Mohon tunggu...
Ravidah Dwi Nur
Ravidah Dwi Nur Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya menyukai hal yang dominan ke seniman seperti menari, karena sejak kecil saya sudah mulai belajar menari hingga sekarang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menelaah Kesenjangan Pendidikan : Analisis Perbedaan Sistem Pembelajaran Kota dan Desa

16 Februari 2024   17:42 Diperbarui: 16 Februari 2024   17:47 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan merupakan fondasi utama pembangunan suatu bangsa. Namun, realitas menunjukkan bahwa kesenjangan pendidikan antara kota dan desa masih menjadi permasalahan yang signifikan di Indonesia. Dalam pembahasan kali ini akan menjelajahi perbedaan sistem pembelajaran antara kota dan desa serta menganalisis faktor-faktor yang melatarbelakangi kesenjangan ini.

Perbedaan sistem pembelajaran antara kota dan desa menjadi perhatian utama dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Menurut data BPS, tingkat partisipasi sekolah di perkotaan cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan daerah pedesaan, mencerminkan adanya kesenjangan yang perlu ditangani secara serius.

Dalam kota, infrastruktur pendidikan biasanya lebih baik dengan tersedianya lebih banyak sekolah dan fasilitas pendukung. Di sisi lain, desa sering kali menghadapi tantangan dalam hal aksesibilitas, kualitas guru, dan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan lokal.

Kesenjangan pendidikan antara kota dan desa berdampak luas pada perkembangan siswa, peluang karier, dan pertumbuhan ekonomi. Anak-anak di desa sering kali mengalami kesulitan untuk mengejar pendidikan lebih tinggi atau memperoleh keterampilan yang dibutuhkan di era modern ini.

Beberapa faktor yang menjadi penyebab kesenjangan ini antara lain adalah alokasi anggaran yang tidak merata, kebijakan pendidikan yang belum sepenuhnya mengakomodasi kebutuhan daerah terpencil, serta aksesibilitas yang terbatas terhadap sumber daya pendidikan.

Untuk mengatasi kesenjangan pendidikan antara kota dan desa, diperlukan langkah-langkah konkret seperti peningkatan aksesibilitas pendidikan melalui pembangunan infrastruktur, pelatihan guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di daerah terpencil, serta pengembangan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan lokal.

Kesenjangan pendidikan antara kota dan desa merupakan tantangan serius yang perlu ditangani secara komprehensif. Dengan memahami perbedaan sistem pembelajaran antara kedua lingkungan tersebut dan mengambil langkah-langkah yang tepat, kita dapat memastikan bahwa setiap anak Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses pendidikan berkualitas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun