Mohon tunggu...
Ravik Walhidayah
Ravik Walhidayah Mohon Tunggu... Mahasiswa - “Across the sea of space, the stars are other suns.” ― Carl Sagan

aku mengunakan potongan kepribadian orang lain untuk membentuk diriku sendiri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Faktor Sulitnya Penyatuan Kalender Hijriyah

12 Mei 2024   22:07 Diperbarui: 12 Mei 2024   22:36 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kalender hijriyah adalah satu kalender islam yang patokan utamanya  perhitunganya mengunakan peredaran bulan terhadap bumi, satu hijriyah setiap bulanya dimulai saat munculnya bulan sabit tipis yang durasi kemunculanya hanya berdurasi 30 menit setelah fase bulan mati, dalam penentuan awal bulan hijriyah ada beragam metode dalam penentuanya namun ada dua metode utama dalam  metode hisab dan rukyat dalam hal ini ada dua ormas islam besar yang berpegang dengan salah satu metode ini, dengan muhamadiyah dengan metode hisabnya dan NU yang berpengang dengan metode rukyahnya dan MUI mengunakan metode mabims baru yaitu imkanur rukyat dianggap memenuhi syarat apabila posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat., meskipun demikian baik antara hisab maupun rukyat tidak ada yang salah diantaranya masing-masing keduanya mempuyai dalil sahih dan  kuat.

dalam penentuan awal bulan  ramadhan sering kali di temui adanya perbedaan hal ini disebabkan oleh dalam penentuan awal ramadhan masyarakat mempunyai metode masing-masing,yang berbeda-beda seperti kasus yang sempat viral saat awal idul fitri kemarin jema'ah Aolia gudung kidul yang merayakan idul fitri jauh lebih cepat pada biasanya hal ini memicu kegemparan di masyarakat karna jama'ah ini melaksanakan idul fitri 5 hari lebih cepat dari yang ditentukan pemerintah, meskipun perbedaan dalam penentuan awal ramadhan sering kali terjadi perbedaan seperti antara NU dan muhamadiyah juga mengawali bulan ramadhan dengan perbedaan selisih hanya satu hari, yaitu muhamadiyah mengawali satu ramadhan pada tanggal 11 maret dan NU mengawalinya pada tanggal 12 maret dan selelisih tersebut hanya terpaut satu hari saja.

dokpri
dokpri

dalam hal ini faktor utama dari sulit tercapainya penyatuan kalender hijriyah adalah pemahaman terhadap hadist dan dalil yang beragam dari sudut pandang yang berbeda-beda serta metode perhitungan yang dipakai juga beragam, selain itu perbedaan tentang pemahaman masyarakat tentang hilal serta metode yang digunakan juga berbeda-beda namun meskipun demikian penulis yakin dalam beberapa tahun kedepan kalender hijriyah akan sampai pada tahap penyatuan yang sempurna sebagaimana kalender masehi.

[Ravik Walhidayah]

*Mahasiswa Ilmu Falak Fakultas Syari'ah IAIN Lhokseumawe

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun