Mohon tunggu...
RAVIEL INDRA 111211428
RAVIEL INDRA 111211428 Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Dian Nusantara

saya suka musik dengan genre Emo, heavy Metal dan lain lain.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gaya Kepemimpinan Blake-Mounton's Managerial Grid

30 Oktober 2024   14:50 Diperbarui: 30 Oktober 2024   15:13 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

6. Memfasilitasi Pengembangan dan Pembelajaran Kepemimpinan Berkelanjutan

  • Blake dan Mouton mengembangkan teori ini tidak hanya untuk membantu pemimpin saat ini, tetapi juga sebagai alat pembelajaran yang dapat digunakan oleh pemimpin masa depan. Dengan menggunakan Managerial Grid, pemimpin pemula dapat memahami berbagai pilihan pendekatan kepemimpinan dan mempelajari dampak dari setiap gaya terhadap tim.
  • Selain itu, teori ini juga mendorong pemimpin untuk melihat kepemimpinan sebagai suatu proses pembelajaran yang berkelanjutan, di mana mereka perlu mengevaluasi, belajar, dan menyesuaikan pendekatan mereka sesuai dengan perubahan kebutuhan organisasi dan tim.

Bagaimana Cara Menggunakan Blake-Mouton Managerial Grid?

Blake-Mouton's Managerial Grid merupakan alat yang bermanfaat bagi pemimpin dalam menilai dan menyesuaikan gaya kepemimpinan mereka untuk mencapai hasil optimal. Penggunaan grid ini dapat dilakukan melalui beberapa langkah utama yang mencakup evaluasi diri, pengumpulan umpan balik dari tim, pelatihan dan pengembangan, serta penyesuaian gaya sesuai situasi. Berikut adalah langkah-langkah yang lebih terperinci untuk menggunakan grid ini:

1. Penilaian Diri

  • Langkah pertama dalam menggunakan Managerial Grid adalah melakukan penilaian diri untuk menentukan di mana posisi pemimpin dalam grid tersebut. Pemimpin dapat mengevaluasi seberapa besar perhatian mereka terhadap hasil kerja (produksi) dan seberapa besar perhatian mereka terhadap kesejahteraan tim (orang).
  • Pemimpin dapat menilai diri mereka sendiri dengan skala 1-9 pada dua dimensi ini: concern for production dan concern for people. Angka ini akan menunjukkan gaya kepemimpinan mereka saat ini, misalnya, apakah mereka cenderung berada di posisi Impoverished Management (1,1), Country Club Management (1,9), Authority-Compliance Management (9,1), Middle-of-the-Road Management (5,5), atau Team Management (9,9).
  • Penilaian diri ini penting karena memberikan pandangan awal tentang bagaimana seorang pemimpin melihat gaya kepemimpinannya sendiri dan efeknya pada kinerja dan kesejahteraan tim.

2. Feedback dari Tim

  • Setelah melakukan penilaian diri, langkah berikutnya adalah mengumpulkan umpan balik dari anggota tim. Tujuannya adalah untuk memahami persepsi mereka tentang gaya kepemimpinan yang diterapkan dan bagaimana hal tersebut memengaruhi mereka.
  • Umpan balik dapat dikumpulkan melalui survei anonim, wawancara, atau diskusi terbuka dengan anggota tim. Pemimpin dapat mengajukan pertanyaan yang terkait dengan dua dimensi grid ini, seperti: "Apakah Anda merasa didukung dalam pencapaian target?" atau "Bagaimana Anda menilai perhatian pemimpin terhadap kebutuhan pribadi dan kesejahteraan Anda?"
  • Dengan mendapatkan perspektif dari anggota tim, pemimpin dapat mengetahui apakah ada kesenjangan antara persepsi mereka sendiri tentang gaya kepemimpinan dan persepsi tim. Hasil dari umpan balik ini juga dapat memberikan wawasan yang berharga tentang aspek-aspek yang perlu diperbaiki atau disesuaikan.

3. Pelatihan dan Pengembangan

  • Berdasarkan hasil penilaian diri dan umpan balik dari tim, pemimpin dapat mengidentifikasi keterampilan kepemimpinan yang perlu ditingkatkan. Managerial Grid dapat membantu pemimpin mengetahui area spesifik yang membutuhkan perhatian, seperti komunikasi, kolaborasi, pengambilan keputusan, atau empati.
  • Mengikuti pelatihan kepemimpinan yang relevan adalah langkah efektif untuk mengembangkan keterampilan ini. Program pelatihan yang komprehensif dapat mencakup simulasi situasi kepemimpinan, latihan kerja tim, serta teknik dalam menjaga keseimbangan antara pencapaian hasil dan kesejahteraan karyawan.
  • Selain itu, pemimpin juga dapat mencari bimbingan atau mentorship dari pemimpin yang lebih berpengalaman yang memiliki gaya kepemimpinan yang seimbang. Melalui pelatihan dan pengembangan ini, pemimpin dapat lebih siap untuk melakukan penyesuaian yang diperlukan demi meningkatkan efektivitas tim.

4. Penyesuaian Gaya Kepemimpinan Berdasarkan Situasi

  • Setelah pemimpin memiliki pemahaman yang lebih baik tentang gaya kepemimpinan mereka dan telah mengembangkan keterampilan baru, langkah selanjutnya adalah melakukan penyesuaian gaya berdasarkan situasi yang dihadapi. Managerial Grid menekankan pentingnya fleksibilitas dalam kepemimpinan, karena gaya yang efektif akan bervariasi tergantung pada konteks kerja.
  • Jika tim sedang dalam situasi kritis yang membutuhkan produktivitas tinggi dan penyelesaian tugas dalam waktu singkat, pemimpin mungkin perlu menerapkan gaya Authority-Compliance dengan fokus yang tinggi pada hasil. Di sisi lain, dalam situasi di mana hubungan tim perlu diperkuat atau terdapat konflik interpersonal, pemimpin dapat beralih ke gaya Country Club untuk menciptakan keharmonisan dan meningkatkan kepuasan anggota tim.
  • Gaya Team Management (9,9) dianggap sebagai gaya ideal dalam banyak situasi karena memberikan keseimbangan antara perhatian pada hasil dan kesejahteraan anggota tim. Namun, gaya ini mungkin perlu disesuaikan berdasarkan kondisi tertentu untuk menjaga efektivitas dalam jangka panjang.

 

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun