Anak Usia Dini adalah anak yang menginjak usia 0-8 tahun. Dan pada usia ini anak sangat membutuhkan kasih sayang dan perhatian dari orang tua. Jangankan anak usia dini, ketika sudah dewasa pun biasanya masih ingin perhatian dari orang tua.
Pada usia ini kita harus sudah mengetahui karakter anak dan perlakukan mereka sesuai dengan karakternya. Kita tidak bisa adil ke semua anak, tetapi yang terpenting adalah memberi apa yang mereka butuhkan.Â
Jangan pernah menyuruh anak melakukan sesuatu yang bahkan orang tua pun tidak mau melakukannya, contohnya ketika kita menyuruh anak untuk minum jus wortel padahal orang tua sendiri tidak mau apabila disuruh untuk meminumnya juga.
Agar anak mau melakukan sesuatu tanpa dipaksa yaitu dengan cara berlomba, karena anak pada dasarnya suka kompitisi. Â Bahkan ketika dia menangis janganlah malah dimarahi, cukup dipeluk dan dielus-elus dan coba mengerti perasaanya.
Tunggu dia tenang baruah kita mulai bicara baik-baik, karena ketika menangis otak anak tidak untuk mendengarkan orang lain berbicara. Anak perlu dimengerti dan didengarkan mengapa mereka begitu dan terima apa alasannya.
Ketika kita ingin meminta anak untuk melakukan sesuatu janganlah dipaksa, tetapi orang tua harus memulai, dan mencontohkan dahulu barulah anak akan mengikuti dengan sendirinya.
Ketika anak melakukan kesalahan janganlah orang tua memarahi dengan terus-terusan apalagi sampai melontarkan kata-kata yang bikin anak sakit hati dan membuat mental anak menjdi down, karena itu akan dia ingat-ingat sampai dewasa nanti. Cukup beritahu dan pahami mereka. Jika anak tetap saja melakukan kesalahan beri peringatan kepadanya.
Saat anak melakukan sesuatu yang ia ingin lakukan janganlah kamu melarangnya, sekiranya tidak membahayakannya dan positif. Karena pada usia ini anak rentan serba ingin tahu dengan semua yang ada di sekitar mereka. Dan jangan sekali-kali membanding-bandingkan anak dengan anak yang lain, karena itu adalah kebenaran yang menyakitkan daripada dimarahi dan pada hakikatnya anak juga ingin dipuji oleh orang tuanya.
Ketika anak jujur dengan apa yang mereka lakukan jangan dimarahi karena itu akan membuat ia berbohong suatu saat nanti, dan ketika ia berbohong pasti orang tua juga memarahi lagi mengapa ia berbohong.
Anak suka melempar-lempar barang, dorong-dorong,marah-marah, Â dan pukul-pukul itu karena apa yang ia lakukan secara spontan karena mereka menggabungkan Behavior, Emosi, Impulsif. Itu semua dikelola bukan kelakuannya tapi kelola perasaanya dan tenangin diri mereka.Â
Untuk orang tua yang sedang melarang anaknya, hindari kata Jangan, contoh " Jangan lari. " Kraena yang dicerna adalah kata akhir yaitu lari. Jadi rubahlah seperti berhenti. Anak akan berhenti dengan sendirinya. Saat kita ingin berbicara kepada anak, tunggu ia selesai dari aktivitasnya karena ia tidak akan mendengarkan orang lain berbicara.Â
Janganlah kamu melarang hobi anak selagi itu masih bersifat positif, dan janganlah kamu semakin sering  melarang anak saat dia melakukan apa yang ia senangi, karena akan menhasilkan anak yang pemberontak, lebih baik diberi batasan saat anak melakukan sesuatu.
Anak ingin mengajak kita berkomunikasi, hentikan dulu kegiatan kita juga. Tatap matanya, karena mereka akan tau bahwa kita sedang memperhatikan mereka.
Jangan memotong kalimatnya sebelum mereka selesai berbicara karena mereka masih melontarkan perasaan yang mereka rasakan saat itu. Orang tua boleh mengeluarkan pendapatnya saat mereka bertanya, kalau tidak tunggu mereka tenang.Â
Saat anak sudah mulai kecanduan gadget, pastikan orang tua selalu berhati-hati, apalagi jika anak ingin main gadget beri mereka waktu, dan beri janji bahwa mereka main hanya sampai waktu yang diberikan saja. Ketika sudah waktu selesai cepat ambil gadget itu, dan bilang kalau mereka sudah pada batas waktu main mereka.Â
Untuk semua orang tua tetap selalu pahami mereka, saat usia ini anak gampang sekali untuikn menangkap sesuatu apa yang mereka lihat, bahkan apa saja akan mereka akan lakukan juga, jadi bagi orang tua harus berhati-hati dalam melakukan apapun dan berhati-hat dalam mengucapkan sesuatu karena anak bisa saja menirukan.Â
Tetap selalu pahami diri mereka, perasaan mereka jangan selalu marah-marah. Dan hindari sesuatu yang berbau negatif untuk anak lakukan, contohnya ia bermain korek api karena itu sangat membahayakan, maka dari itu nasehati mereka secara baik-baik, beritahu bahwa yang ia lakukan itu sangat membahayakan pada diri mereka jika terjadi sesuatu pada mereka.Â
Dan selalu beri mereka kasih sayang yang penuh dan tulus, itu akan membuatnya nyaman ketika berada di dekat orang tuanya. Intinya tetap pantau mereka saat usia ini, karena rentan akan hal yang ia liat bisa ditirukan begitu saja tanpa bisa berfikir apa-apa. Karena diotak mereka cuman apa yang mereka lihat saat itu juga bukan hal yang lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H