Polusi udara di Jakarta dan sekitarnya (Kota Tangerang, Bekasi, Kota Tangerang Selatan, dll) semakin parah. Oiya, apakah kamu melihat pertunjukan pesawat pada upacara penaikan bendera di istana kemarin? Terlihat jelas langit di Jakarta begitu kelabu yang disebabkan oleh polusi udara.
Ini saatnya untuk kita maupun pemerintah melakukan aksi yang nyata untuk megurangi polusi. Polusi udara ini memiliki dampak buruk bagi kesehatan kita, seperti penyakit ISPA, bronkitis, asma, kanker paru-paru, dll.
Nah, untuk mengatasi atau minimal mengurangi polusi udara tersebut, berikut beberapa solusinya (Lebih baik daripada meminta doa diturunkan hujan hhi):
1. Â Jangan Membakar Sampah
Mungkin ini terdengar sepele, namun kita jangan pernah membiasakan untuk membakar sampah. Ternyata membakar sampah itu adalah salah satu penyumbang dari polusi udara di Jakarta. Jika kamu melihat orang lain atau tetanggamu membakar sampah, jangan ragu untuk menegur dan menjelaskan dampak buruknya.
"Yaa mau gimana lagi, ngga ada yang angkut sampahnya."
Mungkin itu salah satu alasan warga membakar sampah. Nah, kamu bisa melaporkan ke aplikasi JAKI atau lapor.go.id (skala nasional) jika melihat tumpukan sampah di lingkungan atau sekitar rumahmu.Â
2. Perbanyak Transportasi Umum yang Ramah Lingkungan
Memberi subsidi kendaraan listrik pribadi untuk warga bukanlah solusi efektif untuk mengatasi polusi udara, malah ini akan membuat Jakarta semakin macet dan semerawut. Ini saatnya kita untuk beralih ke transportasi umum, dan lebih baik lagi jika pemerintah DKI Jakarta mengganti atau menambah armadanya (Bus Transjakarta) secara bertahap ke kendaraan yang ramah lingkungan. Hal tersebut bisa mengurangi polusi udara di Jakarta secara signifikan.
3. Pemerintah Harus Mulai Menggunakan Energi Terbarukan
Apa itu energi terbarukan? Energi terbarukan (Renewable Energy) ini adalah sumber energi yang dihasilkan dari alam dan dapat diperbarui. Apa saja energi terbarukan yang bisa diterapakan oleh pemerintah DKI Jakarta? Berikut beberapa di antaranya:
- Tenaga Surya,
- PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air),
- PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu [Angin]), dll.
Energi terbarukan di atas sangat efektif untuk mengurangi polusi udara. Perihal tenaga surya, warga pun bisa menerapkannya secara mandiri namun regulasinya harus dibuat secara jelas dan lugas oleh pemerintah agar warga tidak menyalahi aturan. Hal ini dikarenakan penggunaan panel surya untuk individu maupun perusahaan masih menjadis ebuah polemik.
4. Green Building
Nah, hal ini pun sangat penting untuk mengurangi polusi udara. Green building itu sendiri adalah bangunan yang menggunakan konstruksi dan bahan yang ramah lingkungan. Salah satu contoh perusahaan real estate yang sudah mulai menerapkan Green Building ini adalah Ciputra (PT Ciputra Development Tbk ), kita tahu bahwa perumahannya tersebar di mana-mana yang sebagian besar sudah menerapkan ecoculture (Budaya ramah lingkungan). Hal ini patut ditiru oleh pemerintah DKI dengan mulai membangun bangunan baru yang ramah lingkungan.
5. Sadar Diri
Selain pemerintah, kita pun harus ikut andil dan berkontribusi dalam mengurangi polusi udara, salah satunya adalah dengan tidak membakar sampah sembarangan (Lihat poin ke-1), mulai menerapkan gaya hidup jalan kaki, menggunakan tranportasi umum, menggunakan masker, dll.
Nah selain solusi di atas, kira-kira apa lagi yaa solusinya? Jika kamu memiliki saran lainnya, kamu bisa tulis di kolom komentar yang ada di bawah. Jangan lupa share jika dirasa artikel ini bermanfaat. Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H