Mohon tunggu...
Rauzan Fikri M
Rauzan Fikri M Mohon Tunggu... -

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gua Berair di Pesisir Malang Bagian Selatan

8 April 2014   04:04 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:56 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="458" caption="Ekspedisi Gua Dan Karst Nusantara, IMPALA UB"]

Kabupaten malang di bagian selatan di sekitar pesisir laut selatan pulau jawa sebagian wilayahnya merupakan batuan gamping. Di mana wilayah batu gamping biasanya terdapat gua-gua. Kami Tim Ekspedisi Gua Dan Karst Nusantara “ Pegunungan Mekongga” IMPALA UB melakukan latihan disana. Di latihan kali ini kami mencoba memetakan gua. Gua yang kami petakan adalah gua Kepuh.

Gua kepuh terletak di Desa Banjarejo, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang. Dari kota malang(Universitas Brawijaya) berjarak sekitar 52Km. jika ditempuh menggunakan kendaraan roda dua akan memakan waktu sekitar 2 jam. Dari Malang rute yang di tempuh melalui kecamatan kepanjen, dari kecamatan kepanjen menuju Kecamatan Pagak. dari kecamatan pagak langsung menuju ke kecamatan donomulyo sekitar 12km. ketika sampai di kecamatan Donomulyo ambil arah menuju pantai bantol.

[/caption]

Selama melakuan pendataan disana kami manfaatkan rumah warga sebagai basecamp. Basecamp atau yang biasa kami sebut "rumah emak" berjarak sekitar 5 km dari jalan utama yang kami lalui. Dari basecamp perjalanan masih harus dilanjutkan sekitar 10 menit menggunakan kendaraan roda dua atau jika berjalan kaki dapat ditempuh selama setengah jam. Medan yang akan kita temui selama perjalanan dari basecamp menuju gua kepuh adalah jalan pasir berbatu. Di sepanjang jalan itu akan kita temui vegetasi berupa pohon jati dan pohon sengon milik perhutani.

[caption id="" align="aligncenter" width="485" caption="Ekspedisi Gua Dan Karst Nusantara, IMPALA UB"][/caption]

Total panjang lorong yang kami petakan sekitar 580 meter. sepanjang itu juga terdapat berbagai ornamen indah didalamnya. Gua ini merupakan gua berair dimana didalamnya terdapat aliran sungai yang mengalir sepanjang lorong itu. Selama penelusuran juga kedalaman aliran bervariasi dari 30 centi meter sampai 100 centi meter. di awal penelusuran kami juga menemuan lorong vertikal seitar 2,5 meter. jadi pada saat menelusurinya kami menggunakan tali pengaman. Sepanjang lorong itu juga kami menemukan 4 kali percabangan. Percabangan itu merupakan percabangan dari aliran aliran sungai kecil menuju ke lorong utama yang kami telusuri.

Gua ini memiliki banyak potensi. dari potensi air, fauna serta keindahan ornamen yang ada di sepanjang lorong gua. sayang gua ini belum di kelola dan belum dimanfaatkan oleh warga sekitar. yang bisa di manfaatkan dari gua ini berupa air yang dapat di gunakan untuk kehidupan sehari-hari. selain itu gua ini juga berpotensi dijadikan tempat wisata. dengan catatan jika di jadikan tempat wisata perlu pengaturan yang sangat ketat. karena pemanfaatan gua sebagai tempat wisata sangat beresiko terhadap ekosistem yang ada didalam gua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun