Indonesia dikenal dengan pulaunya yang sangat banyak. Menurut Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia tahun 2004 jumlah pulau di Indonesia yaitu sebanyak 17.504 pulau. 7.870 diantaranya telah mempunyai nama, sedangkan 9.634 belum memiliki nama.
Diantara puluhan ribu pulau yang tersebar di Nusantara, terdapat pulau dengan julukan " Negeri Seribu Benteng".
Jika kita merunut pada masa lalu, pulau ini dulunya adalah sebuah pulau kosong, hingga datang kelompok orang yang berasal dari Semenanjung Tanah Melayu pada akhir abad ke-13. Mereka disebut Mia Patamiana (si empat orang) yaitu Sipanjonga, Simalui, Sitamananjo dan Sijawangkati.
Kemudian mereka membangun perkampungan yang dinamakan wolio. Yang berada dalam wilayah pulau Buton yang terletak di kota Baubau.
Buton dikenal dengan julukan Negeri Seribu Benteng. Semua bukan tanpa alasan, karena dahulu di Buton tersebar kerajaan kerajaan kecil seperti Tobe-tobe, Kamaru, Wabula, Todanga dan Batauga.
Kemudian Kerajaan kerajaan tersebut bergabung dan membentuk kerajaan baru yaitu Kerajaan Buton, yang sampai saat ini masih berdiri dengan kokoh di tanah Buton.
Sistem pemerintahan yang di anut oleh kerajaan Buton yaitu sistem monarki dan seiring masuknya Islam di Buton, kerajaan Buton berubah menjadi kesultanan Buton, dimana raja dan pengikutnya menganut agama Islam.
Benteng Keraton Buton mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) dan Guiness Book Record yang dikeluarkan bulan september 2006 sebagai benteng terluas di dunia dengan luas sekitar 23,375 hektar.
Benteng keraton Buton dibangun pada abad ke-16 oleh Sultan Buton III La Sangaji yang bergelar Sultan Kaimuddin yang memerintah pada tahun 1591-1596. Panjang keliling benteng tersebut 3 kilometer dengan tinggi rata-rata 4 meter dan lebar (tebal) 2 meter.
Konon pada masa pembuatan benteng keraton ini bahan baku utama yang digunakan adalah batu-batu gunung yang diramu rapi dengan kapur dan rumput laut serta putih telur sebagai bahan perekat.