Kompasiana-Cirebon (17/08/2016) : Menyambut HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 71, dalam rangka 71 Bhakti Telkom Untuk Negeri, Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Drs. Enggartiasto Lukita, meresmikan 10 Kampung UKM Digital (KPD) baru di Cirebon Raya, tepatnya di Desa Tegalwangi Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon. Kampung UKM Digital di Gagas oleh PT Telkom Indonesia bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Cirebon, merupakan implementasi dari program BAGUS Indonesia. Hadir dalam kesempatan ini perwakilan dari ABCGM (Academy, Business, Community, Goverment and Media).
Peran Serta ABCGM
Keberhasilan KPD tidak terlepas dari kerjasama terkait dan peran serta semua pihak. Telkom menyadari bahwa Pihak Akademisi, Bisnis, Komunitas, Pemerintah dan Media akan sangat membantu implementasi pelaksanaan program Goes Digital UMKM Indonesia. Sebuah Program yang digagas sejak tahun 2015 oleh Dr. Muhammad Awaludin yang kini menjadi Direktur Enterprise dan Bisnis Service PT Telkom Indonesia, Tbk.
Akademisi baik secara resmi maupun tidak, hadir mewakili institusinya dalam peresmian 10 KPD ini adalah : STMIK CIC Cirebon, Telkom PDC, UNPAD, Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC), Universitas Swadaya Gunungjati Cirebon. Mereka hadir baik sebagai Undangan, maupun karena terkait dengan Komunitas Pengusaha Kecil yang selama ini di bantunya. Seperti kehadiran Pemerhati dan Penasehat KPD Masterbu Suciayumajakuning dari Unpad, maupun Pembina dari KPD Rotan Galmantro dari Universitas Swadaya Gunungjati (Unswagati) Cirebon.
PT Telkom Indonesia sebagai Motor Penggerak dan penyedia jasa layanan Akses Internet serta BUMN Terbesar yang menyadari pentingnya perubahan pola perilaku dalam Pemasaran, merupakan pemain dalam Bisnis ini mewakili peranan B (Business). Telkom, memberikan Bantuan berupa Broadband Learning Centre (BLC) sebagai tempat pelatihan dan pengembangan ICT di masing-masing KPD di Cirebon. Selain Akses Internet Gratis, Bantuan Komputer, serta Pemberian Bantuan Pelatihan dan Pendampingan kepada Pelaku Usaha UKM di masing-masing KPD, juga memberikan Prioritas Bantuan permodalan yang bersumber dari Dana CSR PT Telkom Indonesia.
Masing-masing KPD merupakan sebuah Komunitas bisnis yang unik dan menarik. Beberapa diantaranya sudah memiliki Asosiasi, Perkumpulan, Koperasi atau baru sekedar perkumpulan yang disebut Paguyuban, bahkan ada yang sudah berbadan Hukum dengan mendirikan Yayasan. Seperti di KPD Rotan Galmantro dengan Yayasan Galmantro dengan Ketua H. Solikhin, pelaku usaha Rotan dengan Merk Aksen. Atau Paguyuban Pengrajin Batu Alam (Parabala) dengan Ketua Rd. Nana Mulyana, merupaka Pengusaha Batu alam sekaligus membantu anggota lainnya dalam paguyuban ini untuk maju bersama.
Pemerintah Kabupaten Cirebon, dari mulai unsur Bupati yaitu Drs. H. Sunjaya Purwadisastra, MM., M. Si, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan H. Erry Achmad Husaeri, SH., M.Si, Kepala Bidang Industri, Kepala Bidang Perdagangan bahwa Kepala Bidang Pasar, serta dukungan dari Muspida lainnya sangat terasa dan luar biasa. Ini menjadi modal utama keberhasilan awal dari Program KPD. Di tingkat selanjutnya, Dukungan juga mengalir dari Camat dan Kuwu yang lebih representative karena mereka yang lebih tahu karakteristik di masing-masing wilayah serta kesatuan para pengusaha tentunya.
Kesadaran akan kehadiran media massa menjadi sangat penting untuk menginformasikan hal ini ke masyarakat. Hadir dalam peresmian ini lebih dari 40 perwakilan media massa, baik Televisi, Radio, Koran Cetak, Situs berita Online, baik Nasional, Regional maupun Lokal Cirebon. Berbagai cuitan Media Sosial juga menginspirasi untuk menyebarluaskan kabar baik ini. Media diharapkan tidak hanya menyebarkan berita tentang Launching dan peresmiannya saja, namun juga diharapkan untuk terus menerus melakukan updaya konstruktif dan mempromosikan KPD di Kabupaten Cirebon ini. Dan alhasil, Medi merupakan Jembatan Informasi yang sangat penting.
Mengapa harus Digital...?
