BOYOLALI-Pada hari Rabu, 12 Juni 2024, Kapolsek Mojosongo AKP Tri Mulyono, SH menghadiri latihan bersama para pendekar pencak silat Persinas Asad Boyolali. Acara ini diadakan di Aula Yayasan Nursyaifudin Randusari, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali. Latihan ini diikuti oleh 50 pendekar dengan tujuan mempererat kekompakan, kerukunan, dan melestarikan budaya Indonesia.
Acara dibuka oleh sesepuh Persinas Asad, Bapak Bagyo, BA, yang memberikan sambutannya kepada para peserta. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa hujan bukanlah halangan, melainkan berkah dari Allah. Beliau juga mengajak semua peserta untuk tetap semangat dalam latihan dan berharap kegiatan tersebut diberi kelancaran, kesehatan, dan keselamatan.
Kapolsek Mojosongo, AKP Tri Mulyono, SH, juga menyampaikan pesan dan kesannya dalam acara tersebut. Beliau menyarankan agar latihan seperti ini diadakan secara rutin, dua hingga tiga kali sebulan, untuk menjaga kekompakan dan kelincahan para pendekar di Kabupaten Boyolali. Menurutnya, kegiatan positif ini sangat penting untuk menjaga kerukunan dan kekompakan di antara para pendekar. Selain itu, AKP Tri Mulyono juga mengingatkan para pendekar tentang pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di lingkungan masing-masing. Beliau menekankan bahwa sebagai pendekar, mereka memiliki tanggung jawab untuk ikut serta dalam menjaga kamtibmas.
Latihan bersama ini berlangsung dengan lancar, aman, dan penuh kerukunan. Setelah latihan, acara dilanjutkan dengan kerja bakti menaikkan keramik dari lantai 1 ke lantai 3 untuk pembangunan Masjid Luhur Randusari. Para pendekar Persinas Asad menunjukkan antusiasme yang tinggi dan kerjasama yang baik dalam kegiatan ini.
Kerja bakti menaikkan keramik ini tidak hanya menunjukkan semangat gotong-royong, tetapi juga mengukuhkan rasa kebersamaan di antara para pendekar. Setiap peserta bekerja bahu-membahu dengan penuh semangat, mencerminkan nilai-nilai kebersamaan dan kekompakan yang menjadi inti dari latihan bersama ini.
Kegiatan ini juga memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Kehadiran Kapolsek Mojosongo dan para pendekar pencak silat menunjukkan sinergi yang baik antara aparat kepolisian dan masyarakat dalam menjaga budaya dan tradisi lokal. Ini merupakan contoh nyata bagaimana seni bela diri tradisional dapat menjadi sarana untuk mempererat hubungan sosial.
Latihan bersama ini tidak hanya melatih fisik dan teknik para pendekar, tetapi juga memperkuat mental dan karakter mereka. Dengan berlatih bersama dan bekerja sama dalam kegiatan sosial, para pendekar belajar tentang pentingnya solidaritas dan kerjasama dalam masyarakat.
Acara ini diakhiri dengan penuh rasa syukur dan harapan agar kegiatan serupa dapat terus dilakukan di masa mendatang. Semangat para pendekar Persinas Asad Boyolali dalam melestarikan budaya pencak silat dan berkontribusi dalam kegiatan sosial patut diapresiasi dan dijadikan contoh bagi generasi muda lainnya.
kreator : Bayu Ubaidillah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H