"Pemanfaatan Teknologi Digital untuk Meningkatkan Partisipasi Politik"
Raudhotus Salimah-Fikom UBJ-Saeful Mujab, S.Sos, M.I.Kom
ABSTRAK
Pemanfaatan Teknologi Digital untuk Meningkatkan Partisipasi Politik adalah topik yang relevan dan penting dalam perkembangan era digital saat ini. Teknologi digital, seperti internet, media sosial, dan aplikasi berbasis online, telah membawa dampak signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam bidang politik. Di Indonesia, dengan populasi yang besar dan pengguna internet yang tinggi, pemanfaatan teknologi digital untuk meningkatkan partisipasi politik menjadi semakin relevan. Potensi teknologi digital dalam meningkatkan partisipasi politik sangat besar, memungkinkan akses informasi yang mudah, partisipasi publik yang luas, dan kampanye politik yang efektif. Namun, tantangan seperti kesenjangan digital, disinformasi, dan pelanggaran privasi juga perlu diatasi. Dalam penulisan ini, metode tinjauan pustaka digunakan untuk mengumpulkan informasi dan menganalisis pemanfaatan teknologi digital dalam meningkatkan partisipasi politik. Dengan demikian, pemanfaatan teknologi digital dapat memberikan manfaat yang luas dalam partisipasi politik, seperti suara yang lebih representatif, tanggung jawab pemimpin politik yang lebih baik, dan ruang partisipasi yang lebih besar bagi kelompok marginal dan kaum muda.
Kata kunci : Teknologi digital, Partisipasi politik.
Â
ABSTRACK
Utilization of Digital Technology to Increase Political Participation is a topic that is relevant and important in the development of the current digital era. Digital technologies, such as the internet, social media, and online-based applications, have had a significant impact on various aspects of life, including politics. In Indonesia, with a large population and high internet users, the use of digital technology to increase political participation is becoming increasingly relevant. The potential of digital technology in increasing political participation is enormous, enabling easy access to information, broad public participation, and effective political campaigns. However, challenges such as the digital divide, disinformation and breaches of privacy also need to be addressed. In this writing, the literature review method is used to collect information and analyze the use of digital technology in increasing political participation. In conclusion, the use of digital technology can provide broad benefits in political participation, such as more representative voices, better political leadership responsibilities, and greater participation space for marginalized groups and youth.
Keyword : Digital technology, Political Participation.
PENDAHULUAN
Pesatnya perkembangan teknologi digital telah mengubah gaya hidup dan cara kerja masayarakat dalam kesehariannya (Soekarwo, 2021). Era digital telah membuat manusia berpindah ke gaya hidup baru yang tidak lepas dari perangkat yang serba elektronik. Teknologi menjadi alat yang membantu kebutuhan manusia. Perkembangan teknologi digital di era modern ini telah memberikan dampak yang sangat signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam bidang politik. Di Indonesia, negara dengan populasi yang besar dan pengguna internet yang semakin tinggi, pemanfaatan teknologi digital dalam meningkatkan partisipasi politik telah menjadi topik yang semakin relevan dan penting.
Perkembangan teknologi digital, seperti internet, media sosial, dan aplikasi berbasis online telah megubah cara manusia berinteraksi, berkomunikasi dan mendapatkan informasi. Tingkat partsipasi politik sendiri meliputi partisipasi dalam pemilu, kampanye politik, dan kegiatan politik lainnya juga memainkan peranan penting dalam demokrasi. Namun, tingkat partsipasi politik di Indonesia relatif rendah, terutama di kalangan generasi muda.
Potensi teknologi digital untuk meningkatkan partisipasi politik sangat besar. Teknologi digital memungkinkan manusia untuk terhubung secara luas, memperoleh informasi dengan cepat dan berpartisipasi aktif dalam proses politik. Teknologi digital memudahkan manusia untuk bertukar ide, pendapat dan dukungan politik melalui platform di media sosial, seperti Facebook, Twitter, dan Instagram telah menjadi tempat di mana manusia dapat berdiskusi, berkomunikasi dan menyampaikan pendapat mereka terntang isu-isu politik.
