Sebelum membahas lebih lanjut dari judul yang tertera di atas, saya ingin mengucapkan terimakasih sudah membaca artikel ini. Semoga sajian singkat ini bermanfaat!
Bissmillahirrahmanirrahim..
Istilah hadits pada dasarnya berasal dari bahasa arab yaitu dari kata "Al-Hadits" yang artinya adalah perkataan, percakapan atau pun berbicara. Namun dalam terminologis agama islam sendiri, dijelaskan bahwa hadits merupakan setiap tulisan yang melaporkan atau pun mencatat seluruh perkataan, perbuatan dan tingkah laku Nabi Muhammad SAW.
Baca juga : Mengetuk Pintu Langit Melalui Ayat Al Quran, Hadits, dan Doa Favorit
Apa saja sih hadits untuk para penuntut ilmu?
Hadits ini menyampaikan bahwa banyak kabar gembira dan kebermanfaatan bagi seseorang yang hadir dalam mejelis ilmu untuk menuntut ilmu. Jadi jangan merasa malas-malasan untuk menuntut ilmu karena berguna untuk diri sendiri serta bisa bermanfaat juga untuk orang lain.
Rasulullah SAW bersabda :
"Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim" (HR. Ibnu Majah no. 224)
Oleh karena itu, diwajibkan setiap orang islam untuk menuntut ilmu baik orang dewasa ataupun anak-anak. Dan menuntut ilmu merupakan sarana untuk menunaikan apa yang Allah wajibkan pada kita. Tidak akan sempurna keimanan dan amal kita kecuali dengan ilmu. Dengan ilmu, Allah disembah dan hak Allah ditunaikan dan dengan ilmu pula, agama-Nya disebarkan.
Ada beberapa nasihat dan hadits penting bagi para penuntut ilmu :
*Para penuntut ilmu tentu saja akan berguna untuk diri nya sendiri serta mendapatkan pahala karena telah menjalankan kewajibannya untuk menuntut ilmu, dan para penuntut ilmu ini akan memperoleh keberkahan dan pahala dari Allah SWT.
Baca juga : Al Quran dan Hadits dan Buku Islam Seharusnya Tidak Diterjemahkan Karena Sedikit Banyak Merubah Arti
Nabi Muhammad SAW bersabda :
"Barangsiapa yang menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah SWT akan memudahkan baginya jalan menuju surga." (HR. Muslim no. 2699)
Makna Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga, ada empat makna sebagaimana disebutkan oleh Ibnu Rajab Al-Hambali :
Pertama : Dengan menempuh jalan mencari ilmu, Allah akan memudahkannya masuk surga.
Kedua : Menuntut ilmu adalah sebab seseorang mendapatkan hidayah. Hidayah inilah yang mengantarkan seseorang pada surga.
Ketiga : Menuntut suatu ilmu akan mengantarkan pada ilmu lainnya yang dengan ilmu tersebut akan mengantarkan pada surga.
Keempat : Dengan ilmu, Allah akan memudahkan jalan yang nyata menuju surga, yaitu jalan melewati shirath (yaitu sesuatu yang terbentang di atas neraka menuju surga).
Penjelasan tersebut menjelaskan kemudahan yang di dapat oleh para penuntut ilmu, melangkahkan kaki-kaki mereka menuju majelis, sekolah, tempat untuk mencari ilmu lainnya. Allah akan mudahkan masuk surga baginya. Masya Allah...
Terlebih lagi, apabila jarak yang ditemput para penuntut ilmu tersebut menampung perjalanan yang jauh, sungguh Allah akan melipat gandakan pahala yang akan diperoleh oleh para penuntut ilmu tersebut.
*Mengamalkan ilmu yang kita miliki akan mendatangkan manfaat yang luarbiasa bagi diri kita maupun orang yang diajarkan. Mengamalkan ilmu bukan berarti kita menggunakannya untuk argumen (hujjah) yang menyudutkan orang yang mempelajarinya. Akan tetapi, tujuannya itu untuk memberi manfaat dan mengamalkan untuk mengejar dunia dan akhirat.
Rasulullah SAW bersaba :
"Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau do'a anak yang sholeh" (HR. Muslim no.1631)
Baca juga : Kembali ke Al-Quran dan Hadits?
Amalan yang masih terus mengalir pahalanya walupun setelah meninggal dunia, diantaranya ialah yang sudah disebutkan dalam arti hadits tersebut. Namun penjelasannya sebagai berikut:
Sedekah jariyah, itu seperti membangun masjid, menggali sumur, mencetak buku yang bermanfaat serta berbagai macam wakaf yang dimanfaatkan dalam ibadah itu akan menjadi pahala yang mengalir setelah meninggal.
Ilmu yang bermanfaat, yaitu ilmu syar'i (ilmu agama) yang ia ajarkan pad aorang lain dan mereka terus amalkan, ia menulis buku agama yang bermanfaat dan terus dimanfaatkan setelah meninggal dunia. Seperti contohnya para ulama yang menulis kitab, para pahlawan yang menulis kan sejarah, dan kita sebagai para penuntut ilmu yang menulis dalam artikel ini mampu menjadi amalan ilmu yang bermanfaat.
Do'a anak yang sholeh, karena anak yang sholeh itu hasil dari kerja keras orangtuanya. Oleh karena itu islam sangat mendorong seseorang untuk memperhatikan pendidikan anak-anak mereka dalam hal agama, sehingga menjadi anak yang sholeh. Lalu anak tersebut menjadi sebab, yaitu orangtuanya masih mendapatkan pahala meskipun orangtuanya sudah meninggal dunia.
Terdapat sebuah perkataan sebagai berikut "ilmu memanggil untuk diamalkan. Jika panggilan itu disambut, ilmu akan tetap. Namun jika panggilan itu tidak disambut, ilmu akan pergi."
Dari perkataan ialah bahwa dengan mengamalkan ilmu, akan memperkokoh dan menambah ilmu yang kita miliki serta lebih bermanfaat untuk orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H