Media sosial diakui memiliki pengaruh yang kuat pada perilaku partisipasi politik (Arumsari et al., 2020). Seiring dengan perkembangan teknologi informasi berbasis internet, maka semakin penting peran media sosial online sebagai salah satu faktor yang dapat memberikan efek positif dalam peningkatan partisipasi politik dikalangan pelajar sebagai pemilih pemula di dalam pemilihan umum (Ratnamulyani;Beddy, 2018). Prevalensi platform media sosial seperti Facebook,Twitter,dan Instagram telah memberikan dampak transformatif terhadap wacana publik dan pembentukan opini politik (Suwardono & Gunawan Santoso, 2023). Banyak negara saat ini mengalami partisipasi pemilih pemula dalam politik sangat rendah dibandingkan dengan generasi yang lebih tua (Perangin-angin & Zainal, 2018). Di tengah dinamika politik yang semakin kompleks, peran generasi muda, khususnya Generasi Z, menjadi sangat signifikan (Zainudin, 2024).
 Media sosial, yang merupakan platform komunikasi paling populer di kalangan enerasi muda, bisa menyadarkan kesadaran terkait pentingnya menggunakan hak pilih (Chairunisa et al., 2024). Media sosial telah menjadi sarana komunikasi yang kuat dan luas digunakan oleh individu, partai politik, dan kandidat dalam kampanye politik. Penggunaan media sosial dalam kampanye politik tidak hanya mengubah cara pesan politik disampaikan, tetapi juga mempengaruhi perilaku politik, partisipasi politik, dan persepsi (Yanti et al., 2024). media sosial memiliki jangkauan yang luas, sehingga memungkinkan pesan politik sampai kepada generasi muda dengan cepat karena umumnya generasi muda lebih sering menggunakan media sosial sebagai sumber informasi utama (Candra, 2023). Media sosial memiliki banyak fitur yang dapat mendukung berjalannya kegiatan sosialisasi, seperti fitur teks, gambar, video, dan audio (Octafitria, 2018). Hal ini memberikan fleksibilitas untuk menyajikan informasi politik dengan cara yang menarik dan menarik bagi generasi muda.
 Masifnya penggunaan media sosial pada generasi muda di Indonesia, membuat opsi untuk berkampanye di sosial media menjadi pilihan yang tepat, sifat generasi muda yang seakan acuh kepada politik dapat diubah secara perlahan dengan cara mengadakan kampanye politik di media sosial. Bahkan saat ini, masih ada generasi muda yang menganggap politik tidak penting (Ekasari et al., 2024). Dengan kampanye di media sosial, diharapkan dapat membuat generasi muda tertarik kepada dunia politik, dengan itu pelaku politik perlu mengikuti perkembangan jaman agar bisa mendapatkanpendukung dari generasi muda. Pelaku politik perlu kreatif dan inovatif dalam membuat konten di media sosial agar dapat mendapatkan hati generasi muda, para pelaku politik perlu memutar otak untuk membuat video kampanye yang menarik dan tidak ketinggalan jaman, agar para generadsi muda dapat tertarik.
 Media sosial merupakan media yang memiliki jangkauan yang sangat luas, Dampak positif dari media sosial adalah memudahkan kita untuk berinteraksi dengan banyak orang (Guntoro et al., 2022). Berdasarkan data dari hasil riset We Are Social, sebuah lembaga riset media sosial dari Inggris bersama Hootsuite yang dirilis Januari 2019 menunjukkan bahwa pengguna media sosial di Indonesia sudah mencapai 150 juta orang dari total populasi sebesar 268,2 juta jiwa (Ahmad,2020). Penggunaan HP tertinggi di usia 19-24 tahun yaitu antara 89,51 dan 94,22 persen. Usia 25-30 tahun sebesar 86,78 persen dan pemuda usia 16-18 tahun sebesar 84,85 persen dan 91,55 persen (Ahmad, 2020). Sedangkan penggunaan media sosial di awal tahun 2022 sebanyak 68,9 % dari populasi penduduk, meningkat sebanyak 21 juta dari tahun 2021 (Lati Praja Delmana, 2023). Dari data tersebut mayoritas dari pengguna handphone dan media sosial di
Indonesia adalah generasi muda, Melalui media sosial, politisi dapat menyampaikan pesan kampanye, berbagi informasi, memobilisasi pendukung, dan berinteraksi langsung dengan masyarakat (Salman Farid, 2023). Kemudian, media sosial juga dapat menaikkan pamor mereka yang akan bersaing dalam pemilihan umum (Septina, n.d.). Maka dari itu media sosial memegang peranan besar dalam pemuda untuk menentukan pilihan mereka
pada saat pemilu, hal ini merupakan hal yang bagus karena, dengan ini makin banyak
generasi muda yang peduli akan politik di Negara Republik Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, A. (2020). Media Sosial dan Tantangan Masa Depan Generasi Milenial. Avant
Garde, 8(2), 134. https://doi.org/10.36080/ag.v8i2.1158
Arumsari, N., Septina, W. E., & Saputro, I. H. (2020). Peran Media Sosial Dalam
Meningkatkan Partisipasi Pemilih Pemula Di Kalangan Mahasiswa Fakultas Ilmu
Sosial Universitas Negeri Semarang. Harmony: Jurnal Pembelajaran IPS Dan
PKN, 5(1), 12--16. https://doi.org/10.15294/harmony.v5i1.40271
Candra, A. A. (2023). Peran Media Sosial Sebagai Agen Sosialisasi Politik Untuk
Generasi Muda Alif. 1(1), 7--10.