Di Indonesia sendiri sudah mulai terlihat contoh dari penggunaan teknologi digital dalam partisipasi politik, seperti para calon politik dan partai politik menggunakan media sosial untuk berkampanye, menyebarkan pesan-pesan politik dan berkomunikasi dengan calon pemilih. Selain itu juga, platform-platform online digunakan untuk menyelenggarakan demonstrasi, petisi online, dan forum diskusi politik. Dengan teknologi digital, partisipasi politik dapat dilakukan secara fleksibel tanpa dibatasi oleh faktor geografis, waktu maupun biaya.
Memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan partisipasi politik mempunyai potensi manfaat yang lebih luas. Partisipasi politik yang lebih besar dapat memberikan suara yang lebih representatif bagi masyarakat, meningkatkan tanggung jawab pemimpin politik dan juga memperkuat demokrasi. Selain itu, partisipasi politik lebih luas juga bisa memberikan ruang yang lebih besar bagi kelompok marginal dan kaum muda untuk berpartisipasi aktif dalam proses politik. Melalui pemanfaatan teknologi digital, partisipasi bisa menjadi lebih menyeluruh dan demokratis, mencipatakan lingkungan politik yang lebih aktif dan partisipatif.
TINJAUAN PUSTAKA
Teknologi DigitalÂ
Menurut Muhasim (2017) "Teknologi digital yaitu teknologi yang dioperasikan dengan menggunakan sistem komputerisasi, sistem tersebut didasari dari bentuk informasi sebagai nilai numeris 0 dan 1 yang mengidentifikasi tombol hidup dan mati". Artinya teknologi digital bisa disebut dengan teknologi nirkabel, karena teknologi ini menggunakan sinyal untuk berkomunikasi dengan media sebagai penyampai pesan. Sementara itu, dari sudut pandang komunikasi teknologi digital merupakan sistem penyampaian yang efektif dalam hal berkomunikasi, komunikasi menjadi lebih dinamis tanpa terikat oleh ruang dan waktu.
Dalam hal ini, teknologi digital telah memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan partisipasi politik yang ada diberbagi negara, seperti akses informasi karena teknologi digital memberikan ases yang mudah dan juga cepat ke berbagai informasi politik. Melalui internet, media sosial serta website resmi pemerintah, masyarakat bisa dengan mudah mencari dan menerima informasi terkait isu politik, kebijakan publik, platform politik calon kandidat, dll. Hal ini membantu masyarakat lebih memahami proses politik serta membuat keputusan yang tepat. Yang kedua ada partispasi politik, teknologi digital memungkinkan partisipasi publik yang lebih luas serta lebih mudah. Platform daring seperti forum diskusi, petisi online dan platform partisipasi publik memungkinkan setiap individu untuk berbagi pandangan, mengungkapkan pendapat dan berpatisipasi langsung dalam diskusi politik. Yang ketiga yaitu teknologi digital telah menjadi alat yang ampuh untuk kampanye politik. Para kandidat dan partai politik menggunakan media sosial, situs web dan mobile app untuk berkomunikasi langsung dengan pemilih, mempromosikan platform politik mereka, mengumpulkan dukungan, dan mengatur acara kampanye.
Partisipasi Politik
Menurut Surbakti (1992) "partisipasi politik adalah keikutsertaan warga negara biasa dalam menentukan segala keputusan yang menyangkut atau mempengaruhi hidupnya. Partisipasi politik dilakukan dalam berbagai bentuk seperti pemilihan umum, aksi protes, kampanye politik dan kegiatan politik lainnya". Sedangkan, menurut Seta (2011) dalam bukunya "Pengantar Ilmu Politik" menjelaskan bahwa partisipasi politik adalah aktivitas warga negara yang bertujuan untuk mempengaruhi pengambilan keputusan politik. Partisipasi politik dilakukan orang dalam posisinya sebagai warga negara, bukan politikus atau pegawai negeri. Partisipasi politik juga terbagi menjadi dua, yaitu partsipasi politik non-konvensional dan konvensional.
