5 Hal Nilai-Nilai Kaderisasi Dalam Kesadaran Sosial
Akhir-akhir ini banyak sekali anak generasi Milenial dan Zilenial kehilangan arah lantaran harus memilih antara bekerja, kuliah dalam setiap kondisi yang terus berjalan.Â
Akibatnya mereka memilih keduanya baik secara terpaksa maupun keinginan sendiri. Orang memiliki tekat untuk kuliah tentu akan sangat mudah menyelesaikannya berlandasan niat yang gigih. Sedangkan orang yang tidak memiliki niat kuliah kebanyakkan bimbang dengan pilihannya bisa jadi pengaruh keluargannya bisa jadi juga pengaruh teman-temannya.
Oleh karena itu, niat sangat penting untuk menjalankan roda kehidupannya demi menyelami cita-cita. Tetapi bila tidak ada niatan sama sekali dalam menjalankannya maka pada akhirnya kegagalan menghantuinya walaupun tidak semua gagal dalam perjalanannya. Faktor ini menyebabkan anak muda tidak mampu menyelesaikan dengan sempurna sesuai harapannya sebab keterpaksaan bisa menjadi penganggu setiap orangnya.
John W Santrock Dalam Karyannya berjudul "Life Spain Development" menjelaskan bahwa perbedaan budaya juga mempengaruhi keluargannya terdapat dampak yang telah dijalankan. Itu artinya lingkungan bisa mempengaruhi psikologis seseorang untuk menempatkan pilihan mana yang terbaiki atau tidaknya. Tergantung dari segi psikologis setiap individu seseorang. Karena setiap seseorang memiliki pilihan masing-masing sesuai apa yang mereka inginkan ( Hal-298) .
Hal ini juga telah disetujui oleh sekelompok ahli psikologis yang mayoritasnya ingin setiap anak punya pilihan sendiri-sendiri sesuai minat dan bakat seseorang. Sayangnya kebanyakkan orang tua terhadap pengembangan kaderisasi dalam upaya memberikan pengaruh pada ranah sosialnya.Â
Mereka akan terjebak pada satu sistem kaderisasi yang sangat monoton menjalankan segala apapun tanpa memikirkannya. Misalnya kaderisasi dalam spiritualisme atau secara agama mereka ingin anaknya menjadi sang Kyai, atau yang penting dirumah bisa ngisi Tahlil minimalnya.
Ada juga kaderisasi dalam Intlektualisme supaya anak bisa lulus kuliah dan bekerja secara matang tanpa melihat kualitasnya dalam mencari ilmu. Padahal tidak cukup anak kuliah saja seakan-akan gelar adalah pencapaian hidup sukses dunia. Maka inilah kita melihat sisi kaderisasi sacara universal .Â
Ini tidak hanya berlaku pada organisasi, bisa dilakukan sendiri atas dasar perjalanannya menuju tingkat kualitas diinginkan. Berikut adalah 5 hal Nilai-nilai kaderisasi sebagai berikut :
A.Spiritualisme
Kenapa sih agama dibutuhkan saat perjalanan kita? Kalian bisa baca Kitab Arbain Nawawi Karya Imam Nawawi Al-Bantani bahwa kesaksian Syahadat harus dibuktikkan bila mana seseorang memiliki keimanan yang kuat. Hal selaras yang dijelaskan oleh Ibnu Attailah Dalam Kitab Al-Hikam landasan paling penting adalah keimanan yang kuat .