Chairunisa, P., Putri Barbara, D., Anjelina Saragih, O., & Ivanna, J. (2024). Peran
Media Sosial dalam Meningkatkan Partisipasi Politik Masyarakat di. Journal on
Education, 06(04), 20592--20598.
Ekasari, F. J., Sukmana, O., Kristiono, R., Susilo, D., Muda, G., & Politic, M. (2024).
SIKAP APATIS GENERASI MUDA TERHADAP MONEY POLITIC. 7, 8451--
8457.
Guntoro, H., Rikardo, D., Amirullah, Fahrisani, A., & Suarsana, I. P. (2022). Analisa
Hubungan Kebersihan Cargo Bilges dengan Cargo Hold dalam Mendukung
Kelancaran Proses Bongkar Muat. Journal Marine Inside, 1(2), 1--32.
https://doi.org/10.56943/ejmi.v1i2.9
Lati Praja Delmana. (2023). Strategi Penanganan Hoaks Pemilu Melalui Penerapan
Smart Contract Logic Serta Sistem Deteksi Hoaks Otomatis. Electoral Governance
Jurnal Tata Kelola Pemilu Indonesia, 4(2), 188--211.
https://doi.org/10.46874/tkp.v4i2.825
Octafitria, Y. (2018). Media Sosial Sebagai Agen Sosialisasi Politik Pada Kaum Muda.
Indonesian Journal of Sociology and Education Policy, 1(1), 13--34.
Perangin-angin, L. L. K., & Zainal, M. (2018). Partisipasi Politik Pemilih Pemula
Dalam Bingkai Jejaring Sosial Di Media Sosial. Jurnal ASPIKOM, 3(4), 737.
https://doi.org/10.24329/aspikom.v3i4.210Ratnamulyani;Beddy, I. A. (2018). The role of social media in the improvement of
selected participation of students based on students in bogor regency. Jurnal Ilmu-
Ilmu Sosial Dan Humaniora, 20(2), 154--161.
Salman Farid, A. (2023). Penggunaan Media Sosial Dalam Kampanye Politik Dan
Dampaknya Terhadap Partisipasi Politik Dan Persepsi Publik. QAULAN Jurnal
Komunikasi Dan Penyiaran Islam, 4(1), 45--50.
Septina, Y. (n.d.). ANALISA PENGARUH KAMPANYE MELALUI MEDIA SOSIAL
PAPER.
Suwardono, & Gunawan Santoso. (2023). Peran Media Massa dan Opini Publik Dalam
Mendukung Atau Mengancam Kesehatan Demokrasi. Jurnal Pendidikan
Transformatif, 2(3), 228--238. https://jupetra.org/index.php/jpt/article/view/1393
Yanti, S., Hudi, I., Asmawati, T., Putri, A., & Pira, W. (2024). Analisis Peran Dan
Pengaruh Media Sosial Terhadap Pemilu 2024. Ilmu Pemerintahan Dan
Administrasi Publik, 2, 18.
Zainudin, A. (2024). PERAN MEDIA SOSIAL DALAM MENINGKATKAN
PARTISIPASI GENERASI Z DI PEDES
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H