Berpariswisata adalah kesenangan dan kebahagian semua orang apa lagi anak anak remaja atau anak anak ABG kekotaCirebon,yang berjulukan kota udang. yang terkenal dengan kesakeralan dan aroma mistis ( angker ) serta peninggalan peninggalan zaman dahulu masih terlihat  terrawat tertata  dan tertata rapih meskipun beberapa yang tidak abadi runtuh hanya tertinggal cerita.
Tujuan utama sebenarnya bukanlah mencari kisah kisah misteri yang begitu angker  mampu membuat mahasiswa dan mahasiswa ATVI ( AKADEMI TELEVISI INDONESIA ) membuatu takut, yang bertujuan untuk  mengikuti Hunting Photography pada tahun 2018 untuk memenuhi tugas UAS dua minggu setalah hunting pergi kecirebon yang di selenggarakan kampus ATVI yang bertempat di JLN. Damai Daan Mogot No.11,RT,10/RW1,Kedoya Utara,Kebon Jeruk,Jakarta Barat,Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11520.
Sebelum hari kamis, 3mei 2018 mahasiswa dan mahasiswi ATVI harus membayar administrasi untuk pergi hunting fotography yang harganya Rp1.750.000 banyak mahasiswa dan mahasiswi dengan harga segitu banyak yang terbebani oleh biaya administrasi tersebut, belum juga mereka  harus memiliki kamera sendiri.
Pada waktu itu mahasiswa dan mahasiswi ATVI mengadakan hunting fotography kecirebon tepatnya, pada hari kamis 3 mei 2018. termasukRombongan mahasiswa, dan mahasiswa mahasiswi  ATVI hunting fotography bersiap-siap untuk pergi kecirebon.  Dengan mengunakan transportasi kereta eksekutif,  yang melalui keberangkatan keretanya ( transportasi ) melalui stasiun gambir.
Sebelum keberangkatan kestasiun  gambir yang menuju  arah  keberangkatan kecirebon malamnya pasti beberapa mahasiswa dan mahasiswi  lainnya tidak bisa tidur  atau kurang tidur karena ada beberapa faktor yang membuat mahasiswa dan mahasiswi itu kurang tidur atau tidak bisa tidur bisa jadi mereka deg-degan atau khawatir, dan ada juga yang takut terlambat dan lalu ditinggalkan rombongan.
Sebelum berangkat kecirebon, seluruh mahasiswa dan mahasiswi ATVI disuruh berkumpul di stasiun gambir pada pukul 05.00 WIB. Oleh karena itu ,ada  mahsiswa dan mahasiswi ATVI yang  saling menginap ditempat tinggalnya atau tempat kos.  Yang terdekat dari jarak, jangkauan stasiun  gambir dan ada  yang  berpikir untuk menginap kerumah temennya atau kos nya agar tidak ketinggallan kereta. Dan masih ada  juga mahasiswa ATVI yang, hampir ketinggallan kereta dari rombongan hunting ATVI .
"Setelah sudah lengkap anggota mahasiswa dan mahasiswi ATVI tinggal waktunya menunggu pemberangkatan kereta dari  arah Jakarta menuju Cirebon Pada pukul 07.00WIB. Jarang waktu, yang ditempuh Jakarta hingga Cirebon itu sekitar  3 jam. Setelah kereta berjalan mahasiswa dan mahasiswi ATVI lainnya tidak hanya diam dan tidur dikereta, melainkan mereka mengerjakan tugas Hunting fotography  yang dimasukkan pada nilai UAS fotography.
Mereka  pada asik memotret ( mengerjakan tugas soal fotography ) yang dimana sudah diberikan soal oleh dosen. Contoh tugas fotography seperti mengambil momen, arsitektur,panning, hingga low speed. Setelah sudah sampai stasiun Cirebon barulah, kami dijemput oleh  travel yang bernama kedai travel dijemputnya menggunakan transportasi bus.
Hari Pertama setelah, Cirebon kami para mahasiswa dan mahasiswi ATVI di arahkan atau dibawa dari  stasiun Cirebon  mencapai taman budaya hati tersuci. Sebelum mengkelilingi atau memutari taman hati tersuci kami istirahat siang  disebuah rumah makan yang ada disana yang sangat kebetulan sekali perut peserta sangat terasa sangat lapar.
Menu makanan seperti, nasi jamblang yang dibungkus pada daun jati.di sertai lauk nya seperti  telur dadar, tempe tahu yang disemur,daging,ikan asin,dan sambel yang rasanya tidak jauh beda dengan rasa gudeg jogja yang rasanya manis. Setelah sampai ketaman hati tersuci kami melihat  patung malaikat Mikael, patung  yessus kristus, hingga patung bunda maria, gereja, dan pendopo.
Ada patung malaikat Mikael yang sedang minginjak bahkan mau dipanahnya itu menceritakan bahwa kita adalah makhluk berdosa.
"Ditaman religi sering  mendengar beberapa kali bunyi lonceng. Pendopo yang terbesar ada pada bagian kiri, tepatnya disebelah pada arah pintu masuk. Berdasarkan para pendapat para relawan yang ada disini.
Tempat ini adalah tempat sakral, dan yang dating disini tidak hanya dari komunitas agama, melainkan  juga komunitas study seperti siswa sekolah bahkan juga mahasiswa. Pada waktu malam jumat kliwon ditempat ini rutin dilaksanakan atau dilakukan ritual khusus untuk sebuah kelompok tertentu.
Mahasiswa dan mahasiswi ATVI lain mencari gambar agar dapat dipotrert yang sesuai oleh soal yang ada tersebut. disana banyak objek foto yang sangat menarik untuk dipotret untuk dijadikan sebuah dokumentasi. Setelah ke taman hati tersuci lalu pergi menuju Desa, Gerabah Siti Winangun yang mengunakan bis. Setelah sampai tujuan yaitu di Desa Gerabah Siti Winangun mahasiswa dan mahasiswi ATVI ( Akademi Televisi Indonesia ) digedung kepala desa.
Disambut  oleh beberapa masyarakat setempat bahkan juga disambut oleh Pak kades, Pak Lurah, serta pak polisi, dan staf-staf yang lain. Desa ini menjadi pusat pembuatan gerabah di Indonesia, didesa ini sudah ada sejak abad yang ke 15M. didesa tersebut terletak makan leluhur setempat yang dikubur,Dan juga ada patung semar yang melambangkan atau yang menandai orang tua yang meninggalkan jejak.
Setelah dari ruang kepala desa langsung diajak ketempat pembuatan gerabah disana hasil karya gabahnya sangat bagus langsung saja mahasiswa dan mahasiswa ATVI mencari foto gerabah, baik yang sudah selesai dibuat  maupun yang lagi dibuat. Setelah selesai dari tempat  tersebut mahasiswa dan mahasiswi ATVI langsung kembali menuju ke arah bis, agar makan malam yang menuju rumah makan Roso Eco.
Setelah selesai santap hidangan malam ( makan malam ) ada sebagian mahasiswa ATVI yang pria nya yang selesai makan malam dia keluar dari tempat makan lalu dia merokok sambil, menunggu mahasiswa dan mahasiswi ATVI yang lain belum selesai makan. Setelah mahasiswa dan mahasiswi ATVI selesai semua baru lah kita menuju kebis.
Setelah semua mahasiswa dan mahasiswi ATVI lainnya sudah masuk bis  didalam bis kelompok 4 bahkan bis lainnya ada pengumuman mengenai pembagian kamar di hotel setelah sampai dihotel Ibis Budget Cirebon langsung mahasiswa dan mahasiswi ATVI menaruh barang bawaannya kekamar serta bersih-bersih badan atau mandi serta istirahat tidur untuk melakukan kegiatan
hari kedua : itu giatannya adalah pada pagi hari adalah bangun pagi jam06.00wib lalu mandi setelah mandi sarapan dihotel setelah sarapan jam 07.00wib lalu berangkat menuju kedalam bis untuk berangkat kearah tempat kerajinan batik trusmi jarak waktu yang ditempuh dari hotel Ibis Budge Cirebon menuju tempat kerajinan batik trusmi itu ditempuh dalam waktu sekitar 2 jam.
Setelah sampai ditempat pembuatan batik trusmi tersebut yang terkenal itu dalam bentuk batik megamendung yang begitu sangat indah batiknya. Bahkan kami melihat cara pembuatan batik hingga tahap akhir pembuatan batik, tidak hanya melihat hanya melihat saja kami memotret atau mefoto tahap-tahap tersebut apa lagi yang sangat indah itu memotret masyarakat setempat yang lagi membuat batik yang mengunakan canting pada saat membatik.
Sangat indah moment pada saat gerakkan tanggan dan jarinya pada saat membuat batik untuk kita memotret itu juga bisa dibilang human interest. Setelah selesai dari tempat pembuatan, batik mahasiswa dan mahasiswi ATVI kembali lagi menuju bis yang jaraknya lumayan jauh disepanjang jalan ada yang membeli air minum es dan, bahkan ada juga yang lagi berdiskusi tentang hasil foto itu dengan dosen nya.
Setelah sampai di bis lalu masuk kedalam bis agar melanjutkan perjalanan menuju tempat kereta api dan balaikota,perjalanan waktu yang ditemput itu sekitar 1jam perjalanan kami didalam bis ada yang bernyanyi didalam bis bersama orang tourget travel nya  bahkan ada juga ada yang mereview hasil fotonya. Setelah sudah sampai ditujuan kami suruh jalan kearah tempat tujuan tersebut yaitu kereta api dan balaikota  kenapa kita jalan? Hehehhe,,,
Karena bisnya di parkirkan ditempat hotel kami menginap yaitu Ibis Budget kami berjalan kaki dari hotel menuju kebalaikota dan kereta api yang bertujuan untuk mefoto atau memotret  arsitektur atau bagunan tersubut. Pertama jalan kearah balaikota itu memfoto atau memotret arsitek atau gedung bangunan balaikota yang ada lambang atau ikon bentuknya yaitu bangunan balaikota,ada  patung udangnya, ada bendera Indonesia serta ada lambang daerah Cirebon, dan serta ada jam nya.
Setelah memotret atau memfoto digedung bangunan balaikota Cirebon kami berjalan lagi, hingga menunju kearah stasiun kereta api yang jarak kurang lebih jaraknya 2kilometer. Kami memotret lambang dari stasiun Cirebon yaitu kereta dan tulisannya stasiun Cirebon sebelum memotret tulisan stasiun Cirebon saya dipinjamkan lensa fisheye oleh dosen fotografer yaitu Bu melly setelah dipasang kekamera dan langsung dipotret hasil gambarnya begitu sangat indah atau bagus.
Setelah selesai kegiatan distasiun kereta api lalu kembali lagi ke dalam bis, yang bertujuan ketempat masjid SANG CIPTA RASA Â untuk shalat jumat yang beragama islam, yang agama non islam serta mahasiswi mereka makan nasi Langgi setelah mereka makan mereka mefoto atau memotret orang yang mengumandangkan adzan yang jumlah orangnya 7 orang.
Setelah selesai shalat jumat mahasiwa ATVI yang muslim mereka istirahat  terus makan, setelah selesai makan sekisar 30menit baru lah kita kembali kedalam bis untuk meneruskan kembali, perjalanan menuju TPI Bondet perjalanan ditempuh dengan waktu 30 menit untuk menuju TPI bondet. Setelah kami sampai diperjalan kami turun dijalan dan kami, berjalan agar sampai tempat TPI bondet tersebut kami berjalan sangat jauh dan jalanannya masih  berbatu-batuan yang membuat mahasiswa dan mahasiswi ATVI lainnya lelah atau capek.
Setelah sampai tpi bondet tersebut ada yang istirahat dahulu lalu memotret dan ada juga langsung memotret kegiatan yang ada ditempat tersebut seperti orang yang sedang menuruni ikan dari kapal menuju tempat pengolahan. Setelah itu mahasiswa dan mahasiswi ATVI lainnya bersama tourgadet dan staf ATVI kembali lagi kebis dengan mengunakan kapal nelayan.
Setelah sampai kami melanjutkan jalan  menuju bis, setelah masuk kedalam bis kami makanan malam disalah satu restoran setelah makanan malam yang tadinya mau melanjutkan menuju keratin kanoman tiba-tiba tidak jadi karena ada salah salah satu temen kita sebagai mahasiswa ATVI yang ayah handanya yang meninggal dunia, lalu para dosen dan staf atvi lain nya tidak memutuskan perjalanan lanjut ke keraton kanoman melain putar balik kehotel agar istirahat dan mahasiswa atvi yang ditinggal orang tuanya khususnya ayah handanya meninggal dunia iya mempersiapkan barangnya untuk pulang kejakarta bersama mas ade.
Dan mahasiswa lainnya istirahat serta memindahkan foto dari memori kamera kelaptop agar tidak hilang. Setelah memindahkan kartu memori kelaptop lalu kita istirahat untuk tidur malam agar, besok paginya bisa banggun pagi pada jam 03.00 wib setelah kami banggun tidur kami langsung gosok gigi,terus cuci muka. Heheh ada inside yang lucu ada temen sekamar saya dia sikat gigi terus gelasnya kesenggol tanggannya dia lalu pecah dah.Â
Setelah beres kami langsung berjalan dari kamar menggunakan escalator dan menuju bis, setelah sampai bis kami langsung berangkat bis itu menuju PANTAI KEJAWANAN agar dapat mengambil atau memotret foto sunrise.setelah sampai tujuan langsung kami berjalanan dari tempat bis menuju PANTAI KEJAWANAN,setelah sampai PANTAI KEJAWANAN kami menunggu mataharinya terbit langsunglah kami memotret sunrise.
Setelah selesai kami bergegas pergi pulang kearah bis untuk kembali kehotel,setelah sampai dihotel kami istirahat setelah kami istirahat lalu mandi setelah selesai mandi kami langsung sarapan menuju resto yang dihotel. Setelah selesai sarap lalu kami diarahkan oleh tour gaet KEDAI TRAVEL,untuk memasuki bis yang bertujuan untuk kearah Situs Purbakala Cipari Kuningan,setelah sampai di Situs Purbakala Cipari Kuningan kami menumukan peti batu lalu kami potret atau kami foto tak hanya itu kami.
Sebagai kelas jurnalis tidak hanya memotret gambar foto tetapi kami harus mencari tau tentang Situs Purbakala Cipari. Peti batu ini hanya satu di jawa barat. Peti batu digunakan untuk memakamkan orang yang suci,perbedaan pada batu temu gelang yang digunakan, untuk sebuah pertemuan antara suku pria dan suku wanita.
 "Setelah langsung saja pergi kedalam bis untuk berangkat kearah perjanjian linggarjati setelah sampai dilinggarjati kami berkumpul untuk berfoto bersama sebelum memotret kedalam gedung linggarjati setelah sampai didalam itu ada sejarah dalam gedung itu, yang berbentuk meja linggarjati yang bertujuan pada saat itu berundingnya presiden soekarno.disana kami memotret bekas peninggallannya seperti meja,bangku pad saat berunding,bendera belanda, dll.
Setelah selesai memotret kami disuruh kembali kebis agar melanjutkan perjalanan menunju resto kayu manis untuk makan siang disana kami makan siang dan  ditemani oleh pemandangan yang sangat begitu indah. Setelah selesai makan siang lalu bis kami bergegas untuk pergi kearah suatu toko oleh-oleh yang bertujuan untuk mencari oleh-oleh khas Cirebon seperti: Kerupuk kulit sapi yang dipangang,sirup tjampoly,batik megamendung,terasi udang,dll.
Setelah kami selesai membeli oleh-oleh Cirebon kami kembali diarahkan oleh tourgadet dan staf atvi untuk kembali kebis,untuk pergi kerestoran lagi heheeh padahal nasipun belum turun dari perut langsung diajak makan lagi mau tidak mau kami makannan yang telah dihidangkan jelas enak sekali masakkannya dan lezat. Mengugah hawa nafsu makannya kembali muncul dan akhirnya habis juga.
Setelah selesai makan mahasiswa dan mahasiswi atvi bergegas untuk naik kedalam bis untuk melakukan perjalanan menuju Keraton  Kanoman untuk melihat, pertujukan seni tari topeng khas Cirebon. Setelah sampai ditujuan kita menyeting kamera agar hasil foto yang kita dapat menjadi bagus,setelah menyeting kamera  kami menunggu tari topeng itu dimulai.
Namun disayangkan hasil foto yang kita foto kurang memuaskan karena kenada dipencahayaan yang hanya mengunakan obor mengakibatkan fotonya tidak terang. Setelah selesai dari keraton kanoman langsung menuju kebis namun saat menuju kebis ada kedala problem yaitu ada mahasiswi atvi yang kerasukan,akhirnya kita istirahat dahulu dan Bu Melly beserta mahasiswa atvi yang memiliki ilmu tinggi membantu untuk mengkeluarkan makhluk gaib itu agar keluar.
Setelah selesai langsung menunju kehotel untuk beristirahat untuk melanjutkan perjalanan pulang kejakarta.setelah sampai dihotel kami beristirahat agar lebih fresh kembali, setelah bangun tidur kami mandi,sarapan,lalu menyiapkan barang untuk dibawa kembali kejakart.
"Sebelum berangkat kestasiun kami masih memiliki acara seperti ke Car free Day,keGoa Sunyaragi sebelum ke Goa Sunyaragi kami mengikuti acara Car Free Day disana kita memotret moment kegiatan Car Free Day yang sangat menarik, setelah dari Car free Day, balik keloby hotel terlebih dahulu untuk mengambil tas. Setelah mengambil tas teman saya dipanggil untuk ke tempat resepsionis untuk ganti rugi gelas yang pecah seharga Rp17.000. setelah selesai baru kami masuk kebis untuk berangkat ke Goa Sunyaragi disana kita bisa melihat tempat peninggalan wali songo.
"Setelah selesai dari goa sunyaragi kami berangkat makan siang dengan menu Empa Gentong,setelah selesai makan siang lalu kami istirahat sebentar lalu naik kebis untuk melakukan perjalanan kestasiun Cirebon.setelah sampai distasiun Cirebon,kami menunggu kereta yang akan kita naikki yang menuju arah Jakarta.
"TERIMAKSIH KEPADA TOUR GAET kami yaitu KEDAI TRVEL yang mengarahkan kami ketempat Cirebon kota udang yang sangat begitu indah, dan masyarkatnya sangat ramah. Kenangan indah ini tidak akan bisa terlupakan sampai kapanpun karena ini sangat menarik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H