Mohon tunggu...
RAUF NURYAMA
RAUF NURYAMA Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Masalah Media, Sosial, Ekonomi dan Politik.

Sekjen Forum UMKM Digital Kreatif Indonesia (FUDIKI); Volunteer Kampung UKM Digital Indonesia; Redaktur : tinewss.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Ini Efek Disrupsi Pada Disdukcapil dan Dinkes Sumedang

22 Februari 2019   20:50 Diperbarui: 22 Februari 2019   21:01 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketiga adalah membentuk ulang atau menciptakan yang baru. Melakukan inovasi dengan memodifikasi yang sudah ada dalam bentuk lain atau bahkan menciptakan hal baru akan membuat organisasi akan bisa bertahan.

Tiga strategi tersebut akan membuat disrupsi bukan sebagai ancaman, melainkan justru peluang untuk mendapatkan keuntungan dan mengembangkan organisasi. Selain itu, hal yang paling penting adalah mengubah pola pikir para anggota organisasi bahwa saat ini telah terjadi disrupsi.

Memberikan kesadaran tentang ada disrupsi adalah sebuah syarat teori perubahan John P Kotter, yaitu mengomunikasikan visi dan misi serta melakukan koalisi dengan anggota organisasi. Jika ini telah disampaikan ke semua anggota organisasi, upaya untuk mengubah pola pikir para anggota organisasi akan semakin mudah. Selanjutnya langkah melakukan perubahan akan semakin mudah meski ada syarat-syarat lain.

Maka, kejadian yang sudah dilakukan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil serta Dinas Kesehatan Sumedang, semoga bisa di adopsi oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan yang mewadahi pedagang Pasar Sandang, dan Pedagang Kaki Lima yang sampai saat ini, solusinya masih jadi bahan diskusi.

Disrupsi sudah dan akan terjadi. Pola pikir lama, seharusnya tidak lagi menjadi kebanggaan, karena perubahan tidak mengenal siapa Anda, jabatan Anda, pendidikan Anda, harta Anda, darah biru atau bukan. Dia akan hadir. Maka berubahlah! Atau menjadi punah.

*)
Rauf Nuryama
Sekretaris Jendral Forum UKM Digital Kreatif Indonesia
Pemimpin Redaksi TiNEWSS.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun