Hari ini, tepat pada tanggal 25 November diperingati sebagai hari guru. Nah, kali ini penulis akan membuat artikel spesial tentang para guru, atau yang sering disebut juga sebagai pahlawan tanpa tanda jasa.
Dulu penulis saat SMA pernah diajar oleh seorang guru Geografi yang melakukan inovasi, namanya Pak Heri. Beliau mengajarkan kami soal Astronomi lewat sebuah aplikasi di laptopnya yang terhubung dengan layar proyektor kelas.Â
Jadi di aplikasi tersebut, dijelaskan soal tata surya, deretan planet dan lainnya. Saat memasuki sesi soal planet, kita bisa mencari tahu lebih dalam soal planet tersebut. Semisal unsur apa saja yang ada di planet tersebut, waktu rotasi, nama satelitnya, dll. Sungguh menarik!
Sampai sekarang penulis masih penasaran dan mencari aplikasi tersebut? Namun hasilnya nihil. Jika ada pembaca yang tahu aplikasi tersebut, silakan tulis di kolom komentar yaa.
Nah, guru seperti Pak Heri ini yang patut ditiru oleh para guru lainnya. Pak Heri melakukan inovasi tersebut agar kegiatan belajar mengajar tidak monoton, menghindari kebosanan saat belajar di kelas, menarik minat anak-anak terhadap Astronomi, dll.
Jadi, inovasi apa yang bisa dilakukan oleh para guru? Ini dia, 5 saran inovasi yang bisa dilakukan oleh para guru:
1. Membuat YouTube Channel
Semisal mapel Matematika, ini adalah salah satu momok yang menakutkan bagi sebagian anak-anak di sekolah. Ketika anak-anak tidak memahami pelajaran di kelas, maka guru bisa menyarankan untuk menonton YouTube Channel yang mereka miliki. Sedangkan untuk para guru, buatlah YouTube Channel semenarik mungkin, penjelasannya lengkap dan tidak monoton. Semisal menggunakan peragaan, animasi, spidol warna-warni saat menulis di papan tulis, dan lainnya.
2. Â Memanfaatkan blog/Kompasiana
Semisal mapel Bahasa Indonesia atau Sejarah. Para guru mata pelajaran tersebut bisa menugaskan anak-anak untuk menulis cerpen, puisi, opini atau essay di blog/Kompasiana. Selain melatih anak untuk menulis secara online, mereka pun belajar untuk berani berpendapat, selain itu tulisan mereka pun akan dibaca oleh banyak orang.Â
3. Menggunakan grup Whatsapp untuk berdiskusi
Gunakan teknologi yang ada semaksimal mungkin. Selain sebagai alat komunikasi, Whatsapp pun bisa digunakan sebagai wadah untuk berdiskusi antar siswa dan guru. Semisal review pelajaran terdahulu, membahas soal-soal ujian nasional, diskusi tentang peristiwa terkini yang masih berkaitan dengan mata pelajaran, dll.
4. Menonton film
Ya, film pun bisa menjadi sebuah media pembelajaran. Beberapa contoh film yang bisa digunakan oleh para guru:
- Interstellar (Fisika),
- Yuni (Sosiologi),
- Radioactive (Kimia),
- Home Alone (Bahasa Inggris),
- Kartini (Sejarah), dll.
5. Belajar OutdoorÂ
Agar tidak bosan, anak-anak bisa diajak untuk belajar ke luar. Semisal guru sejarah yang mengajak anak-anak ke tempat bersejarah (Semisal Kota Tua Jakarta, Lubang Buaya, museum, dll). Guru biologi yang mengajak anak-anak untuk melakukan observasi berbagai tanaman yang ada di kebun, guru olahraga yang mengajak anak-anak untuk jogging keliling kota, atau sekedar berdiskusi ringan di taman kota, dll.
Bagaiaman menurut pembaca? Beberapa inovasi tersebut mungkin tergolong umum, namun jika para pembaca memiliki saran lainnya? Silakan tulis di kolom komentar yaa. Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H