Banyak Versi, jika anda Mau Sedekah.
- Sedekah, tidak perlu ikhlas. Sebuah buku karya Marah Adil, Psd, dengan Kata Pengantar Ipho Santosa. Buku yang sangat baik untuk menjadi literatur dalam bersedekah.
- Sedekah, tidak harus memberikan kepada orang yang membutuhkan saja, Ke siapa pun Anda memberi, niatkan sedekah, maka jadilah sedekah.
- Jika tangan kiri memberi, maka tangan kanan tidak boleh tahu. Tidak perlu di jadikan riya, jika Anda bersedekah.
- Sedekah terang-terangan juga diperbolehkan, dengan niat agar yang lain juga melakukan hal yang sama.
- Sedekah itu, untuk beribadah.
- Sedekah, memberikan manfaat yang sangat banyak. Bisa memanjangkan usia, menyehatkan badan, menyelematkan diri dari kecelakaan atau musibah.
- Sedekah itu, minimal dengan senyuman, dengan perbuatan. Tidak harus dengan Harta.
- Sedekah itu tidak ada ukurannya, berapa pun yang Anda sedekahkan, silakan.
- Sedekah itu, akan diganti oleh Allah SWT. "Tidak akan berkurang harta seseorang yang disedekahkan, kecuali dia akan bertambah.
Jadi, kenapa memberi uang kepada Pengemis "Tidak Boleh", Kalau tidak, Apakah Pemerintah dalam hal ini negara sudah menjalankan kewajibannya untuk menghidupi Fakir Miskin dan Anak terlantar? Bukankan Fakir Miskin dan anak terlantar dipelihara oleh Negara? Orang Miskin itu, tidak hanya Butuh untuk Berobat atau Sekolah, tetapi butuh Makan. Butuh sesuatu yang bisa mempertahankan hidupnya. Lah, sekarang harga Naik, sementara kebutuhan hidup meningkat, ditambah dengan daya beli yang semakin menurun. Apa tidak bertambah nih, pengemis-pengemis jalanan. Wallahualam....
Selamat Menjelang menjalankan Ibadah Puasa, Marhaban Yaa Ramadhan.
Demikian sekilas tentang tanggapan saya tentang tulisan Ibu Maria G. Soemitro, Salam Kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H