Pada tahap itu, Gia diminta admin untuk deposit lagi senilai Rp14,7 juta. Pada saat itu adminnya bila semua uang akan dikembalikan beserta rewardnya usai tugas diselesaikan. Gia pada tahap ini sudah mulai pusing, karena harus menyediakan uang senilai tersebut, sementara dirinya sudah tidak punya uang lagi. Sementara kalau tugas tidak dikerjakan, uangnya yang sudah disetor akan hangus.
"Dalam pikirku gimana ini sudah sejauh ini kalok gak diberesin rugi, kasian juga orang-orang dalam grup udah pada transfer tinggal nunggu aku doang," katanya.
Gia pun mengambil langkah nekat dengan memakai uang tabungan usahanya buat sewa perpanjangan jios, ditambah pinjam uang suami. Awalnya suami tidak memberi, namun Gia memaksa dan yakin uang akan kembali.
"Mungkin penipunya pesta pora karena dapat korban sepolos aku kemarin. (((Polos apa bodoh ," tulisnya.
Pelaku Masih Gentayangan
Setelah selesai mengerjakan semua tugas sampai akhir, Gia sangat berharap pengembalian uang beserta rewardnya bisa langsung dialkukan. Namun apa yang terjadi? Admin dalam grup mengatakan terjadi perubahan sistem yang membuat para anggota dalam grup harus menyelesaikan tugas tambahan. Tugas tambahannya adalah deposite lagi, kali ini jumlagnya minimal Rp30 juta.
Dalam kondisi tertekan, Gia mulai menyadari dirinya sedang ditipu. Lantas Gia mencoba mencari tahu dengan menghubungi 3 orang lain dalam grup VIP.
"Intinya aku bilang aku ga akan deposit lagi gimana duitmu hangus? Mereka nyuruh aku tetap ikutan tapi lagaknya anteng-anteng aja seolah semua duit yg udah keluar tuh kecil. Aturan mah mereka akting kebakaran jenggot kek, ini mah enggak, pada santai banget," katanya.
Gia pun menghubungi japri si pelaku yang kerjanya memberikan tugas di grup VIP, intinya memberitahu kalau dirinya tidak sanggup lagi memberikan deposit. Si pemberi tugas hanya mengatakan, semua uang yang sudah disetor akan hangus kalau tugas deposit tidak diselesaikan.
"Sialan," tulis Gia.
"Suamiku pulang, untungnya dia ga menyaringkan keonaran hamba perian itu, menemui bagian dalam hatinya dia garam tapi yang berambai-ambai berbunga mulutnya `udah tenang, ikhlasin aja.. devisa masih upas dicari' berkecamuk germit lah hamba menangis berpendapat bersalah," tulisnya lagi.
Keesokan harinya, Rabu, 3 Mei 2023, Gia mengompori ke rumah penilik. Saat itu dirinya masih persentuhan tambah scammer dan bertarung semua ketakziman-ketakziman saja. Bahkan dirinya terkejar ditelepon pemain film waktu berdomisili mengompori di rumah penilik.
"Di rumah penilik getah perca pemain film ini chat bahkan sempet telepon hamba krn hamba bagi cita-cita transfer, posisiku di rumah penilik loh ini tapi tangkisan polisinya apa coba? Mereka malah balasan nanya arah-arah hamba, 'memangnya gampang melacak pemerkosa? mba cita-cita nya gimana?'" tulis Gia.
Saat itu Gia berpendapat kenistaan tambah pegawai negeri kepolisian karena habis menambahkan berlebihan sandaran kalau pengelabuan yang menimpanya upas diolah dan pelakunya ditangkap.
"Kalau gampang, ngapain hamba kesini pak! Maunya hamba gimana? Ya ini penjahat masih di arah mata, Bapak2 gak terdapat yg cita-cita modali atau pekerjaan arah-arah kahhh?" tulisnya.
Melapor ke rumah penilik dirinya harus memohon 14 perian kait laporannya diproses. Dalam kegagalan yang mendalam, Gia nanti meneruskan perjalanannya ke bank menjelang menantang blokir-blokir rekening getah perca pemerkosa.
"Blokir melarang rek yg mrk pake, terbukti rek tsb udah terdapat yg blokir via call center, blokirnya beroperasi 24 jam. Tambah hamba+sertifikat kepolisian muncul di blokir permanen!," tulisnya.
Yang menyakitkan, di sofa CS bank, Gia masih terkejar chat tambah pemerkosa dan berpura-pasar uang butuh mentransfer, awal dirinya menantang poin rekening pemain film.
"Mereka rahmat poin rekekening baru, dan tempo itu juga hamba maju mohon CS bank buat blokir rek @CIMBNiaga an Agustiawan Lubis," katanya.
"Aku blokir 5 rekening bertenggang, tek-tokan arah-arah pemerkosa di sofa CS. Ada donasi Rp17 juta yang terblokir di rekening itu karena belum terkejar bertenggang pindahin, lumayan pedihku segelintir terobati," tulisnya lagi.
Gia mengatakan, CS bank waktu itu kait gedek-gedek ketua karena memonitor kapasitas musyawarah berambai-ambai meresap bagian dalam esa perian di rekening pemerkosa tersebut. Pindah banknya juga beda-beda.
Usai mengompori ke bank, yang dilakukan Gia semata-mata bersabar memohon uar-uar berbunga penilik, temporer penjahatnya masih berkeluyuran bermain curang sana-sini. Bahkan Minggu, 7 Mei 2023, kemarin, kawanan pemerkosa masih menyampaikan wejangan ke objek Gia.
"Jujur pengen redik-redik dan janji serapah, tapi hamba tahan, masih hamba jagain nih penjahat belum mengibrit terdapat sandaran ketangkep gak ya? Polisi mana penilik," tulisnya.