Taman Mini Indonesia Indah (TMII) mengalami perubahan besar melalui revitalisasi yang menonjolkan budaya dan keunikan setiap provinsi di Indonesia.Â
Artikel ini akan menjelajahi perubahan visual yang terjadi di TMII, mulai dari pintu masuk hingga Contemporary Art Gallery TMII, dan Museum IPTEK Â serta memberikan analisis terhadap komposisi warna, tata letak, dan konten visual. Kami juga akan memberikan kritik dan saran yang relevan terkait konten visual yang ada.
Taman Mini Indonesia Indah (TMII) adalah destinasi ikonik di Indonesia yang baru-baru ini mengalami perubahan besar dalam tampilannya. Revitalisasi ini menekankan kebudayaan dan keunikan setiap provinsi di Indonesia, menghadirkan pengalaman yang lebih mendalam bagi pengunjung. Perubahan visual yang mencolok dapat ditemukan sepanjang perjalanan di TMII, mulai dari pintu masuk hingga Contemporary Art Gallery TMII.Â
Â
Saat Masuk Kami disambut dengan gapura megah yang memancarkan nuansa Jawa Tengah. Warna hitam pekat dengan struktur artistiknya mencerminkan kekokohan kepercayaan masyarakat Jawa Tengah. Gapura ini memberikan selera autentik yang kuat kepada pengunjung saat mereka memasuki taman ini.
Â
Ketika memasuki anjungan, pengunjung disambut dengan 9 papan penunjuk arah yang berwarna kecoklatan dengan bercak putih, memberikan kesan autentik. Ini adalah langkah yang baik untuk memudahkan pengunjung menentukan destinasi mereka di TMII.
Salah satu sorotan utama adalah penempatan Candi Prambanan, yang menjadi pusat destinasi. Dikelilingi oleh tanaman yang hijau, menciptakan nuansa yang sejuk. Ini adalah contoh bagus dari bagaimana alam dapat menjadi bagian integral dari konten visual TMII.
Selanjutnya Museum IPTEK, yang memukau pengunjung dengan alat-alat ilmiah yang menakjubkan. Museum ini memiliki tata letak yang megah dan mengesankan, menciptakan suasana yang benar-benar unik. Saat pengunjung memasuki museum, mereka langsung terpesona oleh alat-alat ilmiah yang menakjubkan, dan suasana dengan perpaduan warna merah, biru, serta gelap terang yang mempengaruhi perasaan dan pikiran pengunjung.Â
Secara keseluruhan, Museum Science di TMII adalah tambahan yang menarik, tetapi perlu perbaikan dalam pemeliharaan dan komposisi warna. Dengan perhatian lebih terhadap detail-detail ini, TMII dapat terus menjadi destinasi yang menarik dan mendidik bagi semua pengunjung.
Lalu kami mengunjungi Taman Budaya Tionghoa yang dikelilingi oleh pepohonan rindang dan danau yang menyejukan mata. Jembatan Cinta yang kokoh mengarah kepada Pagoda. Warna-warna cerah seperti oranye dan hijau tosca pada Booth Tiket memberikan kesan semangat bagi pengunjung untuk mengeksplorasi TMII.
TMII tidak hanya memamerkan bangunan provinsi, tetapi juga menghadirkan inovasi dengan "Contemporary Art Gallery TMII." Ini adalah langkah cerdas untuk memamerkan karya seniman lokal, termasuk lukisan, patung, seni grafis, karya fotografi, dan fashion lokal. Ini adalah contoh nyata bagaimana TMII mendukung seniman lokal dan memajukan budaya Indonesia.
Selain memamerkan karya seniman, pengunjung juga dapat membeli souvenir unik yang mayoritas merupakan produk lokal, seperti Loka Coffee dan Cokelat Monggo. Kolaborasi dengan brand fashion lokal "Damn I Love Indonesia" dan Mal Sarinah juga menambahkan keberagaman konten visual.
Meskipun revitalisasi TMII menghadirkan banyak perubahan yang menarik, perlu diperhatikan bahwa pengalaman pengunjung juga penting. Upaya harus dilakukan untuk memastikan bahwa semua fasilitas baru mudah diakses dan informasi tentang destinasi di TMII lebih terintegrasi. Peta interaktif atau aplikasi mobile mungkin dapat membantu pengunjung menavigasi dengan lebih baik.Â
Artikel ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Produksi Konten Visual - Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Bakrie tahun akademik 2023/2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H