Tujuan dari gerakan sustainable seafood consumption (konsumsi makanan laut berkelanjutan) adalah untuk mengalihkan permintaan konsumen terhadap produk makanan laut yang lebih sustainable. Permintaan konsumen terhadap produk makanan laut yang sustainable merupakan faktor kuat yang mendorong produsen mematuhi kode etik tata kelola perikanan yang sustainable.
Produsen makanan laut berperan dalam menjaga ekosistem laut yang sustainable dan mendorong konsumsi sustainable seafood. Strategi yang dapat dilakukan oleh produsen untuk memungkinkan konsumen mengadopsi konsumsi makanan laut berkelanjutan dengan mudah adalah dengan Eco-labelling.Â
Makanan laut yang diberi tanda eco-labelling mengindikasi bahwa produk tersebut telah berhasil melewati analisis bahaya yang berdampak pada ekosistem laut, mematuhi peraturan pemerintah, dan memenuhi prosedur operasi standar sanitasi. Eco-labelling mendorong terwujudnya berbagai industri yang ramah lingkungan dan membangun kesadaran konsumen terhadap produk-produk yang ramah lingkungan (Anuar dkk, 2020).
Eco-labelling (label ramah lingkungan) muncul sebagai sebuah gerakan yang mendukung produksi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Pratik ini telah diterapkan pada negara-negara maju seperti Amerika untuk meningkatkan kualitas makanan laut yang beredar di pasar (Anuar, dkk).Â
Produsen bertanggung jawab dalam memberikan jaminan kualitas atas makanan laut yang dipasoknya. Hal ini juga mempermudah konsumen untuk menerapkan sustainable seafood consumption. Meningkatnya kesadaran global mengenai pentingnya sustainable seafood consumption dapat berdampak pada  pengurangan pola produksi yang tidak sustainable guna menciptakan ekosistem laut yang sustainable.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H