Menteri Perdagangan RI, dalam sambutannya memberikan 2 hal yang menjadi masalah Pokok pengusaha Kecil dan Menengah, Yakni 1) Aspek Permodalan, dan 2) Aspek Pemasaran. Dalam hal Aspek Permodalan, Menurut Menteri bahwa Pemerintah sedang dan sudah mengupayakan Negara Hadir dalam membantu pengusaha UMKM. Melalui Bantuan pinjaman khusus untuk pengusaha UMKM dengan Bunga yang relatif murah dan subsidi, maupun dengan kerjasama dengan BUMN agar membantu dengan dana CSR nya.
Sedangkan Aspek Pemasaran, Menteri berterima kasih dan memberikan Apresiasi kepada PT Telkom, baik tingkat Pusat (Direksi) maupun di tingkat Wilayah (Witel) yang akan dan sudah membantu pemasaran Digital. Menteri mengingatkan, bahwa Digital Marketing adalah sebuah kebutuhan yang sudah tidak bisa dipungkiri lagi di era seperti sekarang dan ke depan. Yang tidak mengikuti perkembangan jaman, akan jauh ketinggalan.
Sedangkan General Manager Witel Cirebon, Ir. Teguh Irwandi dalam siaran perss nya menyampaikan hal senada dengan Menteri Perdagangan, bahwa Permasalahan Pengusaha UMKM adalah Aspek Pemasaran, Permodalan, Kompetensi dan juga masalah Logistik. Terkait Permasalah Pemasaran, Telkom akan memberikan pelatihan dan pendampingan kepada pengusaha UMKM untuk Goes to Digital, seperti pemasaran melalui Media Sosial, Marketplace, Toko Online maupun Digitalisasi lainnya berupa Aplikasi seperti aplikasi Akuntansi, aplikasi POS dan banyak lagi. Aspek Permodalan, Teguh menjelaskan bahwa Telkom akan memberikan prioritas pemberian Bantuan permodalan dari CSR PT Telkom Indonesia.
Sedangkan terkait Kompetensi, Telkom selain melakukan pelatihan dan pendampingan juga bekerjasama dengan Akademisi untuk melakukan evaluasi dan pembelajaran bersama sehingga para pelaku UMKM dapat lebih meingkatkan kompetensinya di kemudian hari. Terkait Logistik, Telkom Cirebon sudah melakukan kerjasama dengan perusahaan Jasa angkutan dan Logistik seperti JNE, sehingga dapat lebih mudah alur distribusi barang dagangan sampai di pelanggan.
Manager Pemasaran JNE Cirebon, Adha Siddik, SE, MM menyampaikan hal serupa. Bahwa JNE, sangat concern untuk membantu Pelaku UMKM. Bahkan kehadiran Direksi dan Manager dari Regional Jawa Barat di acara Peresmian ini sebagai awal bukti bahwa JNE akan mensupport pelaku UMKM di Kabupaten Cirebon untuk meningkatkankan Bisnis dan Usahanya lebih maju lagi.
Bupati Cirebon, dalam sambutannya sangat berharap bahwa Para komunitas dan Pelaku UMKM menyadari betul pentingnya pemasaran Digital. Kini sudah ada 11 Kampung UMM Digital di Cirebon, dimana sebelumnya tahun 2015 ada Kampung UKM Digital yang sudah diresmikan. Dan yang menarik menurut Bupati, bahwa Kehadiran Kampung UKM Digital ini sudah memberikan kontribusi positif dalam perdagangan Online dari Pengusaha dan Pengrajin Batik di Pasar Batik Trusmi.
Arus penjualan semakin berkembang secara significant dari waktu ke waktu, dan arus kedatangan wisatawan domestik pun semakin banyak. Bahkan Bupati memberikan apresiasi dan aplauss atas kerjasama jajarannya dengan pihak Telkom Indonesia, atas pencapaian KPD Pasar Batik Trusmi menjadi KPD Terbaik pertama di Indonesia tahun 2015 dan KPD Terfavorit tahun 2015 dari Telkom Indonesia Award.
Bahkan menarik perhatian ketika Ketua Forum Bisnis Cirebon, yang juga adalah Sultan Sepuh XIV Pangeran Raja Adipati Arief Natadiningrat. SE Â dari Keraton Kasepuhan Cirebon, yang menyempatkan hadir pada peresmian ini sangat senang dengan adanya digitalisasi pemasaran oleh Telkom Indonesia. Beliau bahkan sangat berharap para pengusaha Cirebon untuk memanfaatkan sepenuhnya program ini, sehingga dalam hitungan detik, produk dari Cirebon akan langsung mendunia.
10 KPD Baru di Cirebon
Berikut ini adalah 10 KPD baru yang ada di Cirebon.
Kompasianer yang menjadi Volunteer di 11 Kampung UKM Digital di Cirebon Raya. Direktur PT Tri Jati Indonesia, Direktur CV Bunda, Sekretaris Yayasan YAPPRI (Pengelola SMK YAPPRI Sumedang), Pemilik dan Pengelola GrosirCirebon.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H