Ibu....
Ini aku anakmu
Perempuan yang dulu membebanimu selama sembilan bulan
merampas lelapmu pada malam - malam.
Ketika aku masih menjadi gumpalan daging bernyawa di rahimmu,
pun saat aku pertama kali menghirup nafas di bentang fana ini
Setelah kau bertarung antara hidup mati
Aku hanya mampu memberimu gelisah dan cemas
Tapi letihmu tak pernah kudengar sebagai nyanyian keluh
Ibu...
Ini aku anakmu
Yang bangga menjadi dewasa dalam asuhanmu
Sebelum kau lepas aku ke tanah rantau dan kini tengah merindukanmu
Aku ingin pulang
menghitung jumlah kerutan di wajahmu seperti kemarin
telahkah bertambah?
satu garis membuatku mengenang setiap detik dan menit yang kau lalui
untuk aku anakmu
Satu garis membuatku takut menyianyiakan waktu atas baktiku
Esok, lusa, atau nanti
Tuhan pasti akan mengambil salah satu dari kita
aku takut,,,teramat takut jika waktu itu tiba
setetes air susumu belum sempat ku balas
Aku takut teramat sangat takut jika hari itu datang
aku belum sempat mewujudkan mimpimu melihatku memakai toga
Tuhan,,jagalah ibuku
dan terimalah tulus sayangku sebagai jaminan atas doaku..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H