Oleh karena itu, partisipasi politik menjadi sarana dimana warga negara dapat berpartisipasi aktif dalam proses politik, memilih dan menyampaikan pendapatnya terhadap kebijakan dan isu yang relevan. Dalam hal ini, teknologi digital dapat berperan penting dalam meningkatkan partisipasi politik masyarakat. Teknologi digital dapat meningkatkan partisipasi politik dengan memperoleh informasi politik lebih mudah diakses, memungkinkan komunikasi secara langsung antara warga negara dan pemimpin politik, dan memperluas platform partisipasi online. Dari kedua para ahli tersebut memberikan pemahaman yang sama tentang partisipasi politik sebagai kegiatan sukarela warga negara atas kemauan mereka sendiri dan bukan hasil paksaan dari negara ataupun partai politik yang berkuasa dengan tujuan mempengaruhi pengambilan keputusan politik.
Tantangan dalam Memanfaatkan Teknologi Digital
Dunia digital tidak hanya menawarkan peluang dan manfaat besar bagi publik dan kepentingan bisnis. Namun juga memberikan tantangan terhadap segala bidang kehidupan untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi dalam kehidupan. Penggunaan bermacam teknologi memang sangat memudahkan kehidupan, namun gaya hidup digital pun akan semakin bergantung pada penggunaan ponser dan komputer (Setiawan, 2017). Salah satu tantangan terbesar dalam pemanfaatan teknologi digital untuk meningkatkan partisipasi politik yaitu kesenjangan digital. Kesenjangan ini muncul ketika seseorang atau kelompok tidak mempunyai akses yang cukup baik ke prasarana teknologi atau kekurangan dalam keterampilan digital. Kesenjangan ini bisa membatasi partisipasi politik mereka dalam pengunaan teknologi digital.
Tantangan selanjutnya yaitu berupa disinformasi dan manipulasi informasi. Internet dan media sosial memungkinkan informasi yang salah dengan cepat bisa memengaruhi persepsi dan pandangan politik seseorang. Tantangan ini menyoroti pentingnya akan pemahaman kritis terhadap informasi online. Pemanfaatan teknologi digital dalam partisipasi politik seringkali melibatkan berbagi informasi pribadi dan data dengan platform digital. Tantangannya ialah menjaga pribasi dan keamanan data yang cukup baik. Pelanggaran privasi bisa merusak partisipasi politik serta mempengaruhi kepercayaan publik dalam penggunan teknologi digital dalam konteks politik.
Dalam hal ini, meskipun pemanfaatan teknologi digital untuk meningkatkan partisipasi politik memiliki tantangan, namun teknologi juga menawarkan peluang untuk melibatkan banyak orang dalam proses politik. Maka dari itu untuk memastikan partisipasi politik yang lebih efektif, penting untuk mengembangkan kebijakan dan inisiatif yang mengatasi dalam tantangan ini, seperti memastikan akses yang baik, pendidikan digital yang inklusif, perlindungan privasi yang baik serta meningkatkan literasi digital.
METODE PENULISAN
Penulisan ini menggunakan metode tinjauan pustaka yang dimana metode ini melalui dari buku atau jurnal yang relevan, kemudian hasil dari temuan tersebut digunakan untuk dianalisis mengenai Pemanfaatan Teknologi Digital untuk Meningkatkan Partisipasi Politik.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bagian latar belakang masalah, dikemukakan bahwa perkembangan teknologi digital secara signifikan telah mempengaruhi berbagai bidang kehidupan, termasuk di bidang politik. Pemanfaatan teknologi digital untuk meningkatkan partisipasi politik merupakan isu terkini dan penting, terutama di negara seperti Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar dan pengguna internet terus bertambah. Teknologi digital seperti internet, media sosial dan aplikasi berbasis online telah mengubah cara orang berinteraksi, berkomunikasi, dan menerima informasi.
Selanjtnya, dalam tinjauan pustaka mendefinisikan teknologi digital sebagai teknologi yang digunakan dengan bantuan sistem komputer. Teknologi digital telah memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan partisipasi politik melalui kemudahan akses informasi, partisipasi publik yang lebih besar, dan kempanye politik yang efektif. Partisipasi politik dijelaskan sebagai keikutsertaan warga negara biasa dalam pengambilan keputusan yang memengaruhi hidupnya. Teknologi digital dapat memainkan peran pentig dalam meningkatkan partisipasi politik dengan memfasilitasi akses ke informasi politik, memungkinkan komunikasi langsung antara warga negara dan pemimpin politik, serta memperluas platform online untuk partisipasi.
Namun, dalam pemanfaatan teknologi digital untuk meningkatkan partisipasi politik juga terdapat tantangan. Salah satu tantangan utama adalah kesenjangan digital, dimana sebagian orang atau kelompok tidak mempunyai akses yang memadai dalam prasarana teknologi atau kekurangan keterampilan digital. Tantangan lainnya adalah disinformasi dan manipulasi informasi, dimana informasi palsu dapat dengan cepat mempengaruhi persepsi dan opini politik. Pelanggaran privasi dan keamanan data juga menjadi tantangan dalam pemanfaatan teknologi digital dalam konteks politik.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, penting untuk mengembangkan kebijakan dan inisiatif yang memastikan akses yang baik, pendidikan digital yang inklusif, perlindungan privasi yang baik, serta peningkatan literasi digital. Dalam penulisan ini, metode tinjauan pustaka digunakan untuk mengumpulkan informasi dari buku dan jurnal yang relevan tentang pemanfaatan teknologi digital untuk meningkatkan partisipasi politik.
KESIMPULAN
Pemanfaatan teknologi digital dalam meningkatkan partisipasi politik dengan demikian mempunyai potensi manfaat yang sangat besar, seperti memberikan suara yang lebih representatif bagi masyarakat, meningkatkan tanggung jawab pemimpin politik, memperkuat demokrasi, serta memberikan ruang yang lebih besar bagi kelompok marginal dan kaum muda untuk berpartisipasi aktif dalam proses politik. Meskipun terdapat tantangan dalam pemanfaatan teknologi digital, peluang untuk melibatkan banyak orang dalam proses politik juga terbuka lebar. Oleh karena itu, upaya untuk mengatasi tantangan tersebut dan memastikan partisipasi politik yang efektif melalui pemanfaatan teknologi digital menjadi sangatlah penting.
SARAN
Pertama, perlu memastikan akses yang merata ke teknologi digital di seluruh populasi untuk mengatasi kesenjangan digital. Kedua, pendidikan dan pelatihan digital yang inklusif harus diprioritaskan untuk mendorong literasi digital sehingga individu dapat memanfaatkan teknologi dengan efektif dalam partisipasi politik. Ketiga, penggunaan platform daring dapat diperluas untuk memfasilitasi partisipasi politik yang luas dan inklusif melalui forum diskusi, petisi online, dan partisipasi publik lainnya. Terakhir, keterlibatan generasi muda dalam partisipasi politik dapat diperkuat melalui pengembangan platform yang relevan dan menyediakan ruang untuk suara mereka.
DAFTAR PUSTAKA
A, S. A. (2023). Ketertarikan Gen Z dan Milenial dalam Menerima Informasi Komunikasi Politik. Academia.edu, 6.
Muhasim. (2017). Pengaruh Tehnologi Digital, Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik. Palapa : Jurnal Studi Keislaman dan Ilmu Pendidikan.
Seta, B. (2011). Pengantar Ilmu Politik. Indie Book Corner: Jogjakarta.
Setiawan, W. (2017). Era Digital dan Tantangannya . CORE.
Soekarwo. (2021, Desember Kamis). Partisipasi Politik dan Digitalisasi Pemilu di Indonesia. JawaPos.com.
Surbakti, R. (1992). Memahami Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H