Kota Semarang (24/7) -- Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) Tahun 2021 telah berlangsung dari tanggal 31 Juli.Â
Walaupun berada di tengah situasi pandemi COVID-19, KKN UNDIP Tahun 2021 tetap dilangsungkan dengan mengambil tema "Sinergi Perguruang Tinggi dengan Masyarakat di Masa Pandemi COVID-19 Berbasis Pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDG's)" Melalui Kuliah kerja Nyata.Â
Melihat tema tersebut, pelaksanaan KKN yang dilangsungkan oleh UNDIP dengan cara mahasiswa melakukan kegiatan KKN secara individu di daerah domisili atau tempat tinggal masing-masing.Â
Kegiatan KKN yang dilakukan mahasiswa adalah kegiatan pemberdayaan masyarakat yang berkaitan dengan SDG's dan kegiatan pencegahan penyebaran COVID-19 atau penanganan pasca COVID-19 dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang ada.
Dilansir dari Informasi yang diberikan oleh Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang per tanggal 24 Juli 2021, tercatat sebanyak 1.923 kasus positif COVID-19 di Kota Semarang. Melihat data tersebut dapat disimpulkan bahwa kasus positif COVID-19 di Kota Semarang tergolong tinggi.Â
Jika melihat peta sebaran COVID-19 positif di Kota Semarang, terlihat beberapa kecamatan, seperti Semarang Barat, Pedurungan, Banyumanik, Tembalang, dan Ngaliyan menunjukkan kasus yang tinggi hingga ditandai sebagai zona merah. Jika diperingkat Kecamatan Semarang Barat menduduki peringkat ketiga wilayah terbanyak kasus positif COVID-19 setelah Kecamatan Banyumanik dan Kecamatan Ngaliyan, tercatat sebanyak 130 kasus.
Melihat hal tersebut, mahasiswa UNDIP asal Kota Semarang yang tinggal di RT04/RW07 Kelurahan Perumnas Krapyak melakukan pengamatan secara singkat di lingkungan sekitar untuk mengetahui mengapa kasus COVID-19 di Kecamatan Semarang Barat khususnya di Kelurahan Krapyak tergolong tinggi padahal warga sudah banyak menaati protokol kesehatan 5M.Â
Setelah melakukan pengamatan, didapatkan hasil bahwa walaupun warga telah taat menggunakan masker namun sayangnya masih ada warga yang menggunakan masker secara tidak benar. Beranjak dari hal tersebut, mahasiswa UNDIP tersebut melakukan sosialisasi "Cara Menggunakan Masker secara efektif".Â
Sosialisasi tersebut pada dasarnya adalah berupa penyuluhan kepada warga terkait cara menggunakan masker dengan baik dan benar supaya penggunaan masker tersebut menjadi lebih bermanfaat dan efektif dalam menekan laju penyebaran COVID-19 khususnya di RT04/RW07, Kelurahan Krapyak.
Teknik sosialisasi yang dilakukan mahasiswa ini dengan cara mengajak, mengedukasi, serta memberitahukan warga RT04/RW07 Kelurahan Krapyak baik secara daring melalui WhatsApp Group dan secara luring dengan mengunjungi warga dari rumah ke rumah (door to door) agar lebih disiplin saat menggunakan masker sebagai salah satu aturan protokol kesehatan.Â
Tidak hanya itu, mahasiswa ini juga membagikan selebaran/leaflet sebagai media pendukung dalam sosialisasi untuk ditempel di rumah dan sebuah masker KN95.Â
Sosialisasi memakai masker secara baik dan benar mungkin terdengar seperti hal sepele namun sebenarnya hal ini dirasa penting karena melihat terdapat beberapa warga yang kurang mengerti dalam menggunakan masker secara baik dan benar yang dapat terlihat dengan masih adanya warga yang menggunakan masker namun tidak menutup penuh dari bagian hidung hingga ke dagu.Â
Dengan adanya kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran warga Kelurahan Krapyak dalam menggunakan masker yang baik dan benar sehingga dapat berperan dalam menekan laju penyebaran COVID-19.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H