Bertani di lahan minim dapat menjadi solusi bagi milenial yang ingin terjun ke dunia pertanian namun terkendala oleh keterbatasan lahan. Berikut adalah beberapa metode yang bisa diterapkan:
1.Urban Farming (Pertanian Perkotaan) Menggunakan ruang-ruang terbatas di perkotaan seperti atap, balkon, dan halaman rumah untuk menanam berbagai jenis tanaman. Sistem seperti pot, polibag, dan vertikal garden sangat efektif untuk ini.
2. Hidroponik Sistem bercocok tanam tanpa menggunakan tanah, melainkan air yang diberi nutrisi. Hidroponik sangat cocok untuk lahan sempit dan dapat dilakukan di dalam ruangan.
3. Akuaponik:Kombinasi antara budidaya ikan (akuakultur) dan penanaman tanaman secara hidroponik. Sistem ini memungkinkan siklus air yang berkelanjutan dan efisien.
4. Microgreens Menanam sayuran hijau dalam skala kecil yang dapat dipanen dalam waktu singkat. Microgreens dapat ditanam di wadah kecil dan ditempatkan di dalam rumah atau di balkon.
5. Kebun Komunitas Bergabung dengan kebun komunitas di mana sekelompok orang bekerja sama mengelola lahan pertanian bersama. Ini memungkinkan pembagian lahan dan sumber daya.
6. Container Gardening (Pertanian dalam Wadah) Menggunakan berbagai wadah seperti pot, ember, atau kontainer untuk menanam tanaman. Ini fleksibel dan bisa dipindahkan sesuai kebutuhan.
7. Vertikultur Teknik penanaman secara vertikal dengan menggunakan rak atau dinding khusus yang dirancang untuk menanam tanaman. Ini sangat efektif untuk menghemat ruang.
8. Pertanian Organik, Menggunakan metode pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, seperti kompos dan pupuk organik, serta pengendalian hama alami.
Untuk sukses dalam bertani di lahan minim, milenial perlu memperhatikan beberapa hal: