakan langsung pada biro perjalanan haji.
3. Mendaftar PKHI
Jalur ini merupakan jalan terhemat di antara jalur lainnya. Untuk bisa ke Mekah kita bisa mendaftar menjadi Petugas Kesehatan Haji Indonesia (PKHI). PKHI terdiri dari 2 tim, yaitu Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) bidang kesehatan di Arab Saudi dan Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI). Pendaftaran keduanya dibuka sepanjang tahun, sementara pengumpulan dan  seleksi berkas diadakan pada tengah-akhir tahun. Bukan hanya tenaga dokter maupun perawat yang dibutuhkan; para ahli gizi, ahli rekam medik, analis kesehatan dan tenaga pendukung kesehatan lain juga memiliki kesempatan untuk menjadi PKHI.
4. Mendaftar Haji dari Negara Yang Muslimnya MinoritasÂ
Boleh dibilang jalur ini merupakan jalan tercepat dibanding lainnya. Berhaji dari negara yang muslimnya merupakan minoritas lebih cepat dibanding negara dengan mayoritas penduduknya muslim seperti di Indonesia. Untuk bisa berhaji dari negara tersebut, silakan memiliki resident card/ resident permit terlebih dahulu.
Tiap jalan ada tantangan dan kelebihannya sendiri-sendiri. Silakan dicermati, dipelajari, kemudian dieksekusi jalan mana yang akan dipilih untuk memenuhi panggilan-Nya. Bukan tidak mungkin mengupayakan kesemua jalur tersebut.
Beribadah haji memang merupakan panggilan Allah. Tapi jika kita tidak mengusahakan, tidak mengupayakan, tidak mendaftar, bagaimana caranya bisa (segera) dipanggil. Walaupun Allah Maha Berkehendak atas segala sesuatu, dan mudah bagi-Nya untuk memanggil kita melalui jalan yang tidak disangka-sangka, tapi sebagai manusia kita wajib berusaha.
Niatkan, upayakan, berserah diri sejak permulaan.
Selamat (mengupayakan) berhaji!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H