Sambil menunggu hasil hitung nyata (real Count) Versi KPU, saya mencoba mencari sumber-sumber yang bisa dipercaya, sehingga tersaji hasil olahan sebagai berikut:
Ternyata Jokowi Unggul sebanyak 53,09 % dan Prabowo menang suara sebanyak 46.91%. Jokowi Unggul di 24 Propinsi dan di Luar Negeri, sedangkan Prabowo menang di 10 Propinsi.
Keunggulan Telak Jokowi diperoleh dari Propinsi Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Jawa Timur dan Papua. Sedangkan Prabowo Menang Telak di Jawa Barat, Sumatera Barat, dan Nusa Tenggara Barat. Di daerah lain, selisihnya cukup kecil.
Jika Data ini Benar, sesuai dengan sumber yang saya percayai, maka ada 131.908.317 Jumlah Penduduk Indonesia di dalam dan Luar Negeri yang menggunakan Hak Pilihnya. Jokowi Unggul dengan selisih suara 8.152.619 atau 6.18%.
Ramalah Sekjen Partai Demokrat ternyata terbukti, bahwa selisih dari kandidat Capres berkisar sekitar 6% saja. Hal ini disampaikan sebelum pemilu presiden, namun kemenangan ini bukan untuk pasangan mertuanya, tapi untuk keunggulan lawan nya.
Dengan demikian, maka saya mengucapkan selamat kepada Jokowi-JK sehingga menjadi Presiden Terpilih Republik Indonesia 2014-2019 dan Mengucapkan selamat juga kepada Pwabowo-Hatta karena Anda sudah menang di 10 Propinsi yang Ada. Mungkin, Anda tidak Kalah, karena hanya selisih 8 Juta suara saja. atau hanya 6% saja. Jikalau terjadi kecurangan, marilah berhitung berapa suara yang dicurangi jika memang ada, sampaikah angka 8 Juta? Jika tidak, maka sebaiknya segeralah untuk menyiapkan pidato ucapan selamat kepada Jokowi-JK. Bagaimanapun Pak Prabowo dan Pak Hatta, sudah berjuang keras untuk memenangkan Jokowi-JK Sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih. Kalau Tanpa Anda, siapa lagi. Dan Kalau Bukan karena Anda, siapa lagi yang akan mengantarkan Jokowi-JK menjadi Pasangan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih.
Akhirnya, saya juga selamat kepada Ahok untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta, serta segeralah untuk rekonsiliasi antara Prabowo dan Mega untuk menentukan Wakil Gubernurnya. Sebagai bentuk rasa terima kasih, sebaiknya PDIP memberikan kursi Wakil Gubernur kepada Gerindra saja. Karena PDIP sudah punya kedudukan yang lebih tinggi, di Eksekutif. Pun di DPR kemungkinan Menjadi Ketua DPR RI.
Kepada yang Terpilih, tidak menjadi Sombong, karena memang Anda hanya terpaut cukup kecil. Kepada yang Tidak Terpilih, tidak pula harus berkecil hati. Lanjutkan Program kerja dan aksi nyatanya, Untuk Indonesia Tercinta. Membangun dengan rasa Cinta untuk Indonesia Raya tidak harus menjadi Presiden dan Wakil Presiden Bukan?
Hentikan segala bentuk caci maki, para timses di medsos maupun media lainnya. Demi Indonesia Tercinta. Salam....!!!
