Mohon tunggu...
raya atilla
raya atilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

sport person

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Resensi Novel "Malioboro at Midnight": Kesepian Seseorang ketika Menjalin Hubungan

22 Desember 2023   23:20 Diperbarui: 22 Desember 2023   23:44 25114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: gramedia.com

Pada saat Sera sedang di masa kesedihannya, tiba-tiba muncul seorang laki-laki yang masuk ke dalam kehidupan Sera, laki-laki tersebut bernama Malioboro. Pertemuan pertama mereka disebabkan oleh aksi Malioboro yang sangat gaduh. Dari situlah mereka berteman walaupun Sera merasa bahwa kehadiran Malioboro sangat mengganggu.

Dari kejadian tersebut, apakah Sera akan berteman baik dengan Malioboro? Atau Sera akan semakin membencinya?

Resensi

Dalam menjalin sebuah hubungan, hal yang paling penting agar hubungan bisa bertahan yaitu komunikasi. Terlebih lagi, ketika sedang menjalin hubungan jarak jauh, komunikasi merupakan kunci agar hubungan tetap terjaga dan saling memiliki kepercayaan. Mau sesempurna apapun hubungan jika adanya kurang komunikasi, bagaimana mereka bisa saling percaya satu sama lain?

Itu lah yang dirasakan oleh Serana Nighita, atau bisa dipanggil Sera, dimana setiap malamnya dia menunggu kabar dari kekasihnya, Richard. Hubungan antara Sera dan Richard menjadi renggang akibat tidak adanya kabar dari sang kekasih. 

Di saat Sera sedang sedih dalam kesepiannya, tiba-tiba munculah seorang laki-laki yang seumuran dengan Sera, Malioboro Hartigan, atau bisa dipanggil Malio. Kehadiran Malio disaat Sera sedang terpuruk, membuat hidupnya menjadi jauh lebih baik karena Sera membutuhkan sosok seperti Malio untuk menemani kesepiannya. "Let me be your midnight, Ra. Tengah malam di saat lo kesepian dan merasa nggak ada yang sayang sama lo, cari gue." Malio akan melakukan apapun untuk temannya agar dia tidak merasa kesepian di tengah malam yang sepi dan gelap.

Dalam buku ini, penulis mampu menyajikan kisah dari kehidupan Sera dengan ringan, menggunakan bahasa non-formal yang kekinian, sehingga dapat dipahami oleh semua orang terutama untuk kaum muda. Akan tetapi, terdapat banyak typo yang ditemukan dalam buku ini, hal ini juga sudah terjadi di buku sebelumnya, yaitu Dago Love Story: Mentari untuk Dago. 

Cerita ini cocok dibaca bagi remaja akhir hingga dewasa muda dengan rentang usia 16-25 tahun, karena cerita dalam buku ini yang sederhana sehingga akan mudah dipahami bagi pembaca usia tersebut ditambah biasanya pada usia tersebut. Terutama untuk para remaja, ingin merasakan bagaimana rasanya jatuh cinta dan mendapatkan perhatian dari orang terdekat, hal ini membuat buku ini menjadi relatable bagi kaum remaja dan dewasa muda.

Alur cerita yang digunakan dalam buku ini menggunakan alur maju-mundur. Para pembaca dibawa ke alur maju terlebih dahulu di awal cerita, kemudian di pertengahan cerita pembaca akan diajak flashback cerita masa lalu dari para tokoh. Selain itu, alur maju-mundur ini terlalu banyak digunakan. Ketika pembaca selesai membaca satu bab yang merupakan isinya alur maju, di bab selanjutnya seketika dibawa ke alur mundur, hal tersebut membuat para pembaca dibuat capek dengan alur cerita yang dibawa. Namun, alur cerita ini sengaja dibuat maju-mundur agar ceritanya lebih rumit dan menarik di mata para pembaca.

Penulis berhasil menuliskan dan menciptakan karakter kepada setiap tokoh sesuai dengan kehidupan nyata yang sedang dijalani. Tokoh Sera digambarkan sebagai perempuan yang selalu terbawa emosi sedih, hal tersebut ditampilkan di bagian sinopsis buku "Tengah malam bagi kebanyakan orang adalah waktu yang terbaik untuk beristirahat dan tidur terlelap. Tapi untuk Serana Nighita, itu adalah waktu untuk menangisi hidup dan ...". Akan tetapi, dengan adanya kehadiran Malio, dengan sifat Malio yang easy going, baik, perhatian, membuat kesedihan Sera menghilang. Para pembaca, terutama untuk para pembaca perempuan, akan dibuat jatuh hati dengan sikap Malio yang memperlakukan Sera layaknya seorang perempuan yang istimewa. Kemudian Richard yang selalu sibuk dengan pekerjaannya sehingga dia mengabaikan keberadaan Sera.

A love triangle is not a problem, it's a train wreck waiting to happen. Cinta segitiga merupakan tema populer yang sering digunakan dalam sebuah cerita, terutama di kalangan novel romantis. 

Dari cerita Malioboro at Midnight, tema cinta segitiga yang dibuat dalam cerita ini terlalu standar, terlalu basic. Sudah banyak sekali novel yang mengangkat tema cinta segitiga yang persis dalam cerita Malioboro at Midnight. Para pembaca ketika sedang membaca di pertengahan cerita, pasti akan langsung mengetahui akhir dari cerita tersebut berujung bagaimana, siapa yang pada akhirnya akan mendapatkan hati Sera. Hal tersebut membuat cerita generik, mudah untuk ditebak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun