Mohon tunggu...
Rauzatul jannah
Rauzatul jannah Mohon Tunggu... Freelancer - freelancer

Manusia normal (sepertinya)

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Sustainable Seafood Consumption untuk Ekosistem Laut yang Sustainable

6 Februari 2024   16:06 Diperbarui: 6 Februari 2024   16:11 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Konsep sustainability (Keberlanjutan) lingkungan erat kaitannya dengan pelestarian sumber daya alam yang mengacu pada kemampuan untuk memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi masa depan dalam memenuhi kebutuhan mereka. Salah satu aspek dalam konsep Sustainability adalah lingkungan (Marantha News, 2023). Keberlanjutan hidup manusia dari masa ke masa bergantung pada ekosistem yang sustainable.    

Secara global, laut merupakan salah satu sektor komoditas dengan pertumbuhan tercepat karena potensinya yang besar dalam memenuhi kebutuhan pangan delapan miliar penduduk dunia. Oleh karena itu ekosistem laut harus dijaga dengan baik. Menjaga ekosistem laut dapat dilakukan dengan mempertahankan keseimbangan alaminya, melindungi keanekaragaman hayati, dan memastikan sustainable dari fungsi-fungsi ekosistem laut yang penting.

Pengetahuan tentang pengelolaan kualitas dan keamanan perikanan berkelanjutan masih belum dipahami oleh produsen makanan laut Indonesia. Upaya penerapan praktik terbaik juga sulit dilakukan karena minimnya ketersediaan teknologi pengelolaan berkelanjutan (Bappenas, 2014). Para pembudidaya ikan skala kecil juga lebih mementingkan aspek profitabilitas. 

Produsen makanan laut yang hanya berorientasi terhadap keuntungan setiap produk yang diproduksi seringkali mengabaikan sustainable ekosistem laut. Penangkapan secara berlebihan dan penggunaan bahan kimia berbahaya seperti potasium sianida yang merusak ekosistem laut masih sering terjadi di Indonesia. Sumatera Barat adalah salah satu provinsi di Indonesia yang telah mengalami kerusakan ekosistem laut akibat penggunaan sianida (Irawati dkk, 2019).

Indonesia merupakan produsen makanan laut terbesar kedua di dunia seperti udang, lobster, dan rumput laut, dengan produksi yang meningkat dari tahun ke tahun, dari 2,16 juta ton pada tahun 2005 menjadi 15,46 juta ton pada tahun 2020 (BPS, 2020). Meski memiliki potensi besar, banyak produk seafood Indonesia yang ditolak pasar internasional karena masalah kualitas (Suadi & Kusano, 2019). Para produsen makanan laut juga kurang memperhatikan kualitas dari makanan laut yang tangkapnya.

Bahaya logam berat menduduki peringkat pertama yang menjadi penyebab penolakan dengan jumlah kasus dengan merkuri sebagai penyebab paling sering terjadi.  Kandungan merkuri dalam produk perikanan tidak dapat dicegah dan dihilangkan sehingga tindakan pencegahannya melalui monitoring sebaran dan kandungannya (Irawati dkk, 2019). 

Kadar merkuri dalam darah yang dianggap aman, yaitu kurang dari 5,8 mcg per liter. Untuk memperkecil peluang keracunan merkuri, kita dianjurkan  mengonsumsi ikan sebanyak 170 gram dalam satu minggu, kecuali ikan yang sudah diketahui memiliki merkuri tinggi (Nimas Mita Etika M, 2020, dalam https://hellosehat.com/nutrisi/tips-makan-sehat/mengurangi-paparan-kandungan-merkuri-dari-seafood/). 

Oleh karena itu bagi para konsumen akan sangat bijak jika menerapkan sustainable consumption untuk mengantisipasi akumulasi merkuri yang terdapat pada produk ikan tertentu. 

Sustainable consumption adalah meminimalkan penggunaan sumber daya alam dan bahan beracun serta emisi limbah dan polutan agar tidak membahayakan kebutuhan generasi mendatang (PBB, 1995). Definisi tersebut menekankan pentingnya minimalisasi konsumsi untuk mengurangi polusi dan limbah serta larangan penggunaan bahan berbahaya yang dapat merusak ekosistem.

Lebih lanjut lagi penerapan sustainable consumption dalam hal menjaga ekosistem laut dapat dilakukan dengan cara menerapkan sustainable seafood consumption. 

Sustainable seafood consumption (Konsumsi makanan laut yang berkelanjutan) mengacu pada konsumsi makanan laut dalam jumlah yang cukup dan ditangkap atau dibudidayakan dengan cara yang tidak membahayakan populasi spesies yang ada dilaut (Anuar dkk, 2020). Jika diamati sustainable seafood consumption (makanan laut berkelanjutan) berperan penting dalam menciptakan ekosistem laut yang sustainable